Share

24

“Zahra.” Banyu memanggil selepas makan malam yang tunangannya sediakan telah tandas.

“Ya.” Zahra menjawab dengan senyuman yang paling menawan. “Kamu mau buah?” Zahra tawarkan yang biasanya Banyu makan setelah makan malam. “Atau mau es krim?”

Banyu menggeleng dan mengisyaratkan Zahra untuk duduk di sampingnya. “Kita perlu ngomong.”

“Penting?” Zahra ganyem buah anggurnya. “Kamu ketika serius seperti ini, tahu apa yang aku pikirkan?”

“Apa?” Alis kanan Banyu menukik ke atas.

“Horor. Mendadak ruangan ini beraura gelap.”

“Sembarangan!” Zahra tertawa sementara Banyu berusaha menyusun kalimat yang akan dikeluarkan dari mulutnya. “Di usia kita yang sudah sematang ini, pemikiran perihal cinta sudah tidak penting lagi, ‘kan?”

Mata Zahra membeliak kaget. Wanita yang mengenakan baju santainya itu menoleh dengan cepat setelah meletakkan sepiring anggur di atas meja. Menatap Banyu yang memandang lurus-lurus ke depan. Pria ini bersikap tenang seakan-akan tidak ada kata yang baru meluncur dari mulutny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status