“Nona Jelita enam bulan lalu pernah menjadi salah satu pasien rumah sakit jiwa. Dia hampir membunuh teman dekatnya hanya karena iri pada apa yang dimiliki temannya. Saya tidak tahu bagaimana caranya sampai Nona Jelita bisa melarikan diri ke Jakarta. Dia resign dari perusahaannya yang di Jepang kurang lebih sekitar delapan bulan lalu, Tuan. Dia memalsukan tanggal surat pengalaman terakhirnya bekerja.”Kaivan bergeming. Sepasang iris mata cokelat gelapnya menunjukan keterkejutan mendengar apa yang dikatakan oleh Doni. Ya, selama ini Kaivan tak pernah memeriksa lengkap tentang Riwayat pekerjaan Jelita terakhir. Kaivan hanya melihat dari CV dan profile LinkedIn Jelita. Pasalnya, Jelita adalah sepupu Krystal. Dan awalnya Kaivan pun tak pernah menyangka kalau Jelita memiliki niat buruk pada rumah tangganya dengan Krystal. Terlebih sekarang kenyataan di mana Jelita adalah mantan pasien rumah sakit jiwa membuatnya begitu terkejut. Bahkan Kaivan tidak menyangka selama ini dia berada didekat or
“Bagaimana keadaanmu? Apa tanganmu terluka parah?”Suara Aryan bertanya pada Hans yang tengah berada di ruang rawat. Ya, kini Aryan dan Felicia berada di ruang rawat Hans. Luka di lengan Hans cukup dalam. Terakhir Aryan pun turut membantu Hans membalut lukanya sementara menggunakan sapu tangan.“Aku baik-baik saja. Tadi hanya dijahit sepuluh jahitan saja,” jawab Hans yang terlihat biasa saja tanpa ada merintih sakit sedikit pun.“Sepuluh jahitan itu lumayan, Kak. Kenapa kamu terlihat biasa saja? Paling tidak kamu meringis kesakitan setelah tadi dijahit,” ujar Felicia yang mencemaskan Hans.Hans tersenyum samar. Lalu dia mengambil teh yang baru saja diantarkan oleh pelayannya, dan disesapnya perlahan. “Hanya terkena luka goresan pisau bukanlah masalah besar, Felicia. Lagi pula tadi lukaku juga sudah dijahit oleh dokter. Dan dokter mengatakan aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir.”Feicia mendesah pelan. “Yasudah, kalau butuh apa-apa beritahu aku, ya, Kak? Aku akan membantumu.”Hans
Krystal duduk di ranjang ruang rawatnya. Tatapan Krystal menatap lurus ke depan, dengan pikiran yang menerawang. Wajahnya masih memucat. Bayangan dalam benaknya memikirkan apa yang terjadi tadi malam. Hingga detik ini Krystal memang belum bertemu dengan putranya. Kaivan menginginkan Krystal untuk lebih banyak istirahat. Karena memang apa yang dialami Krystal sangatlah membuatnya merasakan trauma yang luar biasa. Ya, lepas dari apa yang terjadi, Krystal tidak menyangka akan Jelita yang berniat menghancurkan rumah tangganya. Selama ini bahkan dia selalu membantu sepupunya itu. Seperti pribahasa yang mengatakan air susu dibalas air tuba. Dan itulah yang sekarang telah dialami Krystal. Siapa yang menyangka orang terdekatnya adalah orang yang berniat merenggut kebahagiaannya? Tidak, Krystal tidak pernah mengira itu. Bahkan Jelita sampai tega ingin membunuh putranya.Sejenak Krystal mengatur napasnya. Berusaha melupakan bayang-bayang tentang penembakan tadi malam. Di benak Krystal yang terp
“Nyonya Felicia … Tuan Aryan …” Delima—asisten pribadi Felicia menghampiri Felicia dan Aryan yang baru saja keluar dari lift. Ya, Felicia dan Aryan baru saja kembali dari makan siang. Mereka sarapan di salah satu restoran yang terdekat dengan rumah sakit.Felicia dan Aryan menghentikan langkah mereka bersamaan kala melihat Delima menghampiri mereka. Tampak kening Felicia mengerut dalam. Lalu menatap lekat-lekat Delima seraya bertanya, “Ada apa, Delima?”“Nyonya … Tuan … saya hanya ingin memberitahu kalau Nona Maya sudah siuman,” jawab Delima yang sontak membuat raut wajah Felicia berubah.“Maya sudah siuman?” ulang Felicia memastikan.Delima menganggukan kepalanya. “Benar, Nyonya. Nona Maya sudah siuman. Tadi sebelumnya Tuan Hans sudah menjenguk Nona Maya. Maaf saya tidak langsung memberitahukan pada Anda, Nyonya. Karena tadi sebelum Anda pergi untuk sarapan, Anda tengah sibuk melihat Tuan Muda Kenard.”Senyuman samar di wajah Felicia terlukis karena mendengar Maya sudah siuman. Sungg
“Kai, tadi Kenard minum susunya banyak sekali, ya? Anak kita pintar sekali.” Krystal berucap dengan suara lembut, dan hangat kala Kaivan memasuki ruang rawatnya. Ya, baru saja Kaivan mengantarkan Kenard ke ruang rawat putra kecilnya itu ditemani dengan dua perawat. Kondisi Kenard sebenarnya sudah membaik tapi Kaivan masih belum mengizinkan Kenard untuk pulang. Pasalnya Kaivan takut terjadi sesuatu pada putranya itu. Dan tadi Kaivan sengaja mengantar Kenard pada Krystal karena dia tahu sang istri begitu merindukan putra mereka.Kaivan duduk di tepi ranjang sambil mengelus-elus pipi Krystal. “Iya, putra kita sangat pintar.”Krystal tersenyum hangat. Dalam hati Krystal bersyukur karena Kenard tetap minum susu banyak. Paling tidak sekarang Krystal tenang. Putranya itu sudah sehat seperti sedia kala.“Krys,” panggil Kaivan dengan nada yang serius.“Iya, Kai?” Krystal mengalihkan pandangannya, menatap Kaivan.“Hari ini Jelita akan dimakamkan. Dan pulang dari rumah sakit ini aku yang akan be
“Maya, apa kamu tidak mau memberitahukan orang tuamu kalau kamu berada di rumah sakit?”Suara Hans bertanya seraaya menatap Maya dengan tatapan lekat. Ya, sejak di mana Maya siuman; Hans memang sering sekali menjenguk Maya. Ditambah dokter pun belum mengizinkan Maya untuk pulang ke rumah. Itu yang membuat Hans sering datang ke ruang rawat Maya. Seperti pagi ini, dikala matahari sudah terbit; Hans datang ke ruang rawat Maya membawakan sandwich isi daging sapi. Dan tentu mereka menikmati sarapan bersama.“Tidak usah, Hans. Kalau orang tuaku tahu mereka pasti panik. Jadi lebih baik mereka tidak perlu tahu. Sekarang orang tuaku masih berada di Kuala Lumpur karena mengurus pekerjaan mereka. Aku tidak mau mereka panik. Padahal aku kan baik-baik saja. Lain halnya jika sampai aku koma. Baru kamu menyampaikan kondisiku pada orang tuaku. Asuransi jiwaku sangat banyak. Paling tidak kalau aku mati, aku bisa meninggalkan banyak harta untuk kedua orang tuaku.” Maya berujar dengan suara yang polos b
Sudah satu minggu Krystal berada di rumah sakit. Dan hari ini adalah hari yang telah dinanti-nantikan Krystal yaitu Kaivan mengizinkannya dan Kenard untuk pulang ke rumah. Sebenarnya sejak dua hari lalu sang dokter sudah memperbolehkan Krystal dan Kenard pulang, hanya saja Kaivan belum mengizinkan. Alasannya tentu Kaivan ingin memastikan istri dan anaknya dalam keadaan baik-baik saja. Ya, tak ada yang bisa Krystal lakukan selain menuruti perintah dari suaminya itu. Dan dari semua masalah yang terjadi, ada hal yang Krystal bisa petik yaitu pada akhirnya kejahatan akan tetap kalah dan akan mendapatkan balasannya. Tepatnya beberapa hari lalu, Jelita telah dimakamkan tepat di samping bibinya. Tak banyak yang menghadiri proses pemakaman Jelita. Hanya orang-orang kepercayaa Kaivan, dan juga pihak kepolisian yang menghadiri. Pun Krystal sempat melihat proses pemakaman Jelita. Meski Jelita pernah berbuat jahat padanya tapi Krystal tetap mendoakan Jelita agar bisa berkumpul lagi dengan bibiny
“Hans? Aku sudah bisa pulang sekarang kan?”Suara Maya bertanya dengan antusias kala melihat Hans masuk ke dalam ruang rawatnya. Ya, Hans baru saja menemui dokter. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Maya. Di mana hari ini Maya sudah diperbolehkan untuk pulang. Jadi wajar saja kalau wanita itu tampak antusias. Wanita itu sudah sangat jenuh berada di rumah sakit.Senyum di wajah Hans terlukis melihat Maya yang tampak antuasias. Kini Hans melangkah mendekat pada Maya dan berkata, “Iya, dokter sudah mengizinkanmu untuk pulang.”“Akhirnya aku pulang juga. Aku sudah bosan sekali tinggal di rumah sakit,” seru Maya dengan nada yang begitu riang. Dia sudah bosan di rumah sakit. Dan sekarang dirinya sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Tentu saja dia sangat riang, dan bahagia.Hans kembali tersenyum. “Kamu jadi mau makan nasi padang?” tanyanya memastikan.Maya mengangguk antusias. “Aku tidak mungkin tidak jadi. Nasi padang pakai rendang dan kikil sangat enak. Ayo kita berangkat seka
Beberapa bulan kemudian … Madrid, Spain. Krystal melangkah menelusuri kota Madrid bersama dengan sang suami yang selalu ada di sisinya. Tampak tatapan Krystal dan Kaivan menatap Kenard dan Kaindra yang tengah berlari-lari menikmati keindahan kita Madrid. Ya, usia kandungan Krystal saat ini memasuki minggu ke dua puluh sembilan. Perutnya kian membuncit. Dia bersama dengan suami sekaligus anak-anaknya tengah menikmati liburan sekaligus babymoon di Madrid. Kandungan Krystal sehat bahkan sangat sehat. Dokter pun mengizinkan Krystal untuk berpergian ke luar negeri. Itu yang membuat Kaivan membawa istri dan anak-anaknya pergi berlibur.“Kai … Kenard dan Kaindra senang sekali setiap kali kita ajak mereka berlibur,” ujar Krystal seraya memeluk lengan sang suami. Sesaat Krystal memejamkan matanya kala embusan angin menyentuh kulitnya.Kaivan tersenyum kala mendengar ucapan sang istri. “Aku juga senang jika melihat anak-anak kita menikmati liburan mereka.”Krystal mengalihkan pandangannya, me
“Papa … Mama … hari ini kita mau ke mana?” Suara Kenard dan Kaindra bertanya seraya menatap Kaivan dan Krystal. Tampak kedua bocah laki-laki itu sudah tampan dan rapi. Celana pendek dan kaus berwarna hitam dengan logo LV membuat Kenard dan Kaindra begitu menggemaskan.“Hari ini kalian akan melihat adik kalian, Sayang. Apa kalian mau?” Krystal mengelus lembut kedua pipi Kenard dan Kaindra. Ya, hari ini adalah hari di mana Krystal sudah dijadwalkan memeriksa kandungannya. Tentu Krystal sudah tak sabar ingin tahu bayi yang ada di kandungannya itu laki-laki atau perempuan. Sebenarnya Krystal hanya penasaran saja. Mengingat selama ini Kaivan begitu yakin kalau bayi yang ada di kandungannya ini adalah perempuan. Fokus utama Krystal memeriksakan kandungannya karena memang dirinya ingin tahu tumbuh kembang bayinya. Dan apa pun jenis kelamin anaknya nanti tetap membuat Krystal bersyukur.“Hari ini kami melihat adik?” Kenard dan Kaindra bertanya dengan kompak. Kedua bocah laki-laki itu begitu b
Barcelona, Spain. Suara tangis bocah perempuan sontak membuat Maya yang baru saja menuruni tangga—dan langsung mempercepat langkahnya menghampiri putrinya yang ada di taman. Tampak wajah Maya panik mendengar tangis putrinya yang keras.“Rania? Sayang kamu kenapa?” Maya menghampiri putrinya yang duduk di taman sambil menangis.“Nyonya.” Sang pengasuh menyapa Maya dengan sopan.“Ada apa dengan putriku? Kenapa Rania menangis seperti ini?” Maya bertanya seraya duduk di samping putrinya yang masih terus menangis. Maya pun segera memeluk erat putri kecilnya itu.“Maaf, Nyonya. Nona Rania menangis karena tangannya digigit semut. Tapi saya sudah memberikan minyak kayu putih di tangan Nona Rania, Nyonya,” ujar sang pengasuh sopan.Maya mengembuskan napas panjang kala mendengar ucapan sang pengasuh. “Kamu boleh pergi sekarang. Biar aku yang menenangkan putriku.”“Baik, Nyonya. Kalau begitu saya permisi.” Sang pelayan menundukan kepalanya, lalu pamit undur diri dari hadapan Maya.“Mama … sakit,
Pantai Matira, Pulau Bora-bora “Darwin … Daisy … berenangnya jangan jauh-jauh, Sayang. Pelan-pelan, Nak.”Suara Felicia menegur kedua anak-anaknya itu yang berenang semakin jauh darinya. Tampak Felicia mulai mendengkus sebal. Kedua anak-anaknya itu sangat keras kepala. Seperti saat ini ketika Felicia mengatakan jangan berenang jauh malah kedua anak-anaknya itu berenang semakin jauh. Sungguh, setiap hari Felicia harus memiliki stock kesabaran yang banyak.“Sayang … biarkan Darwin dan Daisy berenang. Mereka hebat dalam berenang. Kamu tidak perlu khawatir, Sayang.” Arya merengkuh bahu Felicia sembari memberikan kecupan di puncak kepela istrinya itu.Ya, kini Aryan dan Felicia tengah berlibur ke Pantai Matira, Pulau Bora-bora. Mereka berdua berenang bersama dengan kedua anak-anak mereka. Felicia yang memakai bikini seksi dan Aryan bertelanjang dada. Mereka berdua berjemur di bawah sinar matahari sekaligus berendam di air.Darwin Mahendra Dwitama adalah anak laki-laki pertama Aryan dan Fe
Lima tahun berlalu … “Mama … itu Papa … yeay! Papa ada di televisi. Papa … Papa … Papa …”Suara Kenard dan Kaindra memekik kegirangan melihat Kaivan tengah di wawancarai. Tampak kedua bocah laki-laki itu begitu bangga sekaligus senang setiap kali melihat ayah mereka berada di televisi.Ya, Kenard Bastian Mehendra anak pertama laki-laki Kaivan dan Krystal ini kini berusia enam tahun. Sedangkan Kaindra Bastian Mehendra anak kedua laki-laki Kaivan dan Krystal berusia tiga tahun. Well, tak hanya itu saja tapi saat ini Krystal pun tengah hamil lima belas minggu. Bagi Krystal kehamilan yang ketiga merupakan kecolongan. Pasalnya Krystal hanya menginginkan dua anak saja tapi kenyataannya Krystal kecolongan hamil anak ketiga. Alasan bisa kecolongan karena Krystal lupa minum pil KB. Pun Kaivan selama ini setiap kali melakukan hubungan suami istri dengannya tidak pernah memakai pengaman. Kaivan selalu bilang kalau pria itu tidak melarat jadi tidak masalah memiliki anak banyak. Sedangkan Krystal
Beberapa bulan kemudian …“Makanan apa ini? Kenapa membuatku mual sekali?” Suara Felicia berseru kala baru saja memakan udang bakar—yang dia minta pelayan untuk membuatnya.“Nyonya, ini menu udang bakar yang biasa Anda makan. Bumbunya masih tetap sama, Nyonya. Tidak ada yang saya ganti,” jawab sang pelayan dengan sopan.Felicia menyingkirkan piring yang berisikan udang bakar itu. “Aromanya membuatku mual. Kamu pasti menambahkan bumbu yang berbeda.”Sang pelayan menggarukan kepalanya tak gatal. Tampak wajah sang pelayan menjadi bingung. Pasalnya dia tidak menambahkan bumbu yang berbeda. Udang bakar yang dia sajikan adalah udang bakar yang sama seperti biasa disajikan.“Ada apa ini?” Aryan melangkah masuk ke dalam kamar. Pria itu mendengar seperti suara sang istri tengah kesal.“Tuan.” Sang pelayan segera menundukan kepalanya kala melihat Aryan datang.Felicia mengalihkan pandangannya, menatap Aryan yang baru saja datang. “Sayang, pelayan ini memberikanku udang bakar dengan bumbu berbed
Suara tepuk tangan riuh terdengar di ballroom hotel. Tampak para tamu undangan semuanya menatap Hans dan Maya yang tengah berciuman di altar. Ya, kini Hans dan Maya telah resmi menjadi sepasang suami istri. Semua keluarga serta para tamu undangan pun turut berbahagia atas pernikahan Hans dan Maya.Kilat kamera memenuh ballroom hotel. Menyorot pada dua insan yang tengah berbahagia. Tak hanya menyorot pada Hans dan Maya saja tetapi juga menyorot pada Aryan dan Felicia serta, Kaivan dan Krystal. Lebih tepatnya para wartawan itu begitu banyak menyorot Kaivan dan Krystal. Pasalnya, sejak tadi memang Kaivan dan Krystal banyak mengundang perhatian para wartawan. Terutama Kenard yang berada digendongan Kaivan. Tentu, tak heran jika Kenard menjadi sorotan. Pasalnya pernikahan Kaivan dan Krystal banyak sekali memiliki masalah sampai menjadikan mereka berdua menjadi sebuah berita yang hangat diperbincangkan.Pernikahan Hans dan Maya terbilang sangat mewah dan meriah. Beberapa rekan bisnis Hans d
Sebuah gaun berwarna pastel membalut tubuh Krystal tampak sangat indah dan memukau. Make up flawless di wajah Krystal membuatnya sangat cantik dan terlihat fresh. Ya, kini Krystal baru saja selesai dirias. Gaun yang membalut tubuhnya sangat anggun dan menawan. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Di mana hari ini Hans dan Maya akan melangsungkan pernikahan.Terkadang jodoh memang datang secara tiba-tiba dan tak disangka-sangka. Seperti kali ini Krystal tak menyangka kalau kejadian waktu di mana Kenard diculik—membuat Hans dan Maya semakin dekat. Hubungan Hans dan Maya masih terbilang baru. Tapi nyatanya Hans dan Maya ingin segera meresmikan hubungan mereka ke sebuah jenjang menuju kebersamaan masa depan. Tentu Krystal bahagia. Karena memang Krystal berharap Maya mendapatkan jodoh yang terbaik. Setelah luka yang didapatkan Maya pada akhirnya, takdir membawa Maya pada seorang pria yang baik dan bertanggung jawab. Dan Krystal bisa melihat dari mata Hans; pria itu
Menjelang pernikahan Hans dan Maya, Krystal pun sibuk membantu persiapan pernikahan teman baiknya itu. Bukan hanya Krystal yang membantu persiapan pernikahan Hans dan Maya tetapi Felicia juga turut membantu. Well, tentunya jika berurusan dengan Felicia hal mudah akan menjadi sulit. Seperti contoh model gaun yang dipakai oleh Felicia harusnya bermodel kemben. Tapi tiba-tiba Felicia merubah model gaunnya ingin menjadi one of shoulder. Ya, dalam hal ini Krystal dan Maya sudah tidak lagi terkejut. Karena memang baik Krystal atau Maya sudah mengenal sifat Felicia. Terutama Krystal, dia sangat mengenal baik adik iparnya itu. Kejadian ini sama seperti Felicia menikah dengan Aryan. Dulu, Felicia sampai memesan banyak gaun pengantin akibat Felicia yang tiba-tiba merubah model gaun pengantinnya.“Nyonya Krystal.” Seorang pelayan menghampiri Krystal yang tengah sibuk pada iPad di tangannya. Pagi ini Krystal disibukan membaca email dari manager restoran. Selama ini memang yang memeriksa laporan k