"Panggil pengawal! Aku mau dia hidup dalam penyesalan karena sudah melayangkan satu tamparan ke wajahku ini!"Lea mengucapkan beberapa patah kata itu dengan gigi terkatup.Nada bicaranya terdengar sedingin es.Dia sudah menggila saking kesalnya.Sebagai Nona Keluarga Misra, selama ini yang didapatkannya hanyalah kasih sayang dan cinta.Bahkan tetua dalam keluarganya juga tidak tega memarahinya dengan volume suara tinggi.Marah saja tidak tega, bagaimana mungkin mereka tega memukulnya?Namun hari ini di bawah tatapan banyak orang, Ardika malah melayangkan satu tamparan ke wajahnya!Dia tidak pernah dipermalukan seperti ini!Ekspresi kebanyakan orang sedikit berubah. Mereka terkejut mendengar pernyataan Nona Keluarga Misra itu.Mereka bisa mendengar dengan jelas seberapa dalam kebencian Lea pada Ardika dari ucapan wanita itu.Sementara itu, Ardika bukan hanya tidak terkejut, sebaliknya dia berjalan menghampiri Lea sambil tersenyum."Kalau begitu, sepertinya aku harus melayangkan beberapa
"Ayah, aku makan es krim merek Godisva, sangat enak, apa Ayah juga ingin memakannya?" tanya Livy dengan polos.Bocah perempuan itu masih menutupi matanya dengan kedua tangan kecilnya."Kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Putri angkatku ingin memakan es krim merek Godisva."Ardika menginjak dua lembar uang seratus ribu itu, lalu menggeserkannya ke wajah Jonas. Dia berkata, "Cepat belikan es krim untuk putri angkatku. Setelah kamu membelikan es krim untuknya, aku akan membiarkanmu pergi."Setelah menerima satu tamparan dari Ardika, hingga kini Jonas masih linglung.Orang-orang mengira pria itu tidak akan membiarkan dirinya diperlakukan seperti ini oleh Ardika.Namun, siapa sangka, dia malah meraih dua lembar uang dua ratus ribu itu, lalu bangkit dengan terhuyung-huyung.Orang-orang yang mengelilingi tempat itu untuk menyaksikan drama menarik tersebut pun bergegas membuka jalan untuknya.'Ardika benar-benar ahli dalam mempermalukan orang lain.' pikir mereka dalam hati.Bisa-bisanya Ardika me
Volume suara Wisnu sangat keras.Dalam sekejap, semua tamu undangan yang berada di dalam hall langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Luna sekeluarga.Kemudian, hampir semua orang itu menunjukkan ekspresi aneh.Belakangan ini, kejadian Keluarga Basagita berganti marga secara bersamaan sudah menjadi bahan tertawaan paling menghebohkan di Kota Banyuli.Saat membicarakan hal ini, ada yang memarahi mereka telah mengkhianati leluhur, ada pula yang mencibir mereka.Mendengar sindiran-sindiran dan ejekan-ejekan dari orang-orang, anggota Keluarga Basagita benar-benar ingin menghilang ditelan bumi saja.Awalnya, melihat mereka adalah anggota yang dikirim oleh Keluarga Misra untuk menyambut tamu, semua tamu undangan mempertimbangkan Keluarga Misra dan kompak tidak mengungkit hal tersebut.Namun, siapa sangka di bawah tatapan banyak orang, Wisnu malah menyalahkan Luna sekeluarga tidak berganti marga."Wisnu Misra, jelas-jelas kalian telah mengkhianati leluhur, kenapa kalian malah bangga sep
"Hahaha ...."Para tamu undangan tidak bisa menahan diri mereka lebih lama lagi, mereka semua tertawa terbahak-bahak.Dulu, mereka tidak menyadari hal ini.Sekarang mereka baru menyadari suami idiot Luna itu benar-benar ahli dalam bersilat lidah.Sementara itu, para tamu undangan yang sebelumnya sudah menyaksikan drama di depan pintu hotel sudah tidak heran lagi."Ardika, diam kamu!""Aku ingin sekali membunuhmu!"Amarah Wisnu dan yang lainnya sudah meluap-luap!Tepat pada saat ini, seseorang berkata dengan dingin, "Untuk apa kalian beromong kosong dengannya lagi?!"Tuan Besar Misra Basagita melenggang memasuki hall. Dia memelototi Luna sekeluarga dan berkata dengan dingin, "Kalau kalian nggak berganti marga, cepat keluar dari sini sekarang juga! Jangan harap kalian bisa menghadiri perjamuan malam ini!""Wisnu, cepat panggil petugas keamanan hotel untuk mengusir mereka keluar!" kata Tuan Besar Misra Basagita dengan tajam dan dingin."Ya, benar. Usir mereka, permalukan mereka di hadapan
Melihat reaksi para petugas keamanan, semua tamu undangan yang berada di dalam hal menatap Ardika dengan sedikit terkejut.Eh? Ada apa dengan suami idiot Luna itu?Bisa-bisanya dia menakut-nakuti para petugas keamanan hotel ini!Saat ini, tiba-tiba Wisnu tertawa dingin dan berkata, "Ardika, kamu terlalu memandang tinggi dirimu sendiri. Tentu saja kami mengenalmu. Kamu adalah pecundang dan idiot yang sangat terkenal di seluruh penjuru Kota Banyuli."Dia melambaikan tangannya dan berkata dengan tajam, "Kenapa kalian masih melamun saja di sana?! Aku memerintahkan kalian atas nama Keluarga Misra untuk menghajar idiot ini dan melemparnya keluar, lalu melempar istrinya sekeluarga keluar juga!""Apa kalian mau mendengar perintahnya?"Ardika menatap para petugas keamanan itu sambil tersenyum tipis."Tuan Ardika, ini ...."Para petugas keamanan membuka mulut mereka, tetapi mereka tidak tahu harus berkata apa.Bulir-bulir keringat dingin sudah mulai bercucuran dari di mereka.Kali ini, para tamu
"Aku ...."Tuan Besar Misra Basagita membuka mulutnya dengan lebar.Sama seperti tamu undangan lainnya yang berada di dalam hall, dia juga menatap Luna sekeluarga dengan tatapan terkejut.Baru saja Gilang mengatakan bahwa Luna sekeluarga adalah tamu kehormatan Keluarga Misra!Yanto, Wisnu dan yang lainnya benar-benar sudah kesal setengah mati.Mengapa? Mengapa Luna sekeluarga bisa menjadi tamu kehormatan Keluarga Misra!Mereka tidak bisa menerima kenyataan ini.Namun, hal yang mereka tidak ketahui adalah hal yang jauh lebih sulit mereka terima masih menanti mereka.Tepat pada saat ini, tiba-tiba Gilang menunjuk ke arah pintu dan berkata pada Tuan Besar Misra Basagita dengan dingin, "Pergi sana! Kamu dan seluruh keluargamu pergi sekarang juga!""Berani-beraninya kalian mengusir tamu kehormatanku! Kalian nggak perlu menghadiri perjamuan malam ini lagi!"Sontak saja ucapan Gilang langsung membuat suasana di dalam hall menjadi heboh.Demi membantu Luna sekeluarga untuk melampiaskan kekesal
Luna sekeluarga menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di dalam hall.Bahkan, Gilang juga bersikap ramah pada Jacky yang telah menjadi orang cacat selama bertahun-tahun.Apa mungkin Gilang bersikap seperti itu karena mempertimbangkan Farlin.Hal ini juga menjadi pertanyaan yang berputar-putar dalam benak Luna sekeluarga."Rencana pengobatan belum selesai. Pak Farlin sedang melakukan operasi di luar kota. Lagi pula, kakiku sudah dalam kondisi seperti ini selama bertahun-tahun, aku juga nggak terburu-buru."Jacky menanggapi pertanyaan Gilang dengan sopan, lalu bertanya, "Apa Paman mengenal Pak Farlin?""Hehe, aku nggak mengenalnya. Tapi, aku sangat menghormati sosok Pak Farlin. Kalau ada kesempatan, aku akan mengunjungi beliau secara pribadi."Gilang juga mengobrol beberapa patah kata dengan Desi. Sama seperti saat berbicara dengan Jacky, pria paruh baya itu juga memasang ekspresi ramah.Kemudian, pandangannya tertuju pada Luna dan Handoko."Kakek Gilang," sapa Luna dan Handoko
"Nenekku adalah anggota Keluarga Misra, jadi boleh dibilang aku juga merupakan bagian dari Keluarga Misra. Adapun mengenai penggantian marga, sepertinya nggak diperlukan."Sambil tersenyum, Luna menolak penawaran Gilang secara halus.Tidak ada seorang pun yang menyangka, Luna akan menolak penawaran yang menarik itu.Luna menolak penawaran untuk menjadi anggota Keluarga Misra dan melewatkan kesempatan untuk menjadi pewaris keluarga kaya terkemuka itu tanpa ragu.Dia benar-benar berbeda dari kakek, paman dan anggota Keluarga Basagita lainnya.Ekspresi Gilang langsung berubah drastis. Dia berkata dengan suara dalam, "Luna, apa maksudmu kamu memandang rendah Keluarga Misra?"Begitu mendengar ucapan Gilang, perasaan gugup langsung menyelimuti hati Luna.Walaupun pria paruh baya itu tidak marah, tetapi hanya dengan sedikit perubahan dalam nada bicaranya saja sudah membuat Luna merasakan tekanan yang besar.Orang-orang di dalam hall yang tadinya masih sibuk berdiskusi dengan satu sama lain, k
"Ya, benar."Ardika mengangguk sambil tersenyum, "Sebagai teman, sudah sewajarnya memberikan bantuan kecil seperti itu.""Apa katamu?! Memberikan bantuan?"Tidak tahu apa yang salah dengan ucapan Ardika itu, emosi Violet langsung meledak. Dia memelototi Ardika dengan marah dan berkata, "Berani-beraninya kamu bilang memberikan bantuan?!""Tahukah kamu setelah kejadian itu berlalu, ada berapa orang yang mentertawakan Tina?""Dengar-dengar, kamu adalah menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita?""Pria yang hanya bisa mengandalkan wanita sepertimu, biarpun hanya berpura-pura menjadi pacar Tina, juga hanya mencoreng reputasi Keluarga Bangsawan Dienga Supham!"Selesai berbicara, Violet memelototi Tina dengan tajam, seakan-akan menyalahkan keponakannya bertindak sembarangan.Senyuman di wajah Ardika langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia mendapati kemungkinan besar lidah tajam Tina, diwarisi dari bibinya yang satu ini.Begitu datang, wanita itu langsung menjulukinya sepert
"Selain itu, wanita itu memang cukup berkemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saat Keluarga Dienga nggak stabil, dia berhasil menyelamatkan Keluarga Dienga dengan kemampuannya seorang diri.""Bahkan Thomas bisa menjadi Komandan tim tempur Provinsi Denpapan, juga merupakan hasil dari tindakannya.""Jadi, seluruh Keluarga Dienga tunduk padanya.""Terlebih lagi, dia menggunakan alasan demi kebaikanku, ingin aku menikah, anggota keluarga lainnya lebih nggak bisa berkomentar lagi."Sepertinya, Nyonya Keluarga Dienga yang satu ini memang cukup hebat.Sebagai wanita yang dinikahi oleh ayah Tina setelah bercerai, wanita itu bisa memegang kendali atas Keluarga Dienga.Terlebih lagi, Keluarga Dienga adalah sebuah keluarga besar, sangat jelas kemampuannya begitu luar biasa."Tapi, setelah berbicara sebanyak ini, sebenarnya apa tujuanmu memanggilku kemari?""Seharusnya aku nggak termasuk teman curhat yang baik, bukan?"Ardika berkomentar sambil merentangkan tangannya.Dia sudah memutuskan, dengan m
Di kalangan kelas atas, keturunan keluarga besar biasa, biasanya disebut sebagai Tuan Muda.Keluarga besar di atas level itu, juga disebut sebagai Tuan Muda.Sementara itu, orang yang bisa mendapatkan julukan Pangeran, hanyalah keturunan keluarga bangsawan.Tidak ada peraturan khusus, tetapi makin banyak orang yang menggunakan panggilan dan julukan khusus itu, maka lambat laun menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.Selain itu, bahkan dalam internal keluarga bangsawan pun, bukan semua orang bisa mendapatkan julukan tersebut.Paling tidak harus orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga.Sejak dilahirkan, orang seperti ini sudah menduduki puncak dunia.Memiliki darah terhormat!Terhormat sejak lahir!Kata-kata ini cocok untuk mendeskripsikan orang-orang seperti ini."Apa kamu ketakutan?"Melihat ekspresi Ardika, Tina mendecakkan lidahnya dan berkata, "Tapi ini juga bukan salahmu. Keluarga bangsawan benar-benar sulit dibayangkan oleh kelua
Saat ini, Hamdi berkata, "Kali ini, karena kejadian yang menimpa Keluarga Dougli Galea, Perusahaan Investasi Mahasura berencana untuk meninggalkan Kota Banyuli. Mereka sedang menjual aset-aset mereka.""Lalu, mengenai beberapa rumah sakit swasta itu, kemarin Amir mengunjungi Kediaman Wali Kota secara pribadi dan menanyakan apakah Kediaman Wali Kota tertarik untuk mengambil alih rumah sakit tersebut atau nggak.""Menurutku, Amir melakukan tindakan ini, seharusnya untuk menunjukkan sikapnya pada Tuan."Ardika tertegun sejenak. Kemudian, di menyunggingkan seulas senyum main-main dan berkata, "Oh? Apa pada akhirnya Keluarga Mahasura sudah mulai ketakutan?"Zilwar sudah dilumpuhkan, menjadi seperti seorang kasim. Dia sudah bisa membayangkan Abraham selaku ayah kandung Zilwar pasti akan menggila.Karena itulah, dia meminta Davinko untuk mengirim Pasukan Pengawal Internal dari tim tempur. Selama beberapa hari ini, mereka yang bertugas melindungi Luna, Elsy dan yang lainnya.Sepertinya kematia
Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng
Bagi pihak pemerintahan Galea, uang sebanyak itu tak seberapa.Namun, setelah melalui proses operasional dari beberapa organisasi besar Galea, lima ratusan orang itu baru berhasil menyelinap masuk ke Negara Nusantara.Kali ini, semuanya sudah hancur hingga ke akar-akarnya, boleh dibilang adalah kerugian yang sangat besar.Terlebih lagi, kalau sampai hal ini terekspos, pihak pemerintahan Galea yang akan malu.Sekarang, para petinggi pihak pemerintahan Galea sedang marah besar.Secara otomatis, sebagai penyebab semua ini terjadi, Keluarga Dougli menjadi target pelampiasan amarah.Bahkan, kemungkinan besar pihak pemerintahan Galea akan melemparkan masalah ini kepada Keluarga Dougli, lalu mereka akan dicampakkan dan dihabisi.Setelah memikirkan hal tersebut, Tihon langsung gemetaran."Paman Yutar benar, hal ini menyangkut hidup dan mati Keluarga Dougli Galea, kita wajib memikirkan cara untuk menyelamatkan keluarga kita!"Tihon membungkukkan badannya di hadapan Yutar dan berkata, "Paman Yut
Tiga hari kemudian.Kejadian yang menggemparkan seluruh Provinsi Denpapan ini, perlahan-lahan sudah tenang kembali.Adapun mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi di Vila Pelarum hari itu, orang-orang yang mengetahui rahasia di balik kejadian itu, tidak ada yang berani buka suara.Bagi yang tidak tahu, seharusnya tidak akan mengetahui kebenaran itu lagi selamanya.Namun, semua orang bisa melihat hasilnya dengan sangat jelas.Ardika tetap hidup dan dalam kondisi sehat tanpa kekurangan satu apa pun.Walaupun dia sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tetapi Grup Bintang Darma dan Grup Hatari tetap beroperasi seperti biasa, sama sekali tidak terpengaruh.Di sisi lain, pihak Keluarga Dougli sangat menyedihkan.Tridon seakan-akan menghilang dari muka bumi ini begitu saja. Hanya ada rumor yang beredar, mengatakan Tridon dimasukkan ke dalam peti mati hidup-hidup. Setelah dia mati, dia dibawa kembali ke Keluarga Dougli Galea.Adapun mengenai benar tidaknya rumor ini, tidak ada yang
"Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang kepala instruktur tim militer asing Galea, tapi seperti ini karaktermu?"Ardika menendang Tridon dengan jijik, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Chiko dan berkata, "Chiko, 'kan? Pamanmu sudah berlutut memohon padaku.""Bagaimana denganmu?""Apakah kamu juga ingin berlutut dan memohon kepadaku, atau kamu ingin hancur bersamaku?"Seulas senyum mengejek menghiasi wajah Ardika.Kalimat "atau kamu ingin hancur bersamaku" yang diucapkannya itu hanyalah lelucon belaka.Bagaimana mungkin ratusan orang Tentara Bayaran Lane itu adalah tandingannya? Bukan hancur bersama, melainkan jelas-jelas dia yang akan menghancurkan musuh."Aku ... aku ...."Bulir-bulir keringat dingin bercucuran di kening Chiko, dia kesulitan untuk berbicara.Ardika memberinya tekanan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Biarpun sebelumnya dia pernah berhadapan dengan orang paling hebat di tim tempur Galea, dia juga tidak merasa segugup ini.Dia bahkan sampai terdorong untuk
Sebelumnya, Tridon masih enggan tunduk pada Dewa Perang. Dia ingin melatih beberapa orang bawahan yang bisa diandalkan, lalu mencari kesempatan untuk melawan Dewa Perang lagi.Contohnya Musa, itu adalah orang berbakat yang telah dilatihnya dengan mengerahkan seluruh kemampuannya.Namun sekarang, Tridon baru mendapati saat dirinya benar-benar berhadapan dengan sosok Dewa Perang itu, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk merangkak bangkit.Kejadian hari ini membuatnya tidak berani memikirkan niat-niat lain lagi.Tanpa perlu Ardika turun tangan sendiri, Draco, bawahan Ardika sudah menghancurkan tubuh Musa hanya dengan satu tinju saja."Tridon, apa kamu mengira kamu masih bisa bertahan hidup?"Ardika menatap Tridon dengan sorot mata acuh tak acuh, lalu berkata dengan dingin, "Sebagai keturunan Negara Nusantara, kamu nggak mencintai negara ini dan memilih untuk pergi ke negara lain. Aku nggak menyalahkanmu.""Kamu nggak mencintai tanah airmu, tapi juga tolong jangan merusaknya.""Tapi,