Aryan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Saat darah disudut bibirnya mulai menetes, dia segera menghapusnya dengan sapu tangan. Sesekali Aryan menatap Krystal yang duduk di sampingnya tampak begitu hancur dan terluka. Riasan wajah Krystal berantakan. Ya, Aryan sejak tadi hanya diam. Dia tak mengajak Krystal bicara. Karena dia tahu saat ini Krystal membutuhkan waktu. Pun Aryan sengaja membawa Krystal karena dalam keadaan seperti ini, Krystal pasti tidak memiliki tempat di mana untuk menenangkan diri.Mobil yang dilajukan Aryan mulai memasuki sebuah hotel mewah di Kawasan Jakarta Selatan. Aryan sengaja membawa Krystal ke hotel. Saat ini yang Krystal butuhkan adalah menenangkan diri.“Turunlah, Krys. Kita sudah sampai,” ucap Aryan yang langsung membuyarkan lamunan Krystal. “Kita sudah sampai?” Krystal mengedarkan pandangannya, menatap dirinya dan Aryan berada di sebuah hotel berbintang lima Kawasan Jakarta Selatan. Sejenak, Krystal terdiam melihat Aryan membawanya ke sebuah hot
Baca selengkapnya