Resepsi pernikahan yang melelahkan tapi juga membahagiakan akhirnya selesai. Hayden menawarkan Darline untuk memilih negara yang dia inginkan untuk berbulan madu. “Terserah kamu mau ke mana. Ke Zimbabwe sekalipun, aku akan menurutimu.” Hayden merentangkan tangannya mempersilakan Darline melihat-lihat pilihan negara di tablet yang ada dalam pangkuannya. “Janganlah, Mas, ke Zimbabwe. Negara hiperinflasi seperti itu. Nanti bukannya senang-senang malah terjebak di sana, berabeh!” Hayden terkekeh. “Ya, namanya juga menawarkan. Siapa tahu kamu mencari tempat yang bisa memicu adrenalin. Biar lebih seru, begitu?” “Idih! Mana mau aku ke tempat begituan. Nanti kita nggak bisa pulang, nggak mau lah!” Hayden terkekeh lagi seraya mendaratkan bibirnya ke pucuk kepala Darline. “Iya, iya. Aku hanya bercanda saja. Sekarang, kamu pilihlah.” Darline melihat-lihat. Dari seluruh negara, ada dua tempat yang mencuri perhatiannya. Jepang dan ... “Ah, ini saja, Mas. Sudah lama kepingin ke sini.” Ketika
Read more