"Dasar pria sialan! Kamu berani memukulku, tapi nggak berani mengungkap identitasmu?!""Jangan pikir selama kamu nggak memberitahuku namamu, maka aku nggak bisa menyelidiki identitasmu! Setelah aku mengetahui identitasmu, aku pasti akan membunuhmu!"Santi memelototi Ardika dengan penuh amarah sambil menggertakkan giginya.Secara bersamaan, orang-orang di sekeliling tempat itu menyembunyikan identitas Ardika.Tidak ada seorang pun di antara mereka yang bersedia mengungkap identitas Ardika.Santi juga tidak berdaya."Oh, kamu mau membunuhku? Kalau begitu, silakan lakukan sekarang juga, kamu nggak perlu menyelidiki identitasku lagi."Saat ini, Ardika sudah tahu apa yang telah terjadi.Dia menoleh melirik Santi dan berkata, "Kamu baru akan membunuhku setelah mengetahui identitasku? Hah! Ternyata kamu benar-benar nggak lebih dari seekor anjing. Kamu takut pada yang kuat dan hanya menindas yang lemah."Semua orang tidak menyangka suami idiot Luna itu tidak hanya ganas dalam menghajar orang,
"Wanita paling cantik di Kota Lino apaan? Istriku bahkan jauh lebih cantik."Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Ardika, suasana di depan pintu Hotel Blazar hening seketika.Hanya beberapa patah kata Ardika itu yang terngiang-ngiang dalam benak semua orang.Lea Misra.Nona Keluarga Misra sekaligus wanita paling cantik di Kota Lino bukan apa-apa bagi Ardika.Selain itu, tidak ada seorang pun yang menyangka Ardika langsung melayangkan sebuah tamparan ke wajah mulus Lea!Dia sama sekali tidak ragu menampar seorang Nona Keluarga Misra.Dia bahkan menampar wanita cantik itu tanpa sedikit pun rasa tidak tega.Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu pada Lea?Semua orang melihat sebuah bekas tamparan berwarna kemerahan tiba-tiba muncul di wajah mulus Lea.Mereka bahkan merasa sedikit kasihan pada wanita itu."Berani-beraninya kamu memukulku!"Lea tidak terlihat arogan dan dingin seperti tadi lagi.Ekspresinya sudah berubah drastis. Dia menatap Ardika dengan tatapan penuh amarah.Semua
"Panggil pengawal! Aku mau dia hidup dalam penyesalan karena sudah melayangkan satu tamparan ke wajahku ini!"Lea mengucapkan beberapa patah kata itu dengan gigi terkatup.Nada bicaranya terdengar sedingin es.Dia sudah menggila saking kesalnya.Sebagai Nona Keluarga Misra, selama ini yang didapatkannya hanyalah kasih sayang dan cinta.Bahkan tetua dalam keluarganya juga tidak tega memarahinya dengan volume suara tinggi.Marah saja tidak tega, bagaimana mungkin mereka tega memukulnya?Namun hari ini di bawah tatapan banyak orang, Ardika malah melayangkan satu tamparan ke wajahnya!Dia tidak pernah dipermalukan seperti ini!Ekspresi kebanyakan orang sedikit berubah. Mereka terkejut mendengar pernyataan Nona Keluarga Misra itu.Mereka bisa mendengar dengan jelas seberapa dalam kebencian Lea pada Ardika dari ucapan wanita itu.Sementara itu, Ardika bukan hanya tidak terkejut, sebaliknya dia berjalan menghampiri Lea sambil tersenyum."Kalau begitu, sepertinya aku harus melayangkan beberapa
"Ayah, aku makan es krim merek Godisva, sangat enak, apa Ayah juga ingin memakannya?" tanya Livy dengan polos.Bocah perempuan itu masih menutupi matanya dengan kedua tangan kecilnya."Kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Putri angkatku ingin memakan es krim merek Godisva."Ardika menginjak dua lembar uang seratus ribu itu, lalu menggeserkannya ke wajah Jonas. Dia berkata, "Cepat belikan es krim untuk putri angkatku. Setelah kamu membelikan es krim untuknya, aku akan membiarkanmu pergi."Setelah menerima satu tamparan dari Ardika, hingga kini Jonas masih linglung.Orang-orang mengira pria itu tidak akan membiarkan dirinya diperlakukan seperti ini oleh Ardika.Namun, siapa sangka, dia malah meraih dua lembar uang dua ratus ribu itu, lalu bangkit dengan terhuyung-huyung.Orang-orang yang mengelilingi tempat itu untuk menyaksikan drama menarik tersebut pun bergegas membuka jalan untuknya.'Ardika benar-benar ahli dalam mempermalukan orang lain.' pikir mereka dalam hati.Bisa-bisanya Ardika me
Volume suara Wisnu sangat keras.Dalam sekejap, semua tamu undangan yang berada di dalam hall langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Luna sekeluarga.Kemudian, hampir semua orang itu menunjukkan ekspresi aneh.Belakangan ini, kejadian Keluarga Basagita berganti marga secara bersamaan sudah menjadi bahan tertawaan paling menghebohkan di Kota Banyuli.Saat membicarakan hal ini, ada yang memarahi mereka telah mengkhianati leluhur, ada pula yang mencibir mereka.Mendengar sindiran-sindiran dan ejekan-ejekan dari orang-orang, anggota Keluarga Basagita benar-benar ingin menghilang ditelan bumi saja.Awalnya, melihat mereka adalah anggota yang dikirim oleh Keluarga Misra untuk menyambut tamu, semua tamu undangan mempertimbangkan Keluarga Misra dan kompak tidak mengungkit hal tersebut.Namun, siapa sangka di bawah tatapan banyak orang, Wisnu malah menyalahkan Luna sekeluarga tidak berganti marga."Wisnu Misra, jelas-jelas kalian telah mengkhianati leluhur, kenapa kalian malah bangga sep
"Hahaha ...."Para tamu undangan tidak bisa menahan diri mereka lebih lama lagi, mereka semua tertawa terbahak-bahak.Dulu, mereka tidak menyadari hal ini.Sekarang mereka baru menyadari suami idiot Luna itu benar-benar ahli dalam bersilat lidah.Sementara itu, para tamu undangan yang sebelumnya sudah menyaksikan drama di depan pintu hotel sudah tidak heran lagi."Ardika, diam kamu!""Aku ingin sekali membunuhmu!"Amarah Wisnu dan yang lainnya sudah meluap-luap!Tepat pada saat ini, seseorang berkata dengan dingin, "Untuk apa kalian beromong kosong dengannya lagi?!"Tuan Besar Misra Basagita melenggang memasuki hall. Dia memelototi Luna sekeluarga dan berkata dengan dingin, "Kalau kalian nggak berganti marga, cepat keluar dari sini sekarang juga! Jangan harap kalian bisa menghadiri perjamuan malam ini!""Wisnu, cepat panggil petugas keamanan hotel untuk mengusir mereka keluar!" kata Tuan Besar Misra Basagita dengan tajam dan dingin."Ya, benar. Usir mereka, permalukan mereka di hadapan
Melihat reaksi para petugas keamanan, semua tamu undangan yang berada di dalam hal menatap Ardika dengan sedikit terkejut.Eh? Ada apa dengan suami idiot Luna itu?Bisa-bisanya dia menakut-nakuti para petugas keamanan hotel ini!Saat ini, tiba-tiba Wisnu tertawa dingin dan berkata, "Ardika, kamu terlalu memandang tinggi dirimu sendiri. Tentu saja kami mengenalmu. Kamu adalah pecundang dan idiot yang sangat terkenal di seluruh penjuru Kota Banyuli."Dia melambaikan tangannya dan berkata dengan tajam, "Kenapa kalian masih melamun saja di sana?! Aku memerintahkan kalian atas nama Keluarga Misra untuk menghajar idiot ini dan melemparnya keluar, lalu melempar istrinya sekeluarga keluar juga!""Apa kalian mau mendengar perintahnya?"Ardika menatap para petugas keamanan itu sambil tersenyum tipis."Tuan Ardika, ini ...."Para petugas keamanan membuka mulut mereka, tetapi mereka tidak tahu harus berkata apa.Bulir-bulir keringat dingin sudah mulai bercucuran dari di mereka.Kali ini, para tamu
"Aku ...."Tuan Besar Misra Basagita membuka mulutnya dengan lebar.Sama seperti tamu undangan lainnya yang berada di dalam hall, dia juga menatap Luna sekeluarga dengan tatapan terkejut.Baru saja Gilang mengatakan bahwa Luna sekeluarga adalah tamu kehormatan Keluarga Misra!Yanto, Wisnu dan yang lainnya benar-benar sudah kesal setengah mati.Mengapa? Mengapa Luna sekeluarga bisa menjadi tamu kehormatan Keluarga Misra!Mereka tidak bisa menerima kenyataan ini.Namun, hal yang mereka tidak ketahui adalah hal yang jauh lebih sulit mereka terima masih menanti mereka.Tepat pada saat ini, tiba-tiba Gilang menunjuk ke arah pintu dan berkata pada Tuan Besar Misra Basagita dengan dingin, "Pergi sana! Kamu dan seluruh keluargamu pergi sekarang juga!""Berani-beraninya kalian mengusir tamu kehormatanku! Kalian nggak perlu menghadiri perjamuan malam ini lagi!"Sontak saja ucapan Gilang langsung membuat suasana di dalam hall menjadi heboh.Demi membantu Luna sekeluarga untuk melampiaskan kekesal