Share

Bab. 60

Penulis: Rizkymutha14
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 11:49:23

Sudah tiga hari Shen Jin dan Kaisar Yuan tinggal di kediaman Xiu Xianren. Kediaman itu terletak di tengah kota yang sibuk, namun begitu memasuki gerbangnya, suasana berubah menjadi tenang dan damai, seolah-olah terpisah dari hiruk-pikuk dunia luar.

Kaisar Yuan dan Xiu Xianren terus memantau kondisi Shen Jin. Mereka sering duduk di paviliun taman, di bawah naungan pohon-pohon sakura yang sedang berbunga, kelopak-kelopaknya berjatuhan seperti salju merah muda. Shen Jin terlihat baik-baik saja, wajahnya tenang dan matanya berbinar, seakan tidak ada pengaruh dari kekuatan yang terkandung dalam buah anggur keabadian yang telah ia konsumsi.

"Bagaimana perasaanmu hari ini, Yang Mulia?" tanya Xiu Xianren dengan suara lembut, matanya yang tajam namun penuh perhatian menatap Shen Jin.

Shen Jin tersenyum tipis, "Aku merasa baik, Tuan Xiu. Tidak ada perubahan yang berarti."

Kaisar Yuan mengangguk pelan, wajahnya menunjukkan sedikit kekhawatiran yang tersembunyi di balik ketenangannya. "Tetapi, k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 61

    Kaisar Yuan dan Shen Jin melangkah keluar dari aula istana utama, diikuti oleh Yueyin dan Pangeran Liu Jun. Angin malam yang sejuk menyapu wajah mereka, membawa aroma bunga melati yang mekar di taman istana. Langkah mereka terdengar lembut di atas lantai marmer yang dingin, menciptakan irama yang tenang di tengah keheningan malam.Sesampainya di kediaman Shen Jin, Kaisar Yuan segera berpamitan. "Shen Jin, aku akan pergi keluar sebentar. Istirahatlah dulu," ucapnya dengan lembut, suaranya seperti bisikan angin yang menenangkan. Shen Jin, yang duduk di atas tempat tidur dengan bantal sutra berwarna merah muda, mengangguk tegas sambil tersenyum lebar. Senyumnya memancarkan kehangatan yang membuat ruangan terasa lebih hidup.Kaisar Yuan kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Yueyin yang berdiri tidak jauh dari mereka. "Yueyin, jaga Permaisuri dengan baik," ucapnya dengan nada tegas namun penuh perhatian. Yueyin mengangguk paham, matanya menunjukkan kesungguhan dan kesetiaan.Dengan la

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 62

    Kaisar Yuan beranjak dari kamarnya, diikuti oleh Pangeran Liu Jun. Langkah mereka terdengar mantap di sepanjang koridor istana yang megah, dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan-lukisan indah dan lampu-lampu berkilauan. Sementara itu, Kaisar dan Permaisuri Agung tengah menunggu di aula utama dengan perasaan yang gelisah, wajah mereka menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.Beberapa menit kemudian, Kaisar Yuan dan Pangeran Liu Jun tiba di aula. Suasana tegang terasa di udara, seolah-olah setiap orang menahan napas menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya."Kau sudah datang?" ucap Permaisuri Agung seraya menghampiri Kaisar Yuan. Suaranya lembut namun penuh dengan kekhawatiran. "Kita duduk dulu," sambungnya, mengisyaratkan mereka untuk duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan.Setelah mereka duduk berkumpul, Permaisuri Agung pun mulai menginterogasi Kaisar Yuan tentang kejadian aneh yang tengah melanda Kerajaan Bai Li Yuan. "Yua'er, Apa benar Shen Jin telah memakan buah pemberian

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 63

    Pagi itu, sinar matahari perlahan menyelinap melalui celah-celah tirai, membangunkan dunia dengan lembut. Suara burung berkicau di luar jendela, seolah-olah menyambut hari baru dengan penuh semangat. Di dalam kamar, Shen Jin terbangun dari tidurnya, matanya perlahan membuka, menyesuaikan diri dengan cahaya pagi yang hangat.Dia menarik nafas dalam-dalam, merasakan udara segar yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka. Aroma embun pagi dan bunga-bunga yang mekar memenuhi ruangan, memberikan rasa tenang dan damai. Ketika ia hendak bangun, ia merasakan sedikit berat di bagian perut. Matanya langsung turun melihat ke bagian perut, dan ternyata sebuah tangan melingkar disana. Shen jin , dengan gerakan lambat, dia menyingkirkan tangan kaisar Yuan yang melingkar di perutnya, lalu bangkit dari tempat tidur. Langkah pertamanya menuju jendela, dia membuka jendela sepenuhnya, membiarkan cahaya matahari membanjiri kamar. Pemandangan taman yang hijau dan bunga-bunga yang berwarna-warni

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 64

    Masing-masing pemimpin sekte terkejut ketika mendengar pemimpin sekte langit mengungkapkan bahwa anggur keabadian telah hilang. Ruangan yang biasanya penuh dengan suara desiran angin kini dipenuhi keheningan tegang, seolah waktu berhenti."Bagaimana bisa anggur itu hilang?" Pemimpin sekte Phoenix mengerutkan keningnya, matanya menyipit tajam, berusaha memahami situasi yang rumit ini. "Sepertinya orang ini memiliki tingkat kultivasi yang sangat tinggi," tambahnya, suaranya rendah tetapi penuh keyakinan.Kabar mengejutkan ini akhirnya sampai di telinga Bai Xiu Xue. Bayangan pikirannya dipenuhi dengan berbagai skenario buruk, dan setelah kejadian penculikan terhadap Shen Jin, Bai Xiu Xue sekarang bersembunyi di tempat yang hampir tidak mungkin dideteksi oleh Bai Li Yuan. Setiap suara angin yang menerpa dedaunan di tempat persembunyiannya, terasa seperti bisikan ancaman yang mengingatkan akan bahaya yang selalu mengintai.Sementara di kerajaan Bai Li Yuan, Shen Jin tengah menikmati buah a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 65

    Di tengah-tengah hutan yang gelap dan berkabut, dalam dunia manusia, terdapat sebuah bangunan kecil yang terbuat dari kayu, hampir tersembunyi oleh bayang-bayang pepohonan yang tinggi. Bai Xiu Xue berdiri di sana, pandangannya tertuju ke arah depan. Senyum iblisnya terpancar, menambah kegelapan suasana, saat dia menerima kabar dari siluman burung tentang hilangnya buah anggur keabadian."Yang Mulia, para sekte tengah berencana untuk mencari keberadaan buah anggur keabadian," kata siluman burung, suaranya rendah dan penuh rasa hormat, sembari membungkukkan badannya.Bai Xiu Xue mendengarkan dengan seksama, matanya yang tajam menyorotkan kilauan kegembiraan. "Bagus," gumamnya pelan namun penuh arti, "biarkan mereka mencari. Namun, pastikan mereka tidak menemukannya sebelum kita." Siluman burung mengangguk dengan tegas. "Kami sudah mengerahkan mata-mata ke berbagai wilayah, Yang Mulia. Mereka akan melaporkan setiap pergerakan sekte."Bai Xiu Xue menatap ke dalam kegelapan hutan, pikiran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 66

    Malam pelan-pelan menyerah pada kehadiran fajar. Langit biru tua perlahan berubah menjadi ungu muda, kemudian merona merah keemasan. Bintang-bintang berpaling, menyerahkan tempatnya pada cahaya pagi.Udara dingin malam berubah hangat, membawa aroma embun dan bunga-bunga yang mulai mekar. Suara burung-burung bernyanyi, mengiringi detak jantung pagi.Bayangan malam menghilang, digantikan oleh sinar matahari yang lembut. Dunia terbangun dari tidurnya, menyambut hari baru dengan penuh harapan dan semangat.Cahaya pagi memancarkan kehangatan di setiap sudut, mengusir sisa kegelapan. Awan-awan tipis berwarna merah jambu dan emas, seperti lukisan alam yang indah.Suara alam semakin hidup: burung-burung berkicau, air terjun mengalir, dan daun-daun bergoyang. Semua menyambut pagi dengan kesegaran dan kebahagiaan.Langit biru cerah, matahari muncul, membawa harapan dan energi baru. Dunia terasa segar, dan hari ini menjanjikan keindahan dan keajaiban.Di pagi yang masih sangat buta, entah sejak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 67

    Mendengar situasi yang semakin mengkhawatirkan. Setelah menenangkan Shen Jin hingga membuatnya tertidur, kaisar Yuan beranjak dari kamarnya menuju ruang pribadi. Mendengar situasi yang semakin mengkhawatirkan, Kaisar Yuan merasakan kecemasan yang merayap di sudut-sudut pikirannya. Malam itu, setelah menenangkan Shen Jin hingga membuatnya tertidur lelap, ia beranjak dari sisi tempat tidur. Langkah-langkahnya yang mantap menggema di koridor istana yang sunyi, menuju ruang pribadinya yang terletak di sayap timur.Saat tiba di depan pintu yang besar dan berornamen rumit, Kaisar Yuan berhenti sejenak. Di hadapannya berdiri Liu Jun, seorang pengawal setia dengan tatapan mata yang tajam namun setia. "Liu Jun," kata Kaisar Yuan, suaranya tenang tapi penuh kewibawaan, "Aku akan melakukan meditasi. Aku percayakan padamu untuk menjaga kakak ipar mu."Liu Jun membungkuk dalam tanda hormat. "Baik, Yang Mulia," jawabnya tegas, tanpa sedikit pun keraguan.Setelah itu, Kaisar Yuan kembali melangkah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 68

    Shen Jin terus saja mengoceh seraya menggerakkan kedua tangan ke atas ke bawah, seolah-olah mencoba menjelaskan sesuatu yang sangat penting. Pergerakannya semakin terbatas karena perutnya yang semakin membesar, menciptakan bayangan bulat yang bergerak mengikuti gerakan tubuhnya."Aku sungguh tidak mengerti, di saat aku sedang hamil besar seperti ini, Yua'er malah tidak ada di sampingku. Padahal kan aku butuh perhatiannya," celoteh Shen Jin dengan nada yang terdengar kesal. Suaranya menggaung pelan di ruangan yang sepi, menciptakan suasana hening yang aneh. Tiba-tiba, Shen Jin menghentikan gerakkannya, detik kemudian ia mengernyitkan dahi karena merasa hening dengan suasana sekelilingnya. "Yueyin, kenapa kau diam saja?" ucap Shen Jin, mencoba memecah kesunyian yang tiba-tiba itu. Saat hendak membalikkan badan, tiba-tiba seseorang sudah memakaikan mantel hangat ke tubuhnya. Shen Jin sedikit terkejut dan menolehkan kepalanya dengan cepat. Matanya membelalak, tidak percaya dengan apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24

Bab terbaru

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 106

    Setelah dentingan senjata tak lagi terdengar, keheningan yang mencekam. Xiu Juan dan Rouyue, yang sebelumnya bersembunyi di dalam kereta, saling bertukar pandang penuh keraguan sebelum akhirnya memberanikan diri keluar. Dengan langkah hati-hati, mereka melangkah menghampiri Jin Yu yang berdiri tegap di depan kereta kuda, masih di atas kudanya yang menginjak-injak tanah dengan resah."Tuan, apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Xiu Juan dengan nada lembut, hampir seperti bisikan yang menguap ke dalam malam. Angin dingin menyapu helaian rambutnya, menambah dramatis suasana.Tanpa banyak kata, Jin Yu melompat turun dari kudanya dengan gerakan yang begitu cepat dan penuh percaya diri. Ia kini berdiri tegap di hadapan Xiu Juan, tatapannya setajam pisau."Semuanya sudah terkendali. Kalian tidak perlu merasa takut lagi," ujarnya dengan nada yang dingin namun tegas, seperti lapisan baja yang menyembunyikan sesuatu di dalamnya. Kalimatnya tegas, tetapi menyimpan kesan tak terbantahkan bahwa

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 105

    Pagi hari tiba membawa cahaya keemasan yang memancar dari ufuk timur. Udara segar dan dingin menyentuh kulit. Suara burung-burung berkicau di taman istana, mengiringi langkah kaki yang melangkah keluar dari aula utama. Aroma teh hijau panas dan roti kukus manis memenuhi udara, membuat perut keroncongan. Cahaya matahari yang lembut memancar melalui celah jendela menerangi ruangan yang masih sunyi. Di luar, suara air yang mengalir dari kolam istana dan suara lonceng yang berbunyi di menara kota menambahkan kesan alami pada pagi hari yang cerah. Pohon-pohon bambu yang tinggi dan lurus berdiri di sekitar , membentuk sebuah pagar alami yang indah. Batu-batu granit yang berwarna abu-abu terhampar di jalan kota membentuk sebuah jalan yang luas dan megah. Di desa Daiyang, pangeran Jin yu dan yang lainnya tengah menikmati kudapan pagi yang di sediakan oleh penginapan tersebut. Jin yu tampak sedikit murung setelah kejadian malam itu, saat dia dan Xiu menikmati sinar bulan. Begitu pun denga

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 104

    Di kamar Xiu Juan dan Rouyue, setelah selesai membersihkan diri, keduanya tengah duduk menikmati makan malam sederhana yang disajikan oleh penginapan. Aroma sup ayam yang hangat dan nasi putih yang baru matang memenuhi udara, menciptakan suasana yang menenangkan.Setelah selesai makan, Rouyue yang sudah kelelahan memilih untuk pergi tidur. "Xiu Juan, aku sudah mengantuk. Aku mau pergi tidur dulu," ucap Rouyue seraya menguap panjang, matanya setengah tertutup."Baiklah. Kau pergi tidur saja dulu. Aku akan membersihkan ini semua," jawab Xiu Juan sambil tersenyum lembut. Rouyue mengangguk seraya melangkah ke arah tempat tidur, matras bambu yang empuk dan selimut sutra yang hangat menantinya.Sementara itu, Xiu Juan membereskan piring dan mangkuk kotor yang ada di atas meja. Dengan hati-hati, ia memindahkan piring dan mangkuk kotor itu ke luar kamarnya dan meletakkannya di atas meja kecil yang sudah tersedia di samping pintu kamarnya.Setelah selesai, ia tidak langsung masuk ke kamar mela

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 103

    Jarak tempuh antara kerajaan Bai Li Yuan memakan waktu kurang lebih satu minggu. Mereka baru menempuh perjalanan selama tiga hari dan telah sampai di kota Shangxi. Kota ini penuh dengan keramaian dan hiruk pikuk, jalan-jalannya dipenuhi oleh pedagang yang menawarkan dagangan mereka, dan aroma rempah-rempah yang kuat menyelimuti udara."Kita mencari penginapan di desa ini saja," ucap Shen Zhibai lembut. Jin Yu dan He Shen mengangguk, lalu mereka turun dari kuda saat melihat sebuah bangunan besar di depan mereka. Bangunan itu terbuat dari kayu jati yang kokoh, dengan lentera merah menggantung di pintunya, memberi kesan hangat dan mengundang.Jin Yu yang berdiri di samping kereta kuda, mengetuk jendelanya dengan pelan. Xiu Juan sedikit menyingkap tirai jendelanya, matanya yang tajam mengamati sekitar."Nona, malam ini kita istirahat di penginapan saja. Besok pagi kita akan melanjutkan perjalanan kembali," ucap Jin Yu dengan nada dingin namun terdengar lembut. Suaranya mengalun seperti an

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 102

    Xiu Juan dan Rouyue kini berada di depan istana kuning yang megah, kediaman kaisar Yuan dan permaisuri Shen Jin. Di bawah sinar matahari yang lembut, mereka berdiri di atas jalan setapak berbatu yang berkilauan dengan hiasan ukiran naga dan burung hong. Angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga melati dari taman istana, menciptakan suasana yang tenang namun penuh dengan keagungan. Dengan hati yang berat, mereka berniat untuk berpamitan pulang ke kerajaan Dayue."Salam Yang Mulia Kaisar, Permaisuri, Pangeran. Saya ingin berpamitan pulang dan mengucapkan terima kasih karena sudah mengizinkan saya bermalam di sini," ucap Xiu Juan dengan sopan, suaranya lembut namun penuh ketulusan."Tidak perlu sungkan, Putri. Anggap saja seperti di rumahmu sendiri. Aku sangat senang bisa berbincang denganmu, aku merasa seperti sudah memiliki menantu," balas Shen Jin dengan nada riang, senyumnya begitu tulus hingga matanya berkerut.Jin Yu dan Xiu Juan menjadi saling menatap. Dalam tatapan mata mereka, ada p

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 101

    Setelah kejadian di malam pesta penyambutan Shen Jinyulong, kini penjagaan istana kekaisaran dijaga ketat, seolah-olah setiap sudutnya memiliki mata yang waspada. Portal yang menghubungkan antara dunia manusia dan siluman kembali ditutup, menghilangkan satu-satunya jalur komunikasi di antara mereka.Putri Ling Xian, yang masih berada di istana kerajaan Bai Li Yuan, terlihat gelisah. Ia mondar-mandir di kamarnya yang megah dengan hiasan sutra merah dan emas, sesekali melihat ke luar jendela dengan pemandangan taman kerajaan yang tenang, seperti sedang menunggu seseorang."Di mana Rouyue? Sejak semalam dia menghilang begitu saja," gumam Ling Xian dengan suara lembut, hampir seperti bisikan yang tertiup angin. Menit kemudian, samar-samar ia mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah kamarnya. Ling Xian mengarahkan pandangan tajam ke arah pintu yang masih tertutup rapat, jantungnya berdetak kencang seperti genderang perang, sedangkan tangannya meremas baju sutra halusnya.Suara langkah

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab 100

    Pesta kembali berjalan lancar setelah ada sedikit insiden yang hampir mengacaukan acara tersebut. Para tamu sudah berkumpul di aula istana utama, ruangan megah yang dihiasi lampu kristal berkilauan dan lantai marmer yang memantulkan cahaya. Aroma bunga peony segar yang ditempatkan di setiap sudut ruangan menyebar ke seluruh aula, menciptakan suasana yang elegan dan mewah.Kaisar Yuan dan Shen Jin duduk di singgasananya yang tinggi dan berlapis emas, memperlihatkan kekuasaan dan kemegahan mereka. Mereka menyaksikan hiburan yang sedang berlangsung di hadapan mereka, di mana para penari dengan kostum tradisional dinasti Han bergerak lincah mengikuti irama musik yang dimainkan oleh orkestra istana. Hiburan malam itu mencakup pertunjukan opera Peking yang menggambarkan kisah-kisah legenda, tarian naga yang menggetarkan, serta akrobat udara yang memukau. Cahaya lentera merah yang berayun lembut dari langit-langit menambah atmosfer magis ke dalam ruangan.Putri Ling Xian, duduk di samping Pa

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 99

    "Pengawal!" serunya dengan suara menggelegar, seolah-olah setiap getaran nadanya mampu mengguncang dinding aula istana. "Bawa kedua wanita ini," perintah Pangeran Liu dengan sorot mata yang tajam seperti pedang. Wajahnya memerah, menampakkan amarah yang tak dapat ia sembunyikan, melihat sikap istrinya dan putrinya yang telah memancing perhatian seluruh tamu.Para pengawal, dengan langkah yang mantap dan tanpa keraguan, segera membawa Yunqing dan Xiaonglue keluar dari kerumunan. Kedua wanita itu berusaha menahan emosi mereka, tetapi ketegangan yang tergambar di wajah mereka jelas terbaca oleh siapa pun yang melihat.Setelah memastikan kedua wanita itu disingkirkan dari pandangan, Pangeran Liu melangkah maju. Sepatu kulitnya mengeluarkan bunyi langkah yang tegas di atas lantai batu marmer, menciptakan keheningan sekejap di antara para tamu. Dia berhenti di hadapan Kaisar Yuan dan Shen Jin, lalu membungkuk dalam-dalam dengan penuh hormat."Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Permaisuri," katan

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 98

    Kaisar Yuan melangkah dengan anggun ke arah Shen Jin dan berdiri di sampingnya. Putri Liu Yuqing, yang berdiri tak jauh, membelalakkan mata ketika melihat kedekatan yang begitu jelas antara Kaisar Yuan dan Shen Jinyulong. Namun, meskipun rasa penasaran menggelitiknya, dia masih belum mampu memahami sepenuhnya hubungan yang begitu erat antara keduanya.Xiaonglue, dengan usaha keras, membantu putrinya untuk berdiri. Meskipun dia berada di hadapan Kaisar Yuan, sikap keras kepala dan ketidaksopanan masih terlihat jelas di wajahnya. "Yi Xiuying," teriak Xiaonglue dengan nada garang yang memecah keheningan, "jika bukan karena kau menggantikan posisiku untuk menikahi pria kejam ini, hidupmu mungkin tidak akan seberuntung ini."Shen Jin menatap Xiaonglue dengan mata yang penuh kebencian dan penghinaan. Kedalaman amarah yang tersembunyi di balik tatapannya seolah membakar jiwa Xiaonglue. Dia merasakan ketegangan di udara saat tatapan tajam Shen Jin menembus dirinya, membuatnya merasa seolah d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status