Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 331 - Bab 340

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 331 - Bab 340

1624 Bab

Bab 331 Para Penagih Utang

"Dasar Desta tua bangka! Sejak kapan Keluarga Buana berutang pada Keluarga Unima? Acara ulang tahunku sudah berakhir, kenapa kamu membuat keributan lagi di sini?!"Sambil memelototi Desta yang datang meminta uang, Brian langsung marah besar.Selama ini, dia dan Desta memang tidak cocok dan saling tidak menyukai satu sama lain.Jadi, dia mengira Desta sengaja datang untuk membuat keributan.Selain itu, Desta membuat keributan tepat pada hari penyelenggaraan acara ulang tahunnya, jelas-jelas hanya untuk membuatnya kesal."Dasar tua bangka nggak tahu malu! Brian, kalau hari ini Keluarga Buana nggak mengembalikan uangku, aku akan menyelenggarakan acara kematian untukmu!"Desta memelototi lawan bicaranya dan berkata, "Sebelumnya Keluarga Unima meminjamkan uang sebesar 170 miliar untuk perusahaan properti Grup Agung Makmur membayar utang mereka. Semuanya tertulis dengan jelas di kontrak, nggak mungkin bisa dipalsukan.""Kini, Grup Perfe Keluarga Buana sudah membeli perusahaan properti Grup A
Baca selengkapnya

Bab 332 Seseorang yang Tidak Mampu Kamu Provokasi

Awalnya, Brian hanya ingin mengeluarkan sedikit uang untuk menyelesaikan masalah dengan Keluarga Unima. Namun, dia sama sekali tidak menyangka semua tokoh hebat yang datang menemuinya ini juga memintanya mengembalikan uang.Hanya dalam sekejap mata, ada begitu banyak orang yang datang menagih utang padanya. Kalau semuanya dijumlahkan, maka mencapai lebih dari 4 triliun!Keluarga Buana baru saja memperoleh lebih dari 4 triliun milik Grup Agung Makmur.Kalau diminta untuk mengembalikan uang, tentu saja mereka mampu untuk mengembalikan uang sebesar itu.Namun, memintanya untuk mengeluarkan uang bernilai fantastis itu, tentu saja Brian enggan melakukannya."Apa kalian sudah nggak punya logika? Grup Agung Makmur yang berutang pada kalian, seharusnya kalian menagih utang kepada Grup Agung Makmur."Brian berkata dengan marah, "Perusahaan properti Grup Agung Makmur dijual kepada Grup Perfe adalah salah mereka, sama sekali nggak ada hubungannya dengan Keluarga Buana!"Walaupun dia sudah membuat
Baca selengkapnya

Bab 333 Liander Datang Berkunjung

Tidak ada satu pun dari bank-bank besar itu yang bersedia meminjamkan uang kepada Keluarga Buana.Bahkan, para kepala bank tidak memberi mereka kesempatan untuk bernegosiasi."Sebenarnya apa yang terjadi? Keluarga Buana nggak pernah menyinggung pihak bank, kenapa mereka semua nggak bersedia memberi kita pinjaman seolah-olah sudah janjian?"Dalam sekejap, sebuah kekuatan besar tak terlihat seakan-akan menyelimuti diri setiap anggota Keluarga Buana. Mereka mulai merasa ketakutan."Apa mungkin ada hubungannya dengan orang yang kita singgung itu?!"Brian menggertakkan giginya, kedua tangannya sudah bergetar dengan kencang.Begitu lebih dari dua puluh tokoh hebat yang datang menagih utang pergi, bank-bank di Kota Banyuli langsung memutus pinjaman untuk Keluarga Buana.Sebelumnya, saat Grup Agung Makmur mengalami krisis pemutusan pinjaman, mereka masih mentertawakan Grup Agung Makmur.Namun, setelah merasakannya sendiri, mereka baru menyadari betapa menyakitkannya fakta itu!Tak lama kemudia
Baca selengkapnya

Bab 334 Membalas Budi dengan Cara Mudah

Liander datang untuk membalas budi.Sebelumnya, Ardika mengajukan permintaan yang mengharuskan Keluarga Septio mengeluarkan uang sebesar puluhan triliun untuk membeli Showroom Mobil Neptus, lalu menghadiahkan showroom tersebut kepadanya.Setelah Liander menyampaikan permintaan Ardika pada keluarganya, seluruh anggota Keluarga Septio menentang hal tersebut.Walaupun Keluarga Septio tidak kekurangan uang, tetapi uang yang mereka miliki juga bukan jatuh dari langit.Mereka tidak bisa memenuhi permintaan Ardika sebesar puluhan triliun itu.Setelah mendengar permintaan Ardika itu, Keluarga Septio mendapati Ardika adalah orang yang sangat serakah.Mereka tidak ingin dijerat dan berhubungan dengan orang seperti itu.Karena itulah, Keluarga Septio menginstruksikan Liander untuk tetap berada di Kota Banyuli dan memikirkan cara untuk membalas budi Ardika, agar mereka tidak perlu berhubungan dengan pria serakah itu lagi.Mendengar Keluarga Basagita tertimpa masalah besar, Liander menyadari kesemp
Baca selengkapnya

Bab 335 Siapa yang Menyuruhmu Ikut Campur

Tuan Besar Basagita buru-buru berkata, "Sebelumnya, Ardika masih menjengukku di rumah sakit. Apa Tuan Muda Liander ingin bertemu dengannya? Kalau begitu, kami akan segera memanggilnya pulang ke kediaman Keluarga Basagita!""Nggak perlu, nanti aku akan menghubunginya sendiri."Liander tidak ingin berlama-lama di sini melihat Tuan Besar Basagita dan yang lainnya menjilatnya, dia langsung berbalik dan pergi meninggalkan kediaman Keluarga Basagita.Melihat sosok bayangan Liander yang sudah menghilang di balik pintu, Tuan Besar Basagita baru mengalihkan pandangannya. Dia menghela napas dan berkata, "Aku nggak menyangka. Kali ini, Ardika yang sudah menyelamatkan Keluarga Basagita."Dalam hati, dia bergumam, 'Sudah saatnya aku mengubah caraku memperlakukan Luna sekeluarga.'Ardika sudah menjalin hubungan dengan Keluarga Septio Provinsi Aste, pria itu bukan pecundang yang dipandang rendah oleh semua orang seperti dulu lagi.Pantas saja sebelumnya dia mengatakan dengan penuh percaya diri akan m
Baca selengkapnya

Bab 336 Keluarga Septio Juga Membeli Tiket

"Berani-beraninya kamu bersikap nggak sopan padaku seperti itu! Kamu pikir kamu siapa?!"Setelah menarik napas dalam-dalam, Liander baru berhasil mengendalikan api amarahnya yang hendak meluap. Dia mendengus dingin, lalu berjalan pergi.Mempertimbangkan sebelumnya Ardika sudah menyelamatkan adiknya, dia tidak mencari perhitungan dengan pria itu.Setelah keluar dari kantor pengacara, Liander langsung menelepon Sean Septio, pamannya sekaligus Kepala Keluarga Septio Provinsi Aste."Paman, aku sudah membalas budi Ardika. Hari ini aku akan membawa Rachel kembali ke Provinsi Aste."Liander menceritakan secara singkat, padat dan jelas tentang kejadian yang menimpa Keluarga Basagita.Sean adalah ayah Rachel. Setelah mendengar ucapan Liander, dia berkata, "Kerja bagus, Liander. Tapi, kamu belum bisa kembali ke Provinsi Aste.""Paman, kenapa?" tanya Liander dengan bingung.Dia memang ingin tetap tinggal di Kota Banyuli. Di kota ini ada Jesika, wanita pujaan hatinya.Namun, Jesika tidak memedulik
Baca selengkapnya

Bab 337 Keluarga Buana Tidak Bisa Membalikkan Keadaan Lagi

Marko sedang meminta pendapat Ardika, dia tidak berani mengambil keputusan secara langsung.Ardika berkata, "Oke, kalau begitu aku akan pergi ke kediaman Keluarga Buana. Kamu lakukan persiapan penangkapan terlebih dahulu dan tunggu instruksi dariku."Karena campur tangan Liander sudah mengacaukan rencananya, Ardika memang berencana untuk pergi ke kediaman Keluarga Buana setelah mengantar Luna pulang.Sebelum Keluarga Buana sempat menyerahkan perusahaan kembali kepada anggota Keluarga Basagita, dia harus menyuruh Keluarga Buana mengembalikan perusahaan atas nama Luna."Baik, siap laksanakan perintah Tuan!" kata Marko dengan penuh hormat.Setelah memutuskan sambungan telepon, Ardika memberi tahu Luna dia akan keluar sebentar. Kemudian, dia langsung melajukan mobilnya keluar dari Kompleks Vila Bumantara.Saat ini, suasana di kediaman Keluarga Buana sangat muram.Baru saja mengembalikan uang sebesar lebih dari 4 triliun, hati anggota Keluarga Buana masih berdenyut sakit.Satu demi satu kab
Baca selengkapnya

Bab 338 Membusuk di Dalam Penjara

"Eh, idiot, apa maksudmu? Kamu sedang mengutuk kami?!"David memelototi Ardika."Sudahlah, David, nggak ada gunanya berdebat dengan orang idiot."Brian melambaikan tangannya dan menyela cucunya. Kemudian, dia menatap Ardika dengan tatapan dingin dan berkata, "Pulang sana dan beri tahu Tuan Besar Basagita, kami akan mengembalikan perusahaan kepada Keluarga Basagita, suruh dia tunggu saja."Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku bukan datang mewakili Keluarga Basagita untuk meminta kalian menyerahkan perusahaan."David bertanya dengan marah, "Kalau begitu, untuk apa kamu datang? Mentertawakan kami? Mempermainkan kami?""Aku datang untuk melakukan transaksi dengan Keluarga Buana.""Transaksi apa?"Brian mengerutkan keningnya. Pemuda yang berada di hadapannya itu hanyalah menantu benalu Keluarga Basagita, bahkan Keluarga Basagita saja memandang rendah dia.Atas dasar apa dia bisa melakukan transaksi dengan Keluarga Buana?Ardika mengeluarkan dua uang koin bernominal seribu, lalu
Baca selengkapnya

Bab 339 Siapa yang Satu Pihak dengan Kalian

"Hah, kamu? Sebelum keinginanmu itu tercapai, aku akan membutakan matamu sekarang juga!"Arif adalah orang yang sangat kejam, dia tidak mungkin takut hanya karena ancaman Ardika. Saat berbicara, dia langsung mengarahkan belati ke wajah Ardika."Dor!"Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara tembakan yang memekakkan telinga dari arah pintu di belakang Ardika.Apa yang terjadi?Dari mana asal suara itu?!Saking ketakutan, sekujur tubuh anggota Keluarga Buana langsung gemetaran. Mereka belum mengerti apa yang sedang terjadi."Klang!"Tiba-tiba, belati dalam genggaman Arif terjatuh ke lantai."Ah! Kakiku!"Tubuhnya juga ikut terjatuh ke lantai, dia memeluk kakinya dan berteriak dengan histeris.Bulir-bulir keringat mengalir keluar dari tubuhnya, sekujur tubuhnya tampak bergetar dengan kencang, sangat jelas bahwa dia sangat kesakitan.Kaki Arif sudah tertembak, darah terus mengalir dari bekas hantaman peluru itu.Menyadari orang yang tertembak adalah Arif yang merupakan anggota Keluar
Baca selengkapnya

Bab 340 Orang Cerdas Pandai Membaca Situasi

"Aku nggak terima! Atas dasar apa kalian menangkapku?! Atas dasar apa kalian menangkapku?!"Zamrud yang baru bereaksi langsung berteriak dengan histeris.Anggota Keluarga Buana lainnya ketakutan setengah mati.Mereka mengira Marko dan Ardika bekerja saja untuk menjebak Arif dengan melakukan penangkapan pada Arif tepat pada saat dia hendak melukai Ardika.Namun, kenapa Zamrud juga ditangkap?Akhirnya, mereka baru menyadari ada yang tidak beres.Kini, hanya ada satu hal yang melintas dalam benak mereka, yaitu apakah tindakan-tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Keluarga Buana sudah terbongkar?!Marko mendengus dingin dan berkata, "Kamu nggak terima juga nggak masalah. Saat interogasi, aku akan membuatmu menerima kenyataan ini!"Dalam sekejap, ekspresi Zamrud langsung berubah menjadi pucat pasi dan berhenti berteriak.Marko adalah anggota kantor polisi provinsi, dia tidak mungkin menangkap orang sembarangan.Karena Marko sudah berbicara seperti itu, itu artinya dia sudah memegan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3233343536
...
163
DMCA.com Protection Status