"Nenekku adalah anggota Keluarga Misra, jadi boleh dibilang aku juga merupakan bagian dari Keluarga Misra. Adapun mengenai penggantian marga, sepertinya nggak diperlukan."Sambil tersenyum, Luna menolak penawaran Gilang secara halus.Tidak ada seorang pun yang menyangka, Luna akan menolak penawaran yang menarik itu.Luna menolak penawaran untuk menjadi anggota Keluarga Misra dan melewatkan kesempatan untuk menjadi pewaris keluarga kaya terkemuka itu tanpa ragu.Dia benar-benar berbeda dari kakek, paman dan anggota Keluarga Basagita lainnya.Ekspresi Gilang langsung berubah drastis. Dia berkata dengan suara dalam, "Luna, apa maksudmu kamu memandang rendah Keluarga Misra?"Begitu mendengar ucapan Gilang, perasaan gugup langsung menyelimuti hati Luna.Walaupun pria paruh baya itu tidak marah, tetapi hanya dengan sedikit perubahan dalam nada bicaranya saja sudah membuat Luna merasakan tekanan yang besar.Orang-orang di dalam hall yang tadinya masih sibuk berdiskusi dengan satu sama lain, k
Ardika melontarkan beberapa patah kata itu sambil tersenyum, bahkan dia juga melirik Gilang dengan sorot mata provokatif.Kebanyakan orang, termasuk Luna merasakan bulu kuduk mereka sudah berdiri.Setelah mendengar ucapan Ardika, mereka baru mengerti maksud Gilang yang sesungguhnya.Kalau Luna benar-benar setuju untuk mengganti marganya dan menjadi anggota Keluarga Misra, maka perusahaan-perusahaan di bawah namanya bisa direbut oleh Keluarga Misra dengan mudah.Sebelumnya hal seperti ini sudah terjadi, Keluarga Basagita adalah contohnya.Semua orang tidak menyangka suami idiot Luna itu bisa membaca situasi dengan sangat mudah dan tepat.Apa pria itu benar-benar seorang pecundang dan idiot yang dipercayai oleh semua orang di luar sana?Kelopak mata Gilang melompat dengan cepat. Dia juga tidak menyangka Ardika bisa mengungkapkan semua itu di hadapan banyak orang.Hanya terkejut sejenak, dia bersikap tenang kembali."Ardika, kamu sudah salah paham padaku. Keluarga Misra adalah keluarga ya
Setelah perjamuan malam resmi dimulai, banyak orang yang datang menghampiri Jacky untuk bersulang dengannya dan mengobrol dengannya dengan sopan.Topik pembicaraan mereka semua berkaitan dengan Luna.Terkadang, Jacky juga meminum sedikit minuman beralkohol, tetapi dia mengendalikan takaran minumnya dengan baik.Namun, menghadapi orang-orang yang datang bersulang dengannya, dia sama sekali tidak menolak.Hingga pada saat tidak ada orang yang datang menghampirinya untuk bersulang lagi, dia masih menuangkan minuman beralkohol itu ke gelasnya.Sambil minum, dia meneteskan air mata."Jacky, ada apa denganmu? Jangan menakut-nakutiku seperti ini!"Desi segera menghentikannya."Aku juga nggak bisa mendeskripsikan perasaanku saat ini. Aku hanya merasa kesal sekaligus menyesal atas kondisi yang dihadapinya ...."Suara Jacky terdengar terisak, nada bicaranya juga sangat sedih.Tamu undangan lainnya yang duduk satu meja dengan Jacky kebingungan melihat reaksi Jacky.Namun, Luna sekeluarga tahu apa
Sekelompok pria yang mengenakan setelan jas itu tampak bertubuh tinggi dan kekar.Seharusnya mereka adalah pengawal yang sudah dilatih secara khusus, merupakan pengawal profesional.Ekspresi mereka sangat ganas.Mereka juga memancarkan aura yang mengintimidasi."Ada tokoh hebat yang ingin berbelanja di sini! Sosok hebat itu sudah menyewa Starindum! Cepat pergi sana!"Dengan sikap arogan, mereka meneriaki para pengunjung pusat perbelanjaan untuk segera meninggalkan Starindum.Awalnya, para pengunjung pusat perbelanjaan ada pelaku kriminal yang menyelinap masuk ke Starindum atau ada situasi darurat seperti terjadinya kebakaran di pusat perbelanjaan.Namun, siapa sangka ternyata hanya karena ada tokoh hebat yang ingin berbelanja di sini, maka mereka semua diusir begitu saja.Amarah kebanyakan pengunjung Starindum langsung meluap. Satu per satu dari mereka mengungkapkan kekesalan mereka.Terutama para pelanggan yang sedang makan dan diusir secara tiba-tiba, tentu saja mereka kesal setengah
Volume suara Ardika cukup kecil.Namun, saat ini, para pengunjung Starindum lainnya sudah berjalan keluar dari pusat perbelanjaan tersebut dengan diliputi ketakutan dalam diam. Tentu saja, reaksi Ardika ini berbeda seratus delapan puluh derajat dengan reaksi mereka.Seketika itu pula, banyak pengunjung Starindum yang mengalihkan pandangan mereka ke arah Ardika dengan terkejut.'Siapa orang itu?' pikir mereka.Berani-beraninya pria itu mengusir Nona Keluarga Misra dari Kota Banyuli, mengatainya untuk tidak pamer di sini!"Sobat, jangan berbicara sembarangan. Orang yang kamu katai itu adalah Nona Keluarga Misra. Kamu lihat saja sendiri sikap para pengawal itu, sangat jelas bahwa nona itu adalah seseorang yang arogan dan dominan.""Ya, benar. Nggak masalah menahan diri untuk sementara waktu. Bagaimanapun juga, kita hanyalah rakyat jelata yang nggak mampu memprovokasi tokoh besar. Kita hanya bisa menghindari masalah.""Cepat bawa anakmu pergi dari sini ...."Dalam sekejap, ada banyak orang
"Tentu saja aku nggak bohong!" teriak pengawal yang terduduk di lantai itu dengan marah. Kemudian, dia menarik tangannya yang menutupi pipinya, memperlihatkan bekas tamparan yang sangat jelas di wajahnya.Para pengawal lainnya terkejut melihat bekas tamparan di wajah mereka. Saat itu pula, mereka menyadari bahwa Ardika tidak sesederhana kelihatannya."Serang!"Begitu ketua kelompok pengawal itu melambaikan tangannya, para pengawal yang berdiri di belakangnya langsung menerjang ke arah Ardika."Plak!""Plak!""Plak!"Terdengar suara tamparan nyaring beruntun. Setiap kali tamparan mendarat ke wajah targetnya selalu diiringi dengan teriakan kesakitan.Satu per satu dari pengawal itu terjatuh di lantai dan tertumpuk menjadi satu tumpukan.Ketua kelompok pengawal itu tersentak. Kali ini, dia sudah melihat apa yang telah terjadi dengan jelas.Seakan-akan ada mata di belakang kepalanya, setiap kali ada seorang pengawal yang menerjang ke arahnya, Ardika langsung menampar targetnya hingga terja
"Pak Ardika, bos Starindum adalah Hardi Jekonia, presdir Grup Leopat. Tapi, sebelumnya tiga keluarga besar yang mendukungnya.""Bisnis Starindum berjalan dengan sangat baik. Sejak tiga keluarga besar hancur, Hardi ingin mencari pembeli. Pada saat bersamaan, dia juga ingin mencari pendukung bagi dirinya sendiri.""Saat ini, Keluarga Mahasura dan Keluarga Misra ingin mengambil alih Starindum. Dia masih ragu karena takut menyinggung salah satu keluarga tersebut."Jesika memang merupakan seorang asisten yang andal.Tanpa membutuhkan waktu untuk melakukan penyelidikan lagi, dia bisa memberi tahu Ardika situasi Starindum secara langsung."Jesika, kamu minta Liander untuk menghubungi Hardi dan katakan padanya untuk menjual Starindum padaku. Aku bisa menjadi pendukungnya."Selesai berbicara, Ardika meletakkan ponselnya.Karena Keluarga Misra dan Keluarga Mahasura menargetkan Starindum pada saat bersamaan, tentu saja dia harus selangkah lebih cepat dibandingkan mereka."Apa-apaan yang kamu maks
"Ayo kita masuk!"Setelah Lea melambaikan tangannya, sekelompok orang itu berjalan menuju ke pintu masuk dengan aura menakutkan.Namun, begitu mereka sampai di pintu, mereka langsung dihentikan oleh sekelompok petugas keamanan.Seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan jas berkata dengan sopan, "Nona Lea, maaf, kalian nggak boleh masuk ke Starindum.""Kamu pikir kamu siapa?! Berani-beraninya kamu menghalangiku?!"Amarah Lea langsung meledak saat itu juga.Jelas-jelas pria paruh baya itu mengetahui identitasnya, tetapi pria itu malah berani menghalanginya masuk.Pria paruh baya itu memicingkan matanya, tetapi dia tetap berkata dengan sopan, "Aku adalah Hardi, presdir Grup Leopat, pemegang sedikit saham Starindum."Lea berkata dengan marah, "Malam ini aku sudah mengeluarkan uang sebesar miliaran untuk menyewa Starindum! Atas dasar apa kamu nggak mengizinkanku masuk?!"Para pengunjung yang berada di sekitar tempat itu pun mengalihkan pandangan mereka ke arah Lea, sorot mata mereka t
"Ya, benar."Ardika mengangguk sambil tersenyum, "Sebagai teman, sudah sewajarnya memberikan bantuan kecil seperti itu.""Apa katamu?! Memberikan bantuan?"Tidak tahu apa yang salah dengan ucapan Ardika itu, emosi Violet langsung meledak. Dia memelototi Ardika dengan marah dan berkata, "Berani-beraninya kamu bilang memberikan bantuan?!""Tahukah kamu setelah kejadian itu berlalu, ada berapa orang yang mentertawakan Tina?""Dengar-dengar, kamu adalah menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita?""Pria yang hanya bisa mengandalkan wanita sepertimu, biarpun hanya berpura-pura menjadi pacar Tina, juga hanya mencoreng reputasi Keluarga Bangsawan Dienga Supham!"Selesai berbicara, Violet memelototi Tina dengan tajam, seakan-akan menyalahkan keponakannya bertindak sembarangan.Senyuman di wajah Ardika langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia mendapati kemungkinan besar lidah tajam Tina, diwarisi dari bibinya yang satu ini.Begitu datang, wanita itu langsung menjulukinya sepert
"Selain itu, wanita itu memang cukup berkemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saat Keluarga Dienga nggak stabil, dia berhasil menyelamatkan Keluarga Dienga dengan kemampuannya seorang diri.""Bahkan Thomas bisa menjadi Komandan tim tempur Provinsi Denpapan, juga merupakan hasil dari tindakannya.""Jadi, seluruh Keluarga Dienga tunduk padanya.""Terlebih lagi, dia menggunakan alasan demi kebaikanku, ingin aku menikah, anggota keluarga lainnya lebih nggak bisa berkomentar lagi."Sepertinya, Nyonya Keluarga Dienga yang satu ini memang cukup hebat.Sebagai wanita yang dinikahi oleh ayah Tina setelah bercerai, wanita itu bisa memegang kendali atas Keluarga Dienga.Terlebih lagi, Keluarga Dienga adalah sebuah keluarga besar, sangat jelas kemampuannya begitu luar biasa."Tapi, setelah berbicara sebanyak ini, sebenarnya apa tujuanmu memanggilku kemari?""Seharusnya aku nggak termasuk teman curhat yang baik, bukan?"Ardika berkomentar sambil merentangkan tangannya.Dia sudah memutuskan, dengan m
Di kalangan kelas atas, keturunan keluarga besar biasa, biasanya disebut sebagai Tuan Muda.Keluarga besar di atas level itu, juga disebut sebagai Tuan Muda.Sementara itu, orang yang bisa mendapatkan julukan Pangeran, hanyalah keturunan keluarga bangsawan.Tidak ada peraturan khusus, tetapi makin banyak orang yang menggunakan panggilan dan julukan khusus itu, maka lambat laun menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.Selain itu, bahkan dalam internal keluarga bangsawan pun, bukan semua orang bisa mendapatkan julukan tersebut.Paling tidak harus orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga.Sejak dilahirkan, orang seperti ini sudah menduduki puncak dunia.Memiliki darah terhormat!Terhormat sejak lahir!Kata-kata ini cocok untuk mendeskripsikan orang-orang seperti ini."Apa kamu ketakutan?"Melihat ekspresi Ardika, Tina mendecakkan lidahnya dan berkata, "Tapi ini juga bukan salahmu. Keluarga bangsawan benar-benar sulit dibayangkan oleh kelua
Saat ini, Hamdi berkata, "Kali ini, karena kejadian yang menimpa Keluarga Dougli Galea, Perusahaan Investasi Mahasura berencana untuk meninggalkan Kota Banyuli. Mereka sedang menjual aset-aset mereka.""Lalu, mengenai beberapa rumah sakit swasta itu, kemarin Amir mengunjungi Kediaman Wali Kota secara pribadi dan menanyakan apakah Kediaman Wali Kota tertarik untuk mengambil alih rumah sakit tersebut atau nggak.""Menurutku, Amir melakukan tindakan ini, seharusnya untuk menunjukkan sikapnya pada Tuan."Ardika tertegun sejenak. Kemudian, di menyunggingkan seulas senyum main-main dan berkata, "Oh? Apa pada akhirnya Keluarga Mahasura sudah mulai ketakutan?"Zilwar sudah dilumpuhkan, menjadi seperti seorang kasim. Dia sudah bisa membayangkan Abraham selaku ayah kandung Zilwar pasti akan menggila.Karena itulah, dia meminta Davinko untuk mengirim Pasukan Pengawal Internal dari tim tempur. Selama beberapa hari ini, mereka yang bertugas melindungi Luna, Elsy dan yang lainnya.Sepertinya kematia
Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng
Bagi pihak pemerintahan Galea, uang sebanyak itu tak seberapa.Namun, setelah melalui proses operasional dari beberapa organisasi besar Galea, lima ratusan orang itu baru berhasil menyelinap masuk ke Negara Nusantara.Kali ini, semuanya sudah hancur hingga ke akar-akarnya, boleh dibilang adalah kerugian yang sangat besar.Terlebih lagi, kalau sampai hal ini terekspos, pihak pemerintahan Galea yang akan malu.Sekarang, para petinggi pihak pemerintahan Galea sedang marah besar.Secara otomatis, sebagai penyebab semua ini terjadi, Keluarga Dougli menjadi target pelampiasan amarah.Bahkan, kemungkinan besar pihak pemerintahan Galea akan melemparkan masalah ini kepada Keluarga Dougli, lalu mereka akan dicampakkan dan dihabisi.Setelah memikirkan hal tersebut, Tihon langsung gemetaran."Paman Yutar benar, hal ini menyangkut hidup dan mati Keluarga Dougli Galea, kita wajib memikirkan cara untuk menyelamatkan keluarga kita!"Tihon membungkukkan badannya di hadapan Yutar dan berkata, "Paman Yut
Tiga hari kemudian.Kejadian yang menggemparkan seluruh Provinsi Denpapan ini, perlahan-lahan sudah tenang kembali.Adapun mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi di Vila Pelarum hari itu, orang-orang yang mengetahui rahasia di balik kejadian itu, tidak ada yang berani buka suara.Bagi yang tidak tahu, seharusnya tidak akan mengetahui kebenaran itu lagi selamanya.Namun, semua orang bisa melihat hasilnya dengan sangat jelas.Ardika tetap hidup dan dalam kondisi sehat tanpa kekurangan satu apa pun.Walaupun dia sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tetapi Grup Bintang Darma dan Grup Hatari tetap beroperasi seperti biasa, sama sekali tidak terpengaruh.Di sisi lain, pihak Keluarga Dougli sangat menyedihkan.Tridon seakan-akan menghilang dari muka bumi ini begitu saja. Hanya ada rumor yang beredar, mengatakan Tridon dimasukkan ke dalam peti mati hidup-hidup. Setelah dia mati, dia dibawa kembali ke Keluarga Dougli Galea.Adapun mengenai benar tidaknya rumor ini, tidak ada yang
"Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang kepala instruktur tim militer asing Galea, tapi seperti ini karaktermu?"Ardika menendang Tridon dengan jijik, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Chiko dan berkata, "Chiko, 'kan? Pamanmu sudah berlutut memohon padaku.""Bagaimana denganmu?""Apakah kamu juga ingin berlutut dan memohon kepadaku, atau kamu ingin hancur bersamaku?"Seulas senyum mengejek menghiasi wajah Ardika.Kalimat "atau kamu ingin hancur bersamaku" yang diucapkannya itu hanyalah lelucon belaka.Bagaimana mungkin ratusan orang Tentara Bayaran Lane itu adalah tandingannya? Bukan hancur bersama, melainkan jelas-jelas dia yang akan menghancurkan musuh."Aku ... aku ...."Bulir-bulir keringat dingin bercucuran di kening Chiko, dia kesulitan untuk berbicara.Ardika memberinya tekanan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Biarpun sebelumnya dia pernah berhadapan dengan orang paling hebat di tim tempur Galea, dia juga tidak merasa segugup ini.Dia bahkan sampai terdorong untuk
Sebelumnya, Tridon masih enggan tunduk pada Dewa Perang. Dia ingin melatih beberapa orang bawahan yang bisa diandalkan, lalu mencari kesempatan untuk melawan Dewa Perang lagi.Contohnya Musa, itu adalah orang berbakat yang telah dilatihnya dengan mengerahkan seluruh kemampuannya.Namun sekarang, Tridon baru mendapati saat dirinya benar-benar berhadapan dengan sosok Dewa Perang itu, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk merangkak bangkit.Kejadian hari ini membuatnya tidak berani memikirkan niat-niat lain lagi.Tanpa perlu Ardika turun tangan sendiri, Draco, bawahan Ardika sudah menghancurkan tubuh Musa hanya dengan satu tinju saja."Tridon, apa kamu mengira kamu masih bisa bertahan hidup?"Ardika menatap Tridon dengan sorot mata acuh tak acuh, lalu berkata dengan dingin, "Sebagai keturunan Negara Nusantara, kamu nggak mencintai negara ini dan memilih untuk pergi ke negara lain. Aku nggak menyalahkanmu.""Kamu nggak mencintai tanah airmu, tapi juga tolong jangan merusaknya.""Tapi,