Share

Bab 144. Sebuah Memori yang Sulit Terlupakan

Citra menatap sebuah bingkai foto yang berisikan foto miliknya dan Kaivan. Tampak di foto itu dia dan Kaivan tampak seperti pasangan yang berbahagia. Memiliki foto bersama Kaivan adalah hal yang tersulit. Selama ini Kaivan tidak pernah mau berfoto. Tapi akhirnya sebelum Citra meninggalkan Indonesia—dia berhasil mengambil beberapa fotonya dengan Kaivan. Mulai dengan memeluk dan mencium rahang Kaivan. Walau wajah Kaivan tak pernah senyum sedikit pun tetapi pria itu tetap mempesona dengan segala pembawaannya.

“Nyonya Citra, apa Anda hari ini jadi ingin bertemu dengan Tuan Kaivan?” tanya Marike—asisten pribadi Citra yang sejak tadi begitu setia berada di samping Citra.

Citra terdiam sejenak mendengar apa yang dikatakan oleh Marike. Tampak sepasang iris mata hitamnya menunjukan kebingungan. Tampak wanita itu terlihat memikirkan sesuatu. Suatu hal yang rasanya Citra tak yakin. Namun, Citra tak menampik kalau dirinya menginginkan bertemu Kaivan. Tetapi semuanya menjadi sangat rumit.

“Marike,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status