“Tuan Kaivan?” sapa sang pelayan menyambut Kaivan yang baru saja pulang.“Di mana Livia?” Kaivan bertanya dengan nada dingin dan raut wajah tanpa ekspresi. Ya, kini dia tengah berada di rumah Livia. Tepatnya saat Kaivan meeting, dia lelah mendengar permintaan Livia yang terus-terusan memintanya untuk pulang. Tidak ingin pusing, Kaivan pun akhirnya menyetujui permintaan Livia untuk pulang.“Nyonya ada di dalam, Tuan,” jawab sang pelayan dengan sopan dan ramah.Kaivan mengangguk singkat. Kemudian, dia melangkah masuk kedalam rumah. Saat Kaivan memasuki rumah, tatapan Kaivan melihat Livia menuruni tangga. Dengan cepat Livia langsung menghamburkan tubuhnya ke dalam pelukan Kaivan.“Kaivan, akhirnya kamu pulang. Aku merindukanmu,” ucap Livia seraya terus memeluk erat Kaivan. Sedangkan Kaivan hanya diam dan tidak membalas pelukan Livia.“Kamu tahu tadi aku sedang meeting, Livia. Kenapa kamu terus memintaku untuk pulang?” seru Kaivan seraya melepas pelukan Livia. Tatapannya menatap sang istr
Read more