"Apa, Na?! Astagfirullah … jiahh, anaknya Pak Khosim ini memang juara kalau suruh gelud. Kamu ini nggak berubah sejak dulu, masih tetap ngamukan," kata Danik saat Bunga menceritakan apa yang terjadi di rumah Alfian tadi lewat telepon."Lagian aku enek, mual, muntah banget lihat dia. Dia nggak ngaca apa, ya, sikap dia itu malah yang kayak cewek nggak bener. Lonte gitu, Mbak Dan.""Setuju," timpal Danik. "Pantes Mas Faizal juga nggak suka sama dia. Heran juga kenapa Mas Alfian bisa naksir sama perempuan itu pas masih berwujud cewek. Dia, kan, pria dengan segudang pesona, masa iya dia buta?"Bunga terkekeh. "Tahu deh, ini lagi si Mas Alfian neleponin aku mulu, tapi aku males ngangkatnya. Besok aku mau bolos kerja aja lah, ada mamahnya ini. Feeling aku mamahnya itu agak gimana." Bunga masih terbayang wajah datar ibu Alfian saat memandangnya. Apalagi sepertinya, ibu Alfian itu dekat dengan Gina, bisa jadi, kan, Lampir itu sudah bicara yang tidak-tidak tentang dirinya."Itu Kimcil, Tan. B
Read more