“Ahh!” Cindy tak sengaja melemparkan stik golf yang ia ayunkan jauh ke depan. Edward dan Lefrant sudah cekikikan melihat tingkah lugu Cindy. Sebastian sedikit mengurut keningnya meski sesungguhnya ia nyaris tidak bisa menahan senyuman pada sikap Cindy yang menggemaskan.“Aduh susah, Pak. Aku gak bisa,” keluh Cindy merengek hendak menyerah.“Yang dipukul bolanya, Cantik. Bukan rumputnya.” Sebastian membalas dengan sebutan sayang pada Cindy di depan semua orang. Edward sampai memipihkan bibirnya mengangguk paham.“Mereka menginap berdua?” celetuk Edward pada Lefrant.“Dari kemarin berdua terus.” Lefrant menjawab.“Apa dia gak diberi ijin pulang?” Lefrant menggeleng.“Gue bilang, dia ga akan mau cerai kalau begini caranya,” ujar Lefrant melepaskan napas panjang.“Gue gak ngerti sama dia. Bukannya ini hanya akan tambah masalah kalau sampai bocor ke m
Read more