"Hah, kamu? Sebelum keinginanmu itu tercapai, aku akan membutakan matamu sekarang juga!"Arif adalah orang yang sangat kejam, dia tidak mungkin takut hanya karena ancaman Ardika. Saat berbicara, dia langsung mengarahkan belati ke wajah Ardika."Dor!"Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara tembakan yang memekakkan telinga dari arah pintu di belakang Ardika.Apa yang terjadi?Dari mana asal suara itu?!Saking ketakutan, sekujur tubuh anggota Keluarga Buana langsung gemetaran. Mereka belum mengerti apa yang sedang terjadi."Klang!"Tiba-tiba, belati dalam genggaman Arif terjatuh ke lantai."Ah! Kakiku!"Tubuhnya juga ikut terjatuh ke lantai, dia memeluk kakinya dan berteriak dengan histeris.Bulir-bulir keringat mengalir keluar dari tubuhnya, sekujur tubuhnya tampak bergetar dengan kencang, sangat jelas bahwa dia sangat kesakitan.Kaki Arif sudah tertembak, darah terus mengalir dari bekas hantaman peluru itu.Menyadari orang yang tertembak adalah Arif yang merupakan anggota Keluar
"Aku nggak terima! Atas dasar apa kalian menangkapku?! Atas dasar apa kalian menangkapku?!"Zamrud yang baru bereaksi langsung berteriak dengan histeris.Anggota Keluarga Buana lainnya ketakutan setengah mati.Mereka mengira Marko dan Ardika bekerja saja untuk menjebak Arif dengan melakukan penangkapan pada Arif tepat pada saat dia hendak melukai Ardika.Namun, kenapa Zamrud juga ditangkap?Akhirnya, mereka baru menyadari ada yang tidak beres.Kini, hanya ada satu hal yang melintas dalam benak mereka, yaitu apakah tindakan-tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Keluarga Buana sudah terbongkar?!Marko mendengus dingin dan berkata, "Kamu nggak terima juga nggak masalah. Saat interogasi, aku akan membuatmu menerima kenyataan ini!"Dalam sekejap, ekspresi Zamrud langsung berubah menjadi pucat pasi dan berhenti berteriak.Marko adalah anggota kantor polisi provinsi, dia tidak mungkin menangkap orang sembarangan.Karena Marko sudah berbicara seperti itu, itu artinya dia sudah memegan
"Oh, kalau begitu aku salah. Aku nggak menyangka Tuan Besar Buana adalah rakyat yang taat akan hukum."Seulas senyum mengembang di wajah Ardika.Brian memasang ekspresi getir, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Di saat seperti ini, menyesal juga tidak ada artinya lagi.Ardika benar-benar sangat menakutkan, bahkan Marko yang berasal dari provinsi juga patuh padanya.Sebenarnya apa identitas asli menantu benalu Keluarga Basagita ini?"Brian, nanti aku akan meminta istriku membawa orang ke sini untuk mengambil alih Grup Perfe. Ingat, hanya istriku yang boleh mengambil alih Grup Perfe!"Tanpa memberi kesempatan bagi Brian untuk bertanya, selesai berbicara Ardika langsung meninggalkan kediaman Keluarga Buana.Sementara itu, Warris, Zamrud dan yang lainnya juga dibawa pergi oleh Marko dan anggota kepolisian lainnya.Di antara orang-orang itu, pelanggaran hukum Arif paling berat, pria itu sudah pasti akan membusuk di dalam penjara.Adapun mengenai hukuman yang akan diterima o
"David, sekarang Keluarga Buana sudah jatuh. Apa kamu merasa kamu masih berhak bersamaku?""Kamu biasa-biasa saja, tapi terlalu percaya diri. Coba lihat dirimu sendiri! Dari segi mana kamu berhak bersanding denganku?""Keluarga Basagita sudah menjalin hubungan dengan Tuan Muda Liander. Kelak, kamu sama sekali nggak layak untukku!"Wulan mendorong David dengan dingin.Wanita itu melewati pria yang dulu sangat diidam-idamkannya itu dengan ekspresi arogan.Anggota Keluarga Basagita lainnya juga melangkahkan kaki mereka dengan arogan, mereka mengejek dan menyindir anggota Keluarga Buana.Tadi pagi, saat berada di Hotel Blazar, mereka sudah dipermalukan oleh anggota Keluarga Buana di depan umum.Sekarang, akhirnya mereka sudah punya kesempatan untuk melampiaskan kekesalan mereka.Setelah mengatai anggota Keluarga Buana sampai mereka menundukkan kepala mereka, anggota Keluarga Basagita baru berhenti.Tuan Besar Basagita menghampiri Brian dan berkata dengan arogan, "Brian, serahkan perusahaan
Sebelumnya, saat perusahaan direbut oleh Keluarga Buana, anggota Keluarga Basagita sama sekali tidak berdaya.Kini, begitu melihat Luna sekeluarga sudah mengambil alih perusahaan dari Keluarga Buana, mereka sangat cemburu dan kesal.Luna membiarkan orang-orang tidak berkemampuan ini melampiaskan amarah mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Setelah selesai menandatangani kontrak, dia langsung membawa anggota keluarganya meninggalkan kediaman Keluarga Buana, bahkan tanpa menoleh ke belakang untuk melirik anggota Keluarga Basagita."Huh, berlagak hebat apa kamu di hadapan kami? Bukankah suami idiotmu itu hanya beruntung saja? Dia hanya secara kebetulan menyelamatkan Nona Keluarga Septio. Kalau aku punya kesempatan itu, aku juga bisa melakukannya!""Walau kali ini Keluarga Buana sudah mencelakai Luna, sejak awal wanita itu memang serakah dan merencanakan untuk merebut aset Grup Agung Makmur!"Setelah memaki Luna cukup lama, anggota Keluarga Basagita baru meninggalkan kediaman Keluarga
"Oke, kalau begitu kamu coba cari pekerjaan sendiri dulu."Luna mengira Ardika hanya mempertimbangkan harga dirinya sendiri. Karena itulah, Ardika tidak bersedia bekerja di perusahaannya.Dia bisa memahami pemikiran Ardika.Selama ini dipandang rendah oleh ibunya, Ardika pasti merasa sedih dan kesal.Di saat seperti ini, pria itu tidak mungkin bekerja di perusahaannya, memberi bahan tertawaan baru untuk Desi lagi.'Kalau dia benar-benar nggak bisa menemukan pekerjaan, aku baru cari cara untuk membantunya secara diam-diam.'Itulah pemikiran Luna sebagai seorang istri yang baik. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi.Sementara itu, saat ini dunia luar sudah digemparkan karena kabar Grup Perfe diambil alih oleh Luna.Kemarin, perusahaan properti Grup Agung Makmur tiba-tiba dibeli oleh Grup Perfe ibu kota provinsi.Hari ini, beredar kabar bahwa Grup Perfe didirikan secara diam-diam oleh Keluarga Buana di ibu kota provinsi. Dengan kata lain, Keluarga Buana yang telah merebut aset Grup
"Apa kamu punya kandidat untuk menempati posisi ini?" tanya Ardika.Jesika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada."Melihat Ardika memandang dirinya, dia buru-buru berkata, "Pak Ardika, jangan atur aku menjadi manajer umum Grup Bintang Darma. Tugasku adalah menjadi asisten Bapak. Menjadi asisten Bapak sekaligus menjadi presdir Bank Banyuli saja sudah membuatku sangat sibuk.""Oke, kalau begitu mengenai kandidat manajer umum, kita bicarakan lagi saja nanti."Mendengar ucapan wanita itu, Ardika tidak bisa menahan tawanya.Ini adalah pertama kalinya Jesika mengajukan permintaan padanya.Dia tidak mungkin memaksa wanita itu untuk menerima posisi manajer umum.Setelah meninggalkan Grup Kejora, Ardika pergi ke vila nomor sembilan Kompleks Vila Cempaka seorang diri.Tadi dia baru menerima laporan dari Soni.Pria itu melaporkan bahwa dia sudah menemukan sekelompok tentara Pasukan Khusus Serigala yang sudah pensiun untuk bertugas melindungi keluarga Delvin di vila nomor sembilan Komple
"Bukankah mereka baru pindah ke sini dari area kota tua? Suruh saja mereka pindah kembali ke sana!"Rina melontarkan kata-kata seperti itu di hadapan Robin dan Selvi.Dia jelas-jelas menganggap orang tua Delvin bukan apa-apa."Nggak bisa!"Elsy tidak setuju, dia berkata, "Lingkungan tempat tinggal di area kota lama terlalu buruk, juga nggak aman, nggak baik untuk pertumbuhan Livy."Sebelumnya orang tua Delvin dan putrinya tinggal di area kota tua karena tidak punya pilihan lain lagi.Sekarang, mereka sudah kembali ke vila lama mereka dan tinggal di lingkungan yang baik.Dia tidak ingin karena keinginannya untuk menempati tempat tinggal lebih baik, malah membiarkan putri kandungnya pindah kembali dan tinggal di area kota lama."Plak!"Rina langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Elsy.Rambut Elsy langsung berantakan, wajah kurus wanita itu juga langsung membengkak."Ibu! Dasar orang jahat! Jangan pukul ibuku!"Melihat ibunya dipukul, Livy yang berada dalam pelukan Ardika langsung m