Semua Bab Belenggu Cinta Sang Billionaire: Bab 121 - Bab 130

296 Bab

Bab 121. Maaf Tidak akan Mengubah Apa pun

“Tuan Kaivan, saya ingin menyampaikan sesuatu pada Anda.” Doni berucap kala Kaivan baru saja menyudahi panggilan teleponnya. Ya, setelah meninggalkan Krystal bersama dengan Galen; Kaivan mendapatkan telepon dari sang sekretaris.“Ada apa?” tanya Kaivan dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Tatapannya menatap lekat Doni yang ada di hadapannya.“Ini tentang Nyonya Livia, Tuan,” jawab Doni yang langsung membuat raut wajah Kaivan berubah.“Katakan,” ucap Kaivan tegas. Sorot matanya terhunus menatap dingin Doni. Mengisyaratkan agar asistennya itu segera menjelaskan padanya.“Nyonya Livia saat ini sudah sadar, Tuan. Informasi terakhir yang saya dengar Nyonya Livia terlihat begitu depresi kehilangan bayi yang ada di kandungannya,” ujar Doni melaporkan.Kaivan terdiam sejenak mendengar ucapan Doni. Raut wajah Kaivan terlihat begitu dingin. Sepasang iris mata cokelat gelapnya tampak tengah memilikirkan sesuatu.“Apa Liam masih membantu Livia?” tanya Kaivan tegas dan begitu serius.“Masih, T
Baca selengkapnya

Bab 122. Percaya pada Keputusanmu

“Krystal, jadi benar kebakaran di rumah Kaivan akibat ulah mantan istrinya?” Maya dan Nadia kompak bertanya bersamaan. Tatapan mereka tak lepas menatap Krystal. Nada bicara mereka serempak ingin penjelasan yang tak sabar. Baik Maya dan Nadia tentu tahu tentang kabar Livia dari media. Hari ini tepat di saat Galen sudah selesai menjenguknya; Krystal kedatangan Maya dan Nadia yang juga menjenguknya. Tentu Krystal sudah menduga kedua teman baiknya itu pasti akan datang menjenguknya.“Iya … tapi jangan menyudutkannya. Livia kasihan. Dia telah mendapatkan balasan atas apa yang telah dia lakukan. Dia kehilangan anaknya. Lebih baik tidak perlu dibahas,” ujar Krystal yang enggan terlalu membahas Krystal.“Kamu memang baik sekali, Krys. Kaivan benar-benar beruntung memilikimu,” ujar Maya dan Nadia bersamaan. Mereka menatap bangga dengan sifat Krystal yang baik hati.Krystal tersenyum. “Aku juga beruntung memiliki Kaivan,” jawabnya hangat dan tulus.Maya pun tersenyum. “Ah, ya, Krys. Apa nanti
Baca selengkapnya

Bab 123. Siapa yang Mengajarimu, hm?

Sudah lebih dari satu minggu Krystal berada di rumah sakit. Kandungan Krystal pun kini sudah enam minggu. Saat ini kondisi Krystal sudah berangsur-angsur membaik. Baik Krystal maupun kandungannya sudah baik-baik saja. Sebenarnya bisa dikatakan sejak beberapa hari lalu dokter mengizinkannya pulang, tetapi Kaivan masih belum mau. Pria itu ingin memastian benar-benar tidak terjadi sesuatu pada Krystal.Luka bakar di lengan dan kaki Krystal pun sudah membaik. Sebelumnya, dokter mengatakan bekas luka bakar di lengan kiri dan kaki kiri Krystal akan berbekas. Pasalnya kerusakan kulit Krystal cukup parah. Hanya dengan operasi plastik bisa membantu memulihkan kembali kulit di lengan dan kaki kiri Krystal. Namun, kondisi Krystal yang saat ini tengah hamil muda tentu saja dokter melarang Krystal. Dokter mengizinkan Krystal untuk melakukan tindakan operasi plastik jika Krystal sudah melahirkan nanti.Kini Krystal tengah duduk di ranjang rumah sakit. Seperti biasa dia baru saja selesai diperiksa o
Baca selengkapnya

Bab 124. Berusaha Membujuk Kaivan

Saat pagi menyapa, Krystal tampak begitu bahagia. Dia tengah duduk di sofa seraya mengusap-usap perutnya yang masih rata. Ya, tentu Krystal terlihat begitu bahagia. Pasalnya hari ini Krystal sudah diperbolehkan pulang. Ini yang telah ditunggu-tunggu olehnya. Setelah lebih dari satu minggu berada di rumah sakit, akhirnya Krystal diperbolehkan untuk pulang ke rumah.“Selamat pagi, Nyonya.” Sang pelayan menyapa dengan sopan seraya melangkah mendekat pada Krystal yang sejak tadi melihat ke luar jendela. Terlihat sang pelayan itu membawakan nampan yang berisikan susu kacang.“Iya?” Krystal mengalihkan pandangannya, menatap sang pelayan yang kini berdiri di hadapannya.“Nyonya, ini diminum susunya, Nyonya.” Sang pelayan memberikan susu kacang itu pada Krystal.“Terima kasih.” Krystal tersenyum kala menerima pemberian susu dari sang pelayan. Kemudian, dia meminum susu itu perlahan hingga tandas.“Apa kau melihat suamiku?” tanya Krystal seraya menyerahkan gelas susu yang telah habis dia minum
Baca selengkapnya

Bab 125. Berharap di Masa Depan Tak Lagi Bertemu

Kaivan melangkah memasuki sebuah restoran di mana Liam mengajaknya bertemu. Ya, setelah membaca pesan masuk dari Liam; Kaivan segera menemui pria itu. Pun Kaivan ingin segera tahu apa yang sebenarnya ingin Liam katakan padanya. Kaivan pikir setelah Livia kembali masuk ke dalam penjara, Liam tak akan berusaha lagi bertemu dengannya. Namun, ternyata apa yang ada dipikiran Kaivan salah. Liam mengajaknya bertemu. Hanya saja kali ini Kaivan yakin, Liam tak mungkin memaksa dirinya untuk membebaskan Livia. Mengingat kondisi Livia yang saat ini tidak lagi hamil, tentu Liam seharusnya sudah tak peduli pada Livia.Saat memasuki restoran, tatapan Kaivan teralih pada Liam yang duduk diujung dekat jendela dan tengah menyesap wine di tangannya. Sejenak Kaivan terdiam melihat Liam. Tak hanya Kaivan, Liam pun kini menatap Kaivan. Tampak kedua pria itu saling melemparkan tatapan dingin satu sama lainnya. Tatapan yang tersirat tak bersahabat dan begitu angkuh. Detik selanjutnya, Kaivan melangkah mendek
Baca selengkapnya

Bab 126. Tawar Menawar Kaivan dan Krystal

Krystal melihat berita yang muncul pertama kali kala dirinya menghidupkan televisi. Ya, Krystal tak berniat sama sekali melihat berita. Ketika baru saja Krystal menghidupkan televisi—dia sudah disuguhkan dengan berita tentang Livia. Tepatnya hari ini adalah persidangan Livia. Putusan hakim menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara pada Livia. Sungguh, Krystal sangat kasihan pada Livia. Livia memang pernah berbuat jahat tapi Livia sudah banyak mendapatkan balasan atas apa yang telah dilakukan olehnya. Mulai dari keguguran, dan terakhir Livia harus di penjara dengan waktu yang sangat lama.Kini Krystal memilih mematikan channel televisi. Dia memilih tidak lagi melihat mengenai berita apa pun. Karena semakin dia melihat maka dirinya akan semakin kasihan. Lebih baik baginya untuk tak melihat berita pagi ini.Krystal mengalihkan pandangannya tanpa sengaja, namun senyuman di wajah Krystal langsung terlukis melihat Kaivan yang baru saja melangkah keluar dari walk-in closet milik suaminya itu
Baca selengkapnya

Bab 127. Tidak Salah kan Menggoda Suami Sendiri?

Krystal menatap foto-foto rumah yang baru saja diberikan oleh Doni. Tampak Krystal yang sedikit bingung dalam memilih-milih rumah mana yang paling tepat ditempatinya bersama sang suami. Bukan hanya tepat untuknya dan sang suami saja, tapi rumah yang juga tepat untuk anak-anak mereka nantinya. Ya, kini Krystal tengah memilih rumah. Pagi ini Doni datang untuk memberikannya beberapa foto rumah. Sesuai dengan perkataan Kaivan bahwa Kaivan ingin Krystal yang memilihkan rumah baru mereka nanti.Jujur, sejak tadi Krystal kebingungan menentukan rumah yang akan ditempatinya bersama suami dan anaknya. Pasalnya foto rumah yang diberikan oleh Doni sangatlah indah. Itu kenapa hampir satu jam Krystal tetap belum juga bisa menentukan rumah yang tepat.“Doni, di mana suamiku? Aku ingin meminta pendapatnya,” ujar Krystal yang ingin meminta pendapatan pada Kaivan. Tadi saat Doni datang, Kaivan segera menjawab panggilan telepon.“Mungkin Tuan sebentar lagi akan datang, Nyonya,” kata Doni yang menduga.K
Baca selengkapnya

Bab 128. Dia?

Krystal tidak mau lagi bermain-main dengan ucapannya. Berniat hanya menggoda biasa tanpa bermaksud apa-apa malah menjadi senjata makan Tuan. Tujuan Krystal yang tadinya ingin bersiap-siap harus tergantikan dengan permainan panas di atas ranjang. Well, meski lengan dan kaki Krystal masih memiliki bekas luka bakar tetap saja dimata Kaivan tubuh Krystal sangat indah. Awalnya Krystal malu setiap kali Kaivan melihat bekas luka di lengan dan kakinya, namun Kaivan selalu mengatakan kalau tubuhnya sangat indah. Bekas luka yang ada di lengan dan kaki Krystal tidak akan merubah sedikit pun keindahan tubuhnya. Ya, kata-kata Kaivan itulah yang membuat Krystal bisa percaya diri pada dirinya sendiri.“Pegal sekali,” gumam Krystal yang merintih pinggangnya merasakan pegal akibat permainan panasnya dengan sang suami. “Lain kali aku harus berhati-hati. Ini sama saja masuk kandang singa,” gerutunya kesal. Mengingat kejadian tadi. Meski Kaivan bermain dengan pelan dan berhati-hati karena tak ingin terja
Baca selengkapnya

Bab 129. Hanya Sebatas Teman Lama

“Hi, Kaivan.”Suara wanita cantik itu terdengar begitu anggun dan elegan menyapa Kaivan. Tampak raut wajah Krystal menjadi bingung kala ada wanita itu menyapa Kaivan dengan begitu akrab.Detik selanjutnya, Krystal pun mengalihkan pandangannya menatap Kaivan yang sejak tadi tak lepas menatap sosok wanita yang ada di hadapannya itu. Kening Krystal berkerut, tidak biasanya Kaivan melihat sosok wanita dengan tatapan seperti itu.“Citra?” Nama itu lolos dari mulut Kaivan, membuat Krystal semakin bingung kala sang suami memanggil wanita yang ada di hadapannya itu dengan nama ‘Citra’“Lama tidak melihatmu, Kaivan? Apa kabar?” Wanita yang bernama Citra itu tiba-tiba menberikan kecupan di pipi Kaivan dan sontak membuat Krystal terkejut dengan tindakan Citra. Namun, Krystal tetap tenang dan tidak menunjukan kesalnya.Kaivan bergeming di tempatnya. Tatapannya tak lepas melihat Citra yang kini duduk di hadapannya. Bahkan ketika Citra mencium pipinya saja, Kaivan merasa itu adalah semua hal yang n
Baca selengkapnya

Bab 130. Akhirnya Luluh

“Nyonya Krystal.” Seorang pelayan memanggil Krystal—yang tengah melihat para pelayan di tengah menata lukisannya di ruang keluarga. “Ya?” Krystal mengalihkan pandangannya kala ada sang pelayan berada di depannya.“Nyonya, ini Nona Felicia menghubungi Anda, Nyonya,” ujar sang pelayan seraya memberikan telepon di tangannya pada Krystal.“Felicia menghubungiku?” ulang Krystal memastikan kala menerima telepon yang diberikan sang pelayan padanya.Sang pelayan menganggukan kepalanya. “Benar, Nyonya. Nona Felicia menghubungi Anda.”Krystal segera menempelkan telepon yang diberikan oleh sang pelayan ke telinganya. Kemudian, sang pelayan segera pamit undur diri.“Iya, Fel?” jawab Krystal kala panggilan sudah terhubung.“Krystal? Apa aku mengganggumu? Tadi aku menghubungi ke ponselmu tapi kamu tidak menjawabnya, Krys. Jadi aku menghubungi ke telepon rumah saja,” ujar Felicia dari seberang sana.“Ah, maaf, Fel. Aku ada di ruang keluarga. Ponselku ada di kamar. Maafkan aku, Fel.”“Tidak apa-apa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
30
DMCA.com Protection Status