Home / Fantasi / ISTRI KECIL SANG KAISAR / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of ISTRI KECIL SANG KAISAR : Chapter 51 - Chapter 60

81 Chapters

Bab. 51

Mendengar teriakan seseorang dari dalam kediaman, Kaisar Bai Li Yuan dan sang guru segera bergegas menuju tempat tersebut. Langkah mereka cepat dan penuh kekhawatiran, menyusuri lorong-lorong yang diterangi cahaya lentera yang berkelap-kelip. Aroma dupa yang terbakar samar-samar tercium di udara, menambah kesan mencekam.Saat tiba di sana, pemandangan yang menyayat hati menyambut mereka. Pangeran Liu Jun duduk di lantai, memangku tubuh Yueyin yang sudah tak sadarkan diri. Wajahnya pucat pasi, dan napasnya tersengal-sengal. "Liu Jun, apa yang terjadi? Di mana istriku?" tanya Kaisar Yuan dengan nada penuh kekhawatiran dan emosi yang meluap. Matanya menatap tajam, mencari jawaban di wajah putranya.Pangeran Liu Jun mengangkat wajahnya yang penuh dengan kesedihan dan kebingungan. Matanya yang biasanya penuh semangat kini tampak kosong, seolah-olah jiwanya telah terhisap keluar. Dengan suara yang bergetar, ia menjawab. "Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi, aku merasakan ada aura yang t
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab. 52

Bai Xiu Xue keluar dari ruangan rahasianya, langkahnya tenang namun penuh tekad. Ia melangkah menuju ruang rahasia lainnya, tempat di mana tubuh Xiao Nian Jie terbaring dalam peti kristal es. Ruangan itu dingin, dengan cahaya biru yang memancar dari peti, menciptakan suasana yang magis dan misterius.Bai Xiu Xue mendekati peti kristal es tersebut, matanya tertuju pada wajah Xiao Nian Jie yang terbaring kaku namun tetap memancarkan kecantikan abadi. Dengan lembut, ia mengusap permukaan peti yang dingin, seolah-olah bisa merasakan kulit Xiao Nian Jie di baliknya."Xiao Nian Jie, bersiaplah. Sebentar lagi, kita akan kembali bersatu. Aku sudah menemukan cara untuk menyempurnakan pil tersebut," gumam Bai Xiu Xue dengan suara pelan namun penuh harap. Ia terus memandang wajah Xiao Nian Jie yang masih terlihat cantik dan awet muda, seolah-olah waktu tidak pernah menyentuhnya.Dengan sangat berat hati, Bai Xiu Xue akhirnya meninggalkan ruangan tersebut. Langkahnya terasa berat, namun tekadnya
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab. 53

"Itu Bai Li Yuan," monolognya dengan suara yang hampir tak terdengar, penuh harap. "Bai Li Yuan, tolong aku."Kaisar Bai Li Yuan mengibaskan tangan lembutnya, gerakan yang tampak sederhana namun penuh kekuatan magis. Dalam sekejap, sihir yang memancar dari tangannya membuat Shen Jin seperti tertidur, lalu tersadar kembali. Shen Jin membuka mata dengan cepat, pandangannya langsung tertuju ke arah suara yang memanggilnya."Bai Li Yuan, kenapa kau lama sekali," ucap Shen Jin dengan nada penuh kerinduan dan sedikit kesal. Ia bangkit dari posisi berbaringnya dan segera melompat ke dalam pelukan Kaisar Yuan. Kaisar Yuan memeluk Shen Jin begitu erat, seolah tak ingin melepaskannya lagi. Shen Jin menangis tersedu-sedu, air matanya mengalir deras membasahi jubah Kaisar Yuan."Maaf, Shen Jin, aku terlambat," ucap Kaisar dengan lembut, suaranya penuh penyesalan. "Sebaiknya kita cepat-cepat pergi dari tempat ini," lanjutnya dengan nada mendesak.Shen Jin perlahan melepaskan pelukannya, lalu menat
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab. 54

Ketika Shen Jin dan Bai Xiu Xue sudah berada di ruangan tempat Xiao Nian Jie berada, Bai Xiu Xue dengan hati-hati membaringkan tubuh Shen Jin di samping peti kristal es yang memancarkan cahaya dingin. Suasana ruangan itu terasa mencekam, dengan dinding-dinding batu yang dingin dan lantai yang berkilauan oleh pantulan cahaya kristal."Bai Xiu Xue, apa yang akan kau lakukan? Lepaskan aku!" teriak Shen Jin dengan suara penuh kepanikan. Namun, semua itu sia-sia, karena tubuh Shen Jin tidak bisa digerakkan sama sekali. Ia merasa seolah-olah terikat oleh kekuatan tak terlihat yang menahan setiap gerakannya.Bai Xiu Xue tidak menghiraukan teriakan Shen Jin. Dengan langkah mantap, ia berjalan ke tengah-tengah ruangan dan berdiri di sana. Bai Xiu Xue mulai memejamkan mata, kedua tangannya direntangkan ke samping, seolah-olah merasakan energi yang mengalir di sekitarnya. Perlahan, tutup peti kristal es Xiao Nian Jie terbuka dengan sendirinya, mengeluarkan suara berderit yang menggema di seluruh
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Bab. 55

Bai Xiu Xue kembali menggerakkan tangannya dengan gerakan yang anggun namun penuh kekuatan. Perlahan, darah yang mengalir di dada Shen Jin pun ikut terangkat dan membentuk bola kecil sebesar kelereng. Warna darah itu terlihat merah terang, berkilauan di bawah cahaya redup ruangan.Namun, seketika warna darah itu berubah menjadi merah keunguan dengan kombinasi hijau serta hitam. Bai Xiu Xue yang mencoba mengambilnya, merasakan keanehan pada dirinya sendiri. Energi yang mencoba untuk mengambil darah jantung Shen Jin malah tersedot dan sulit untuk dihentikan."Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa menghentikannya?" gumamnya pelan, suaranya penuh dengan kepanikan yang tersembunyi. Dia berusaha menarik tangannya dan menghentikan ritual tersebut, tetapi tidak bisa. Energi dan kekuatan yang ada dalam tubuh Bai Xiu Xue terus terhisap ke dalam darah jantung Shen Jin.Dengan gerakan yang rumit, Bai Xiu Xue akhirnya berhasil memutuskan aliran energi tersebut. Seketika, tubuhnya ambruk dan lema
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

bab. 56

"YUA'ER!" teriak Shen Jin seraya membuka mata dengan cepat. Keringat dingin mengalir deras di dahinya, menetes perlahan ke pelipisnya.Ruangan tempat Shen Jin terbaring adalah kamar tidur kerajaan yang megah. Dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan-lukisan indah dan tirai sutra berwarna emas yang menjuntai dari langit-langit tinggi. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela besar yang terbuka, memantulkan kilauan lembut pada lantai marmer yang dingin. Aroma bunga melati yang segar tercium samar-samar, menambah suasana tenang dan damai.Kaisar Bai Li Yuan, yang telah menunggu Shen Jin dengan sabar sejak tadi, duduk di sampingnya dengan senyum bahagia yang menghiasi wajahnya saat melihat Shen Jin tersadar. Matanya yang tajam namun penuh kasih sayang menatap Shen Jin dengan cemas."Shen Jin, akhirnya kau sadar. Bagaimana perasaanmu? Apakah ada yang tidak nyaman? Katakan di mana kamu merasa tidak nyaman?" ucap Kaisar Yuan dengan nada cemas, memberondong tanpa jeda dalam ucap
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab. 57

Setelah kejadian penculikan waktu itu, Shen Jin yang sebelumnya ceria, kini lebih banyak merenung. Bukan karena masalah penculikannya, tetapi mimpi yang terus menghantuinya, membuat Shen Jin takut akan kehilangan Kaisar Yuan. Ruangan tempat Shen Jin berada adalah kamar pribadinya yang luas dan megah, dengan dinding-dinding berlapis sutra merah dan emas. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela besar yang terbuka, menerangi perabotan kayu jati yang diukir dengan indah. Tirai-tirai sutra berwarna merah muda bergoyang lembut tertiup angin, menciptakan suasana yang tenang namun penuh dengan kekhawatiran. "Apakah aku harus menceritakannya pada Yua'er? Tapi, apakah dia akan percaya dengan yang aku ceritakan? Sebaiknya aku coba dulu," gumam Shen Jin dalam hati. Ia menghela napas panjang, mencoba bangun dari posisi berbaringnya di atas ranjang yang empuk dengan seprai sutra. Namun, saat Shen Jin hendak bangun, Kaisar Yuan datang secara tiba-tiba dan langsung menghentikannya.
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab. 58

Kaisar Yuan tersenyum tipis melihat tingkah Shen Jin yang menggemaskan. "Baiklah, aku akan memerintahkan seseorang untuk mengambilkannya untukmu," jawabnya lembut.Shen Jin menggeleng pelan, "Tidak, aku ingin kita pergi bersama. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu di sana."Kaisar Yuan terdiam sejenak, lalu mengangguk setuju. "Baiklah, mari kita pergi."Mereka berdua berjalan keluar dari kediaman, melewati taman yang dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni yang harum semerbak. Angin sepoi-sepoi menyapu wajah mereka, membawa aroma segar dedaunan. Shen Jin menggandeng tangan Kaisar Yuan, merasakan kehangatan dari genggamannya.Setibanya di hutan belakang, Shen Jin menunjuk ke arah pohon anggur yang tumbuh subur. Buah-buahnya yang berwarna ungu tua menggantung berat di dahan, memancarkan kilauan lembut di bawah sinar matahari yang menyelinap di antara dedaunan."Lihat, di sana," katanya dengan mata berbinar, suaranya penuh antusiasme.Kaisar Yuan mengernyitkan dahi saat melihat buah anggur
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab. 59

Melihat Shen Jin yang dengan tergesa-gesa memakan buah anggur keabadian tanpa memikirkan risiko yang akan dialaminya, Kaisar Yuan segera membawa Shen Jin ke kediaman gurunya. Angin yang dingin menyapu wajah mereka saat mereka bergegas melalui jalan setapak yang diterangi cahaya bulan. Tak berselang lama, mereka berdua pun sampai di kediaman Xiu Xianren, sebuah rumah kayu sederhana yang dikelilingi oleh taman bunga yang harum.Xiu Xianren yang baru saja keluar dari kediamannya, sedikit terkejut saat melihat kedatangan Kaisar Yuan dan Shen Jin. Matanya yang tajam menatap mereka dengan penuh perhatian. Meskipun Xiu Xianren terlihat santai dengan senyum tipis di wajahnya, namun dalam hatinya, ia merasakan ada sesuatu yang terjadi pada Kaisar. "Salam Yang Mulia, Permaisuri. Apa yang membawa kalian kemari?" tanyanya dengan suara lembut namun penuh kewaspadaan.Kaisar Yuan menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Shen Jin telah memakan buah anggur keabadian, tolong guru periksa, istriku
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab. 60

Sudah tiga hari Shen Jin dan Kaisar Yuan tinggal di kediaman Xiu Xianren. Kediaman itu terletak di tengah kota yang sibuk, namun begitu memasuki gerbangnya, suasana berubah menjadi tenang dan damai, seolah-olah terpisah dari hiruk-pikuk dunia luar. Kaisar Yuan dan Xiu Xianren terus memantau kondisi Shen Jin. Mereka sering duduk di paviliun taman, di bawah naungan pohon-pohon sakura yang sedang berbunga, kelopak-kelopaknya berjatuhan seperti salju merah muda. Shen Jin terlihat baik-baik saja, wajahnya tenang dan matanya berbinar, seakan tidak ada pengaruh dari kekuatan yang terkandung dalam buah anggur keabadian yang telah ia konsumsi."Bagaimana perasaanmu hari ini, Yang Mulia?" tanya Xiu Xianren dengan suara lembut, matanya yang tajam namun penuh perhatian menatap Shen Jin.Shen Jin tersenyum tipis, "Aku merasa baik, Tuan Xiu. Tidak ada perubahan yang berarti."Kaisar Yuan mengangguk pelan, wajahnya menunjukkan sedikit kekhawatiran yang tersembunyi di balik ketenangannya. "Tetapi, k
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status