Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 311 - Chapter 320

1624 Chapters

Bab 311 Kamu Harus Percaya Ada Harapan

"Di sini ada sebuah video, Pak Marko bisa lihat sendiri."Marko mengambil ponsel dalam genggaman Ferry.Video di dalam layar ponsel masih belum diputar. Walaupun agak buram, tetapi tetap bisa terlihat dengan jelas seorang pria dan seorang wanita yang sedang berpelukan.Marko melirik Luna, dia tidak berani memutar video itu secara langsung karena khawatir adegan dalam video itu adalah adegan tak senonoh dan tidak pantas diputar di sini.Saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Pak Marko, putar saja videonya. Lagi pula, istriku bukan anak kecil lagi."Setelah mendengar ucapan Ardika, Marko baru memutar video itu.Benar saja, Ferry sedang berpelukan dengan Rita di atas tempat tidur.Namun, tidak ada adegan tak senonoh yang dibayangkannya.Masing-masing dari Ferry dan Rita sedang mengisap rokok, mereka tampak seperti baru selesai melakukan hubungan intim.Kemudian, terdengar percakapan antara keduanya.Ferry memberi Rita selembar kartu bank, mengatakan bahwa ada uang sebesar dua mil
Read more

Bab 312 Membalikkan Keadaan

Walaupun situasi sudah berbalik dan Rita sudah terbukti bersalah atas kasus penggelapan uang, masalah yang dihadapi oleh Luna masih belum berakhir.Kresna dan dua orang bawahannya sudah menuntut Ardika, jadi tidak akan bisa berakhir begitu saja.Namun, Ardika sudah punya solusi untuk menyelesaikan masalahnya.Saat ini, Ferry sudah dibawa keluar.Saat melihat Ardika, dia sedikit membungkukkan badannya dan berkata, "Tuan Ardika, apa Tuan puas dengan penyerahan diriku kali ini?"Saat Ardika melakukan keributan besar di Departemen PUPR, Ridwan sudah mengetahui rencana Keluarga Buana dari Ferry.Tidak perlu dipertanyakan lagi, kebencian Ridwan terhadap Keluarga Buana yang memperalat keponakannya dan hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Basuki sudah mendarah daging.Dia sedang mencari kesempatan untuk memberi pelajaran kepada Keluarga Buana.Sebenarnya, dia juga sudah membuat rencana pembalasan sendiri. Dia sengaja tidak mengekspos bukti yang ada di tangan Ferry, meminta kantor polisi
Read more

Bab 313 Sigit Secara Pribadi Menjadi Sopir

"Tuan Ardika, tadi Rita sudah memberi kesaksian. Dia mengatakan Keluarga Buana yang menginstruksikannya untuk menuduh Nona Luna. Aku akan segera menangkap anggota Keluarga Buana untuk memberikan keadilan kepada Nona Luna," kata Marko ketika Ardika hendak membawa Luna pergi.Kesaksian Ferry benar-benar membuat Rita putus asa. Hanya dalam kurun waktu sesingkat itu, dia sudah mengungkapkan kebenaran dengan detail.Sebenarnya kasus ini tidak rumit.Setelah menemukan keberadaannya, Keluarga Buana mengancamnya dengan keluarganya, lalu memberikan suap yang besar kepadanya dan memintanya memberikan kesaksian palsu untuk menjebak Luna.Sementara itu, bukti-bukti transfer dipalsukan oleh Keluarga Buana dengan bantuan Yanto sekeluarga.Anggota Keluarga Buana di balik semua ini adalah Arif Buana, boleh dibilang termasuk paman David, yang satu generasi dengan ayahnya David."Pak Marko, penangkapan orang nggak perlu terburu-buru, tunggu saja instruksi dariku."Ardika menolak usulan Marko untuk seger
Read more

Bab 314 Mengecewakan Kalian

Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Yanto sekeluarga.Kekesalan yang mereka rasakan sebelumnya, bisa mereka lampiaskan hari ini.Perusahaan sudah jatuh kembali ke tangan mereka, vila dan mobil juga kembali menjadi milik mereka.Selain itu, sekarang perusahaan memiliki dana investasi sebesar lebih dari empat triliun dan Kompleks Prime Melati yang akan segera dipasarkan.Tempat tinggal mereka berubah menjadi vila mewah yang bernilai dua triliun, mobil yang mereka kendarai juga berubah menjadi mobil balap.Kehidupan mereka saat ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.Mereka harus berterima kasih pada Luna. Wanita itu yang bekerja keras, mereka yang mendapatkan hasilnya."Desi, untuk apa kamu masih duduk dan menangis di sana? Apa kamu pikir hanya dengan menangis putrimu yang sudah melakukan tindakan pelanggaran hukum itu bisa kembali? Cepat bereskan barang-barang kalian dan pindah dari sini!"Melihat Desi masih duduk terisak di sofa, Nadia sudah kehilangan kesabarannya
Read more

Bab 315 Luna Sudah Berubah

Walaupun Rita memberi kesaksian bahwa Keluarga Buana yang menginstruksikannya untuk menuduh Luna, tetapi Luna sendiri mengetahui dengan jelas bahwa keluarga pamannya pasti mengetahui hal ini, bahkan memberi andil besar dalam hal ini.Sebagai contohnya, tanpa bantuan dari keluarga pamannya, Keluarga Buana tidak akan bisa memalsukan bukti transfer itu.Kali ini, Luna benar-benar sangat sedih dan kecewa atas tindakan kejam keluarga pamannya terhadap dirinya.Karena mereka sama sekali tidak menganggapnya sebagai keluarga, Luna juga tidak akan memperlakukan mereka layaknya keluarga lagi.Kali ini, tidak perlu Ardika yang berperan sebagai orang jahat lagi.Dia sendiri yang menelepon Juna, manajer umum Grup Bumantara, lalu berkata dengan dingin, "Pak Juna, ada orang yang menerobos masuk ke rumahku. Tolong kirimkan orang ke sini untuk mengusir mereka!"Yanto sekeluarga langsung tercengang.Nadia berteriak dengan marah, "Luna, apa kamu pikir kamu sudah hebat? Berani-beraninya kamu memanggil ora
Read more

Bab 316 Tidak Meneteskan Air Mata Sebelum Ajal Menjemput

Mengingat kata-kata ancaman yang dilontarkan oleh Wulan sebelum pergi, Desi merasa sangat cemas.Yanto sekeluarga adalah tipe orang yang bersikap arogan setelah memiliki kekuasaan.Ke depannya, mereka pasti akan makin keterlaluan menindas Luna sekeluarga.Luna tidak memperhatikan beberapa kalimat terakhir ibunya, melainkan mengerutkan keningnya dan berkata, "Pada akhirnya proyek Kompleks Prime Melati tetap jatuh ke tangan Keluarga Buana."Sebelumnya sepulang dari membuat keributan besar di Departemen PUPR, Ardika memberitahunya bahwa Keluarga Buana adalah dalang di balik semuanya dan berencana untuk merebut Grup Agung Makmur.Untung saja, kala itu Ardika berhasil menundukkan Ridwan dan menggagalkan rencana Keluarga Buana.Siapa sangka Keluarga Buana masih belum menyerah. Kali ini, mereka menjalankan aksi mereka sekali lagi dan berhasil mendapatkan proyek Kompleks Prime Melati.Luna langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Tuan Besar Basagita."Luna, bukankah kamu sedang diinteroga
Read more

Bab 317 Aku Tidak Perlu Memohon

"Bu Luna, karena kamu sudah terbukti nggak bersalah, cepat kembali ke perusahaan dan rebut kembali kekuasaan tertinggi atas perusahaan. Kami berharap Bu Luna bisa menyingkirkan orang-orang yang membuat kekacauan itu, lalu bekerja kembali dengan Bu Luna!"Kata-kata ini keluar dari mulut Gita, manajer pemasaran Kompleks Prime Melati, kata-katanya juga mewakili suara hati kebanyakan petinggi dan karyawan perusahaan yang sudah mengundurkan diri.Hanya sebagian kecil dari mereka yang dipecat oleh Yanto dan Wisnu.Sebagian besar dari mereka berinisiatif untuk mengundurkan diri.Setelah Luna ditangkap, Yanto yang memegang kendali atas Grup Agung Makmur. Mereka tidak bisa melihat adanya harapan lagi sejak perusahaan jatuh ke tangan Yanto.Walaupun mengundurkan diri sebelum mencari pekerjaan baru akan berpengaruh besar pada pekerjaan mereka selanjutnya, mereka tetap mengundurkan diri tanpa ragu.Mereka tahu Yanto dan Wisnu hanyalah orang-orang bodoh yang tidak akan bisa mengembangkan perusahaan
Read more

Bab 318 Pergi Meminta Maaf

Ardika tahu isi pikiran Ridwan.Sekarang Ridwan mempertaruhkan masa depan kariernya, bahkan nyawa seluruh anggota keluarganya pada Ardika.Alasannya sangat jelas, yaitu karena Ardika adalah Dewa Perang.Di mata Ridwan, dengan menjalin relasi dengan Ardika, tidak hanya dirinya sendiri, nasib seluruh keluarganya juga akan berubah.Karena itulah, dia selalu mengusahakan yang terbaik untuk membantu Ardika.Begitu Luna ditangkap, bukan Ardika yang menelepon Ridwan untuk meminta bantuannya, melainkan Ridwan sendiri yang berinisiatif menelepon Ardika dan mengatakan bahwa dia akan mencari cara untuk mengeluarkan Luna.Namun, bagaimana mungkin Tina bisa memercayai hal seperti itu?Bahkan Desi dan yang lainnya juga tidak percaya. Mereka beranggapan Ardika sedang membual.Ardika juga malas memberi penjelasan. Kebetulan pada saat ini Jesika meneleponnya. Jadi, dia langsung berjalan keluar dengan membawa ponselnya."Ada apa?" tanya Ardika begitu menjawab panggilan telepon itu.Jesika berkata, "Pak
Read more

Bab 319 Edrik Lotoka

Tidak menyukai Desi mengucapkan kata-kata tidak enak didengar, Luna berkata dengan tidak senang, "Ibu, jelas-jelas kami nggak melakukan kesalahan apa pun. Atas dasar apa Ardika harus pergi meminta maaf? Lagi pula, Ardika sudah meminta Claudia untuk memberi kesaksian atas kasus ini, nggak lama lagi kasus ini akan berakhir.""Di saat seperti ini, kamu masih saja membelanya!"Desi berkata dengan amarah yang bergejolak, "Keluarga Buana saja sudah hampir membuatmu masuk ke penjara. Kalau sampai menyinggung tiga keluarga besar, apa yang akan terjadi padamu? Apa kamu mau membuat kami mencemaskanmu lagi? Lagi pula, dia hanya perlu meminta maaf, nggak akan terluka!"Luna masih hendak mengucapkan sesuatu, tetapi Ardika menghentikannya.Dia melirik Tina, lalu tertawa dingin dan berkata, "Kalau begitu, Tina kamu urus saja. Aku mau lihat saat itu tiba siapa yang akan meminta maaf kepada siapa!"Ardika benar-benar sangat kesal pada Tina.Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan kemamp
Read more

Bab 320 Hanya Boleh Membiarkannya Meminta Maaf Tanpa Berlutut

"Aku nggak percaya."Saat ini, aura yang menakutkan sudah terpancar keluar dari tubuh Edrik. Mungkin merasakan aura menakutkan seperti itu, orang biasa pasti sudah merasa agak ketakutan. Namun, Ardika sama sekali tidak merasakan apa pun."Memohon bantuanku, tapi sikapmu malah seperti ini! Apa kamu pikir aku nggak berani menghajarmu?!"Sorot mata Edrik langsung berubah menjadi dingin dan berencana untuk memberi pelajaran pada Ardika yang berani berkata-kata tidak sopan di hadapannya."Siapa yang memohon bantuanmu?"Ardika hanya melirik pria itu dengan tatapan acuh tak acuh.Tina sendiri berlagak pandai, wanita itu yang bersikeras menariknya ke sini untuk meminta maaf kepada Kresna.Karena wanita itu adalah sahabat Luna, Ardika tidak bisa mengabaikan Tina begitu saja.Namun, menghadapi orang yang menganggap diri sendiri sangat hebat seperti Edrik, Ardika sama sekali tidak sungkan lagi.Hanya dengan satu pandangan saja, tangan Edrik sudah terangkat langsung berhenti di udara.Walaupun sor
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
163
DMCA.com Protection Status