“Selamat pagi, Nyonya Krystal.” Sang pelayan menyapa dengan sopan Krystal seraya melangkah masuk ke dalam ruang rawat Krystal. Pelayan itu membawakan nampan yang berisikan bubur ayam, sandwich tuna, dan juga obat yang dikonsumsi oleh Krystal setiap pagi.“Pagi.” Krystal tersenyum hangat kala sang pelayan mulai menyajikan makanannya ke atas meja kecil yang ada di hadapannya.“Nyonya, Anda ingin makan sendiri atau ingin saya menyuapi Anda?” tawar sang pelayan dengan sopan. Sang pelayan selalu menawarkan lebih dulu karena terkadang Krystal tidak selalu ingin disuapi olehnya.“Terima kasih, aku makan sendiri saja,” jawab Krystal lembut. “Ah, ya. Di mana suamiku? Apa dia sedang menerima telepon?” tanyanya yang sejak saat Krystal membuka mata, suaminya itu tidak ada di sisinya. Padahal setiap pagi ketika Krystal baru saja membuka mata, dia selalu melihat suaminya itu. Namun, jika Krystal tidak melihat Kaivan biasanya suaminya itu tengah menerima telepon.“Tadi saat Nyonya baru saja bangun,
Read more