“Doni, kamu yakin ini tempatnya?” Suara Kaivan bertanya seraya mengendarkan pandangan ke sekitar. Ada beberapa kapal yang masih berlabuh. Hanya saja malam ini seperti tidak ada orang yang datang. Kini Kaivan bersama dengan Doni, Hans, dan Aryan menuju ke tempat di mana dua orang yang menculik Kenard melakukan transaksi penjualan anak. Terakhir Kaivan mendengar dari asistennta biasanya transaksi diadakan di atas kapal. Demi tidak mencurigai oleh banyak orang.“Benar, Tuan. Mereka biasa bertransaksi di sini. Lebih baik kita bersembunyi lebih dulu, Tuan. Kita tidak bisa langsung maju karena kemungkinan besar bisa saja mereka melarikan diri.” Doni berujar dengan nada yang begitu serius.Kaivan menghunuskan tatapan dingin, dan tajam pada Doni. “Kalau kita bersembunyi bisa saja mereka membawa putraku, Sialan!” serunya dengan geraman kemarahan.“Kaivan, tenangkan dirimu. Masalah tidak akan selesai kalau kamu menggunakan emosimu. Ingat, Kaivan. Kita bukan hanya menghadapi dua penculik Kenard.
Baca selengkapnya