Dulu, Kinar pernah merasa bahagia dan dibahagiakan. Sesaat setelah dinyatakan kehilangan nyawa untuk kedua orang tuanya, tidak ada raut kesedihan di wajah Kinar. Karena sudah pasrah dan tahu jika menyelamatkan nyawa kedua orang tuanya dari kecelakaan maut itu tidaklah mungkin. Kinar serahkan semuanya kepada Tuhan. Jika harus meninggal, artinya Tuhan lebih menyayangi mereka. Dan tugas kedua orang tuanya di dunia telah usai. Saatnya bagi Kinar untuk bangkit dan memperkokoh pijakannya. Dunia tidak akan melemah meski dirinya sedang berduka. Dunia tidak akan berbaik hati sehancur apa hatinya. Semuanya kembali pada Kinar dan caranya dalam memandang dunia.Beruntungnya dengan segenap kekuatan dan sisa-sisa kaisan atas tekad yang Kinar punya, kerasnya dunia bisa Kinar lawan. Meski tidak sepenuhnya mulus, jalan yang Kinar lalui tidak hanya berkerikil tajam namun juga berkelok-kelok. Tidak apa, toh pada titik akhir itu membawanya pada puncak yang saat ini kedua kakinya pijaki.Lagi pula, apa ya
Baca selengkapnya