Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 701 Wanita Paling Cantik di Kota Lino

Share

Bab 701 Wanita Paling Cantik di Kota Lino

Penulis: Sarjana
"Hmm."

Ardika menganggukkan kepalanya dan menanggapi lawan bicaranya dengan datar.

Dia tidak memiliki kesan baik pada Jiko.

Kala itu, jelas-jelas dia menyelamatkan Livy yang diculik.

Namun, pada akhirnya dia malah dituduh oleh Jiko.

Kala itu, Ardika memanggil Sigit untuk menangani kasus tersebut. Sejak saat itulah, Jiko kehilangan pekerjaannya di Departemen Perhubungan yang diperolehnya berkat relasi keluarganya.

Setelahnya, Jiko dan Rina, ibunya sempat terlibat perselisihan dengan Ardika beberapa kali.

Ya, keluarga Jiko terlibat dalam cukup banyak konflik dengan Ardika.

Ayah Jiko adalah petinggi Rumah Sakit Pengobatan Tradisional.

Lima tahun yang lalu, Ganang adalah penyebab kecelakaan medis dan merupakan salah satu pelaku yang telah menjebak Desi.

Kini, pria itu masih dikurung dan sedang menanti dijatuhi vonis hukuman.

Jiko tahu dirinya tidak memberi kesan yang baik terhadap Ardika. Jadi, setelah menyapa Ardika, dia bergegas pergi.

Setelah kepergian pria sialan itu, Ardika berjalan m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 702 Suasana Hati Menjadi Buruk

    Wanita yang berbicara itu bernama Santi Iswari.Dia adalah salah satu anggota dari sekelompok generasi muda itu.Jelas-jelas rekannya yang telah menyenggol Livy sampai Livy terjatuh, tetapi dia malah mempersulit Elsy dan Livy.Walaupun Elsy sedikit marah, tetapi dia tidak ingin membuat masalah. Dia buru-buru meminta maaf pada lawan bicaranya. "Maaf, anakku juga disenggol oleh orang lain. Dia nggak sengaja melakukannya. Aku benar-benar minta maaf.""Apa kamu pikir hanya dengan meminta maaf saja masalah sudah selesai? Apa kamu tahu berapa harga gaun Lea ini? Harganya lebih dari 400 juta! Jangan pikir kamu bisa pergi begitu saja! Masalah ini belum selesai!"Santi memelototi Elsy dan Livy lagi.Kemudian, dia menoleh melihat wanita yang gaunnya ternodai oleh es krim itu. Lalu, dia buru-buru mengeluarkan tisu dan membantu wanita itu membersihkan noda di gaunnya."Lea, apa kamu baik-baik saja? Apa perlu bocah nakal itu memberimu kompensasi?"Satu per satu dari pria dan wanita itu menunjukkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 703 Cepat Serahkan Wajahmu

    "Kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Uang sebesar lebih dari 400 juta bukan apa-apa bagi Lea! Tapi, suasana hati Lea sudah menjadi buruk karena anak nakalmu itu!"Santi memelototi Elsy.Kemudian, dia tertawa dingin dan bertanya, "Bagaimana kalau begini saja, Lea? Aku mewakilimu melayangkan satu tamparan ke wajah manajer umum Grup Bintang Darma ini untuk membantumu melampiaskan kekesalanmu?"Lea sama sekali tidak melirik Elsy.Dia berkata, "Aku dengar hubungan mantan suamimu sangat baik dengan Luna sekeluarga?"Elsy tertegun sejenak, dia tidak menyangka wanita itu bisa melontarkan pertanyaan seperti itu padanya.Kemudian, dia menganggukkan kepalanya.Setelah mendapat jawaban dari Elsy, Lea sedikit menganggukkan kepalanya pada Santi dan tidak berbicara lagi.Seolah-olah sangat mengerti Lea, Santi berkata pada Elsy, "Oke, Lea sudah setuju. Setelah kamu menerima satu tamparan ini, maka masalah ini akan berlalu."Begitu mendengar ucapan Santi, orang-orang yang berada di sekeliling tempat itu p

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 704 Aku Menampar Orang Tanpa Memedulikan Identitas

    "Jangan memukul Ibu!"Suasana di depan pintu Hotel Blazar sangat hening.Waktu seakan-akan berhenti, semua orang berdiri mematung di tempat.Hanya suara teriakan isak tangis Livy yang menggema di udara."Livy, jangan menangis. Ada Ayah di sini, nggak akan ada seorang pun yang bisa memukul ibumu."Suara lembut seorang pria terngiang-ngiang di telinga bocah perempuan itu.Kemudian, Livy hanya merasakan ada sebuah tangan besar yang mengusap-usap kepala kecilnya dengan lembut.Livy membuka matanya yang berlinang air mata. Saat itu pula, dia melihat Ardika yang berdiri di hadapannya."Ayah!"Setelah berseru dengan kaget, bocah perempuan itu mulai mengadu pada Ardika. "Ayah, ada seorang wanita jahat yang sangat galak ingin menampar Ibu!""Sudah nggak apa-apa, Livy. Wanita jahat itu sudah Ayah hukum," kata Ardika sambil tersenyum, lalu melirik wanita yang terjatuh ke tanah sambil menutupi wajahnya.Sontak saja pemandangan itu membuat suasana menjadi heboh.Saat ini, orang-orang yang tadinya t

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 705 Istriku Jauh Lebih Cantik

    "Dasar pria sialan! Kamu berani memukulku, tapi nggak berani mengungkap identitasmu?!""Jangan pikir selama kamu nggak memberitahuku namamu, maka aku nggak bisa menyelidiki identitasmu! Setelah aku mengetahui identitasmu, aku pasti akan membunuhmu!"Santi memelototi Ardika dengan penuh amarah sambil menggertakkan giginya.Secara bersamaan, orang-orang di sekeliling tempat itu menyembunyikan identitas Ardika.Tidak ada seorang pun di antara mereka yang bersedia mengungkap identitas Ardika.Santi juga tidak berdaya."Oh, kamu mau membunuhku? Kalau begitu, silakan lakukan sekarang juga, kamu nggak perlu menyelidiki identitasku lagi."Saat ini, Ardika sudah tahu apa yang telah terjadi.Dia menoleh melirik Santi dan berkata, "Kamu baru akan membunuhku setelah mengetahui identitasku? Hah! Ternyata kamu benar-benar nggak lebih dari seekor anjing. Kamu takut pada yang kuat dan hanya menindas yang lemah."Semua orang tidak menyangka suami idiot Luna itu tidak hanya ganas dalam menghajar orang,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 706 Untuk Apa Berlagak Menjadi Dewi Dingin

    "Wanita paling cantik di Kota Lino apaan? Istriku bahkan jauh lebih cantik."Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Ardika, suasana di depan pintu Hotel Blazar hening seketika.Hanya beberapa patah kata Ardika itu yang terngiang-ngiang dalam benak semua orang.Lea Misra.Nona Keluarga Misra sekaligus wanita paling cantik di Kota Lino bukan apa-apa bagi Ardika.Selain itu, tidak ada seorang pun yang menyangka Ardika langsung melayangkan sebuah tamparan ke wajah mulus Lea!Dia sama sekali tidak ragu menampar seorang Nona Keluarga Misra.Dia bahkan menampar wanita cantik itu tanpa sedikit pun rasa tidak tega.Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu pada Lea?Semua orang melihat sebuah bekas tamparan berwarna kemerahan tiba-tiba muncul di wajah mulus Lea.Mereka bahkan merasa sedikit kasihan pada wanita itu."Berani-beraninya kamu memukulku!"Lea tidak terlihat arogan dan dingin seperti tadi lagi.Ekspresinya sudah berubah drastis. Dia menatap Ardika dengan tatapan penuh amarah.Semua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 707 Apa Aku Sudah Mengizinkan Kalian Pergi

    "Panggil pengawal! Aku mau dia hidup dalam penyesalan karena sudah melayangkan satu tamparan ke wajahku ini!"Lea mengucapkan beberapa patah kata itu dengan gigi terkatup.Nada bicaranya terdengar sedingin es.Dia sudah menggila saking kesalnya.Sebagai Nona Keluarga Misra, selama ini yang didapatkannya hanyalah kasih sayang dan cinta.Bahkan tetua dalam keluarganya juga tidak tega memarahinya dengan volume suara tinggi.Marah saja tidak tega, bagaimana mungkin mereka tega memukulnya?Namun hari ini di bawah tatapan banyak orang, Ardika malah melayangkan satu tamparan ke wajahnya!Dia tidak pernah dipermalukan seperti ini!Ekspresi kebanyakan orang sedikit berubah. Mereka terkejut mendengar pernyataan Nona Keluarga Misra itu.Mereka bisa mendengar dengan jelas seberapa dalam kebencian Lea pada Ardika dari ucapan wanita itu.Sementara itu, Ardika bukan hanya tidak terkejut, sebaliknya dia berjalan menghampiri Lea sambil tersenyum."Kalau begitu, sepertinya aku harus melayangkan beberapa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 708 Membelikan Es Krim dan Meminta Maaf

    "Ayah, aku makan es krim merek Godisva, sangat enak, apa Ayah juga ingin memakannya?" tanya Livy dengan polos.Bocah perempuan itu masih menutupi matanya dengan kedua tangan kecilnya."Kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Putri angkatku ingin memakan es krim merek Godisva."Ardika menginjak dua lembar uang seratus ribu itu, lalu menggeserkannya ke wajah Jonas. Dia berkata, "Cepat belikan es krim untuk putri angkatku. Setelah kamu membelikan es krim untuknya, aku akan membiarkanmu pergi."Setelah menerima satu tamparan dari Ardika, hingga kini Jonas masih linglung.Orang-orang mengira pria itu tidak akan membiarkan dirinya diperlakukan seperti ini oleh Ardika.Namun, siapa sangka, dia malah meraih dua lembar uang dua ratus ribu itu, lalu bangkit dengan terhuyung-huyung.Orang-orang yang mengelilingi tempat itu untuk menyaksikan drama menarik tersebut pun bergegas membuka jalan untuknya.'Ardika benar-benar ahli dalam mempermalukan orang lain.' pikir mereka dalam hati.Bisa-bisanya Ardika me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 709 Memaksa Luna Sekeluarga Berganti Marga

    Volume suara Wisnu sangat keras.Dalam sekejap, semua tamu undangan yang berada di dalam hall langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Luna sekeluarga.Kemudian, hampir semua orang itu menunjukkan ekspresi aneh.Belakangan ini, kejadian Keluarga Basagita berganti marga secara bersamaan sudah menjadi bahan tertawaan paling menghebohkan di Kota Banyuli.Saat membicarakan hal ini, ada yang memarahi mereka telah mengkhianati leluhur, ada pula yang mencibir mereka.Mendengar sindiran-sindiran dan ejekan-ejekan dari orang-orang, anggota Keluarga Basagita benar-benar ingin menghilang ditelan bumi saja.Awalnya, melihat mereka adalah anggota yang dikirim oleh Keluarga Misra untuk menyambut tamu, semua tamu undangan mempertimbangkan Keluarga Misra dan kompak tidak mengungkit hal tersebut.Namun, siapa sangka di bawah tatapan banyak orang, Wisnu malah menyalahkan Luna sekeluarga tidak berganti marga."Wisnu Misra, jelas-jelas kalian telah mengkhianati leluhur, kenapa kalian malah bangga sep

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status