"Hahaha ...."Para tamu undangan tidak bisa menahan diri mereka lebih lama lagi, mereka semua tertawa terbahak-bahak.Dulu, mereka tidak menyadari hal ini.Sekarang mereka baru menyadari suami idiot Luna itu benar-benar ahli dalam bersilat lidah.Sementara itu, para tamu undangan yang sebelumnya sudah menyaksikan drama di depan pintu hotel sudah tidak heran lagi."Ardika, diam kamu!""Aku ingin sekali membunuhmu!"Amarah Wisnu dan yang lainnya sudah meluap-luap!Tepat pada saat ini, seseorang berkata dengan dingin, "Untuk apa kalian beromong kosong dengannya lagi?!"Tuan Besar Misra Basagita melenggang memasuki hall. Dia memelototi Luna sekeluarga dan berkata dengan dingin, "Kalau kalian nggak berganti marga, cepat keluar dari sini sekarang juga! Jangan harap kalian bisa menghadiri perjamuan malam ini!""Wisnu, cepat panggil petugas keamanan hotel untuk mengusir mereka keluar!" kata Tuan Besar Misra Basagita dengan tajam dan dingin."Ya, benar. Usir mereka, permalukan mereka di hadapan
Melihat reaksi para petugas keamanan, semua tamu undangan yang berada di dalam hal menatap Ardika dengan sedikit terkejut.Eh? Ada apa dengan suami idiot Luna itu?Bisa-bisanya dia menakut-nakuti para petugas keamanan hotel ini!Saat ini, tiba-tiba Wisnu tertawa dingin dan berkata, "Ardika, kamu terlalu memandang tinggi dirimu sendiri. Tentu saja kami mengenalmu. Kamu adalah pecundang dan idiot yang sangat terkenal di seluruh penjuru Kota Banyuli."Dia melambaikan tangannya dan berkata dengan tajam, "Kenapa kalian masih melamun saja di sana?! Aku memerintahkan kalian atas nama Keluarga Misra untuk menghajar idiot ini dan melemparnya keluar, lalu melempar istrinya sekeluarga keluar juga!""Apa kalian mau mendengar perintahnya?"Ardika menatap para petugas keamanan itu sambil tersenyum tipis."Tuan Ardika, ini ...."Para petugas keamanan membuka mulut mereka, tetapi mereka tidak tahu harus berkata apa.Bulir-bulir keringat dingin sudah mulai bercucuran dari di mereka.Kali ini, para tamu
"Aku ...."Tuan Besar Misra Basagita membuka mulutnya dengan lebar.Sama seperti tamu undangan lainnya yang berada di dalam hall, dia juga menatap Luna sekeluarga dengan tatapan terkejut.Baru saja Gilang mengatakan bahwa Luna sekeluarga adalah tamu kehormatan Keluarga Misra!Yanto, Wisnu dan yang lainnya benar-benar sudah kesal setengah mati.Mengapa? Mengapa Luna sekeluarga bisa menjadi tamu kehormatan Keluarga Misra!Mereka tidak bisa menerima kenyataan ini.Namun, hal yang mereka tidak ketahui adalah hal yang jauh lebih sulit mereka terima masih menanti mereka.Tepat pada saat ini, tiba-tiba Gilang menunjuk ke arah pintu dan berkata pada Tuan Besar Misra Basagita dengan dingin, "Pergi sana! Kamu dan seluruh keluargamu pergi sekarang juga!""Berani-beraninya kalian mengusir tamu kehormatanku! Kalian nggak perlu menghadiri perjamuan malam ini lagi!"Sontak saja ucapan Gilang langsung membuat suasana di dalam hall menjadi heboh.Demi membantu Luna sekeluarga untuk melampiaskan kekesal
Luna sekeluarga menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di dalam hall.Bahkan, Gilang juga bersikap ramah pada Jacky yang telah menjadi orang cacat selama bertahun-tahun.Apa mungkin Gilang bersikap seperti itu karena mempertimbangkan Farlin.Hal ini juga menjadi pertanyaan yang berputar-putar dalam benak Luna sekeluarga."Rencana pengobatan belum selesai. Pak Farlin sedang melakukan operasi di luar kota. Lagi pula, kakiku sudah dalam kondisi seperti ini selama bertahun-tahun, aku juga nggak terburu-buru."Jacky menanggapi pertanyaan Gilang dengan sopan, lalu bertanya, "Apa Paman mengenal Pak Farlin?""Hehe, aku nggak mengenalnya. Tapi, aku sangat menghormati sosok Pak Farlin. Kalau ada kesempatan, aku akan mengunjungi beliau secara pribadi."Gilang juga mengobrol beberapa patah kata dengan Desi. Sama seperti saat berbicara dengan Jacky, pria paruh baya itu juga memasang ekspresi ramah.Kemudian, pandangannya tertuju pada Luna dan Handoko."Kakek Gilang," sapa Luna dan Handoko
"Nenekku adalah anggota Keluarga Misra, jadi boleh dibilang aku juga merupakan bagian dari Keluarga Misra. Adapun mengenai penggantian marga, sepertinya nggak diperlukan."Sambil tersenyum, Luna menolak penawaran Gilang secara halus.Tidak ada seorang pun yang menyangka, Luna akan menolak penawaran yang menarik itu.Luna menolak penawaran untuk menjadi anggota Keluarga Misra dan melewatkan kesempatan untuk menjadi pewaris keluarga kaya terkemuka itu tanpa ragu.Dia benar-benar berbeda dari kakek, paman dan anggota Keluarga Basagita lainnya.Ekspresi Gilang langsung berubah drastis. Dia berkata dengan suara dalam, "Luna, apa maksudmu kamu memandang rendah Keluarga Misra?"Begitu mendengar ucapan Gilang, perasaan gugup langsung menyelimuti hati Luna.Walaupun pria paruh baya itu tidak marah, tetapi hanya dengan sedikit perubahan dalam nada bicaranya saja sudah membuat Luna merasakan tekanan yang besar.Orang-orang di dalam hall yang tadinya masih sibuk berdiskusi dengan satu sama lain, k
Ardika melontarkan beberapa patah kata itu sambil tersenyum, bahkan dia juga melirik Gilang dengan sorot mata provokatif.Kebanyakan orang, termasuk Luna merasakan bulu kuduk mereka sudah berdiri.Setelah mendengar ucapan Ardika, mereka baru mengerti maksud Gilang yang sesungguhnya.Kalau Luna benar-benar setuju untuk mengganti marganya dan menjadi anggota Keluarga Misra, maka perusahaan-perusahaan di bawah namanya bisa direbut oleh Keluarga Misra dengan mudah.Sebelumnya hal seperti ini sudah terjadi, Keluarga Basagita adalah contohnya.Semua orang tidak menyangka suami idiot Luna itu bisa membaca situasi dengan sangat mudah dan tepat.Apa pria itu benar-benar seorang pecundang dan idiot yang dipercayai oleh semua orang di luar sana?Kelopak mata Gilang melompat dengan cepat. Dia juga tidak menyangka Ardika bisa mengungkapkan semua itu di hadapan banyak orang.Hanya terkejut sejenak, dia bersikap tenang kembali."Ardika, kamu sudah salah paham padaku. Keluarga Misra adalah keluarga ya
Setelah perjamuan malam resmi dimulai, banyak orang yang datang menghampiri Jacky untuk bersulang dengannya dan mengobrol dengannya dengan sopan.Topik pembicaraan mereka semua berkaitan dengan Luna.Terkadang, Jacky juga meminum sedikit minuman beralkohol, tetapi dia mengendalikan takaran minumnya dengan baik.Namun, menghadapi orang-orang yang datang bersulang dengannya, dia sama sekali tidak menolak.Hingga pada saat tidak ada orang yang datang menghampirinya untuk bersulang lagi, dia masih menuangkan minuman beralkohol itu ke gelasnya.Sambil minum, dia meneteskan air mata."Jacky, ada apa denganmu? Jangan menakut-nakutiku seperti ini!"Desi segera menghentikannya."Aku juga nggak bisa mendeskripsikan perasaanku saat ini. Aku hanya merasa kesal sekaligus menyesal atas kondisi yang dihadapinya ...."Suara Jacky terdengar terisak, nada bicaranya juga sangat sedih.Tamu undangan lainnya yang duduk satu meja dengan Jacky kebingungan melihat reaksi Jacky.Namun, Luna sekeluarga tahu apa
Sekelompok pria yang mengenakan setelan jas itu tampak bertubuh tinggi dan kekar.Seharusnya mereka adalah pengawal yang sudah dilatih secara khusus, merupakan pengawal profesional.Ekspresi mereka sangat ganas.Mereka juga memancarkan aura yang mengintimidasi."Ada tokoh hebat yang ingin berbelanja di sini! Sosok hebat itu sudah menyewa Starindum! Cepat pergi sana!"Dengan sikap arogan, mereka meneriaki para pengunjung pusat perbelanjaan untuk segera meninggalkan Starindum.Awalnya, para pengunjung pusat perbelanjaan ada pelaku kriminal yang menyelinap masuk ke Starindum atau ada situasi darurat seperti terjadinya kebakaran di pusat perbelanjaan.Namun, siapa sangka ternyata hanya karena ada tokoh hebat yang ingin berbelanja di sini, maka mereka semua diusir begitu saja.Amarah kebanyakan pengunjung Starindum langsung meluap. Satu per satu dari mereka mengungkapkan kekesalan mereka.Terutama para pelanggan yang sedang makan dan diusir secara tiba-tiba, tentu saja mereka kesal setengah