Home / Pernikahan / Selingkuhannya Pengasuh Anakku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Selingkuhannya Pengasuh Anakku: Chapter 41 - Chapter 50

98 Chapters

Malam pengantin

Happy reading"Aku juga sangat bahagia, maafkan aku jika tidak menjadi istri yang sempurna untukmu nantinya!" Sekar membalas disertai senyuman yang indah pada Sanjaya."Jangan bicara seperti itu sayang dan kita akan belajar lebih baik, sama-sama belajar menjadi orang yang saling melengkapi!" Sanjaya meremas jemarinya sekar yang lentik.Bibir Sanjaya terus mengembang memandangi ke arah Sekar yang kini mengenakan kebaya pengantin berwarna putih tulang, dipadukan dengan batik yang senada. Disanggul sederhana dan mengenakan bunga melati yang tersusun menjuntai. Begitu tampak sangat cantik. Dengan make up yang sesederhana mungkin, sebab Sekar tidak suka make up yang terlalu berlebihan.Begitupun Sanjaya, saat ini ia memakai setelan putih tulang juga. Di sakunya terselip setangkai bunga kecil menambah manis, memakai peci hitam menambah ketampanan. Berwibawa dan teduh, terpancar dari wajahnya.Tetapi lain lagi dengan wajah ibunda Sanjaya yang begitu ditekuk, dia tidak merasakan bahagia dengan
Read more

Sudah bahagia

Selamat membaca dan semoga tidak bosan ya ....Pagi-pagi Sekar sudah terbangun dan sudah rapi juga wangi. Sanjaya mengilas senyum nya dari atas tempat tidur, dia baru saja terbangun langsung di suguhkan dengan penampilan sang istri tampak sudah segar sehingga tercium bau wanginya."Pagi sayang, sudah mandi ya, kok gao bangunkan aku dan mengajak ku mandi bareng." Suara Sanjaya terdengar parau khas orang bangun tidur."Pagi juga ... bangun, sudah subuh nih! nanti keburu siang lho ...." Sekar mendekat yang langsung di tarik oleh Sanjaya."Em ... masih kangen!" Sanjaya memeluk erat tubuh Sekar. Lalu di ciumnya berulang kali di area wajah."Eeh ... sudah-sudah. Buruan bangun! dah siang." Sekar menggelinjang bangun dan menjauh dari tubuh Sanjaya yang langsung berekspresi kecewa di wajahnya.****Zulfan terdiam di ujung lorong rumah sakit, mendengar Fitri keguguran membuat dia terbengong-bengong. Berarti dia sudah kehilangan janinnya sendiri, tapi Zulfan tidak merasa menyesal sama sekali.Zu
Read more

Serangga

Selamat membaca.Zulfan bangkit dengan mata merah dan menahan rasa sakit di dadanya, dia tidak mengerti kenapa dua orang itu malah menghajarnya! kemudian dia mundur mencari tempat yang lebih leluasa dan dia pun tidak ingin merusak barang-barang yang ada di restoran nya Lulu! sehingga akhirnya Zulfan berlari keluar tentunya mengajak kedua orang itu."Saya tidak mengerti kenapa kamu menghajar saya, kita tidak pernah kenal sebelumnya. Siapa kalian?" Zulfan sembari memegangi dadanya yang berasa sangat sakit."Situ tidak perlu tahu siapa kami, yang jelas kami tidak suka sama kamu! makanya rasakan ini." Bugh, bugh. Dugh.Kedua orang itu menghajar Zulfan, memukul. Menendang membabi buta sehingga tentunya Zulfan kewalahan dan tubuhnya terkapar di lantai. Lulu yang merasa sangat terkesiap atas kejadian itu tidak langsung mengikuti keluar, dia telepon ke kepolisian setempat.Semua yang melihat pada menjeritnya histeris di saat Zulfan tidak bisa melawan. Lulu berlari bersama beberapa security da
Read more

Penasaran

Ketika saat asyik mengobrol dan berkumpul sama keluarga tiba-tiba Sanjaya merasakannya pusing kembali. Menyerang kepalanya yang hampir saja ia terjatuh.Sekar yang melihat Sanjaya memegang kepalanya seketika menjadi panik. "Kamu kenapa? sakit kepala lagi!" Sekar memegangi tangan Sanjaya yang memegang kepalanya."Papa, Papa kenapa Mah, Papa sakit lagi?" Ridho dan sang adik mendekat menatap heran pada sanjaya.Tanpa menunggu jawaban, sekarang mencari obat yang biasa Sanjaya konsumsi. Dengan perasaan yang bergemuruh hebat dan bertanya-tanya sebenarnya suaminya sakit apa sih? karena pernah bertanya pada dokter tapi tidak mendapatkan jawaban yang signifikan."San, minum dulu minum obatnya!" Sekar memberikan obat kepada Sanjaya dan juga minumnya.Sembari memegangi kepalanya yang terasa sakit sambil membuka mulutnya menerima asupan yang Sekar berikan."Ohc ... sakit." Desisnya sambil terus memegangi kepalanya yang sedikit dipijat-pijat."Kita ke rumah sakit ya!" Ajak Sekar dengan wajah yang
Read more

Tidak di harapkan

Happy reading."Oke, ibu Sekar, saya minta maaf waktu saya sangat terbatas dan pasien Saya sedang membutuhkan saya saat ini juga?" dengan cepat dokter Mulyadi meninggalkan tempat itu sekaligus Sekar yang masih tampak serius sedang menunggu jawaban."Astagfirullah ..." Sekar bergumam sambil menatap punggung dokter yang tergesa-gesa berjalan. Hingga akhirnya Sekar pun beranjak dari duduknya dan meninggalkan ruang kerja dokter Mulyadi."Suster, suster ... kira-kira lama gak ya dokter Mulyadi menangani pasiennya sekarang ini?" tanya Sekar pada salah satu suster yang tengah berjalan mengikuti dokter Mulyadi yang sudah jauh."Sepertinya akan lama, Bu ... karena pasiennya sangat gawat darurat bahkan mungkin akan melakukan op!" Jawab suster sambil mempercepat langkahnya juga.Sekar hentikan langkah yang dia ayunkan. "Kalau begini nggak bisa ditunggu dong, sementara aku harus balik ke kantor!" Sekar bengong melihat suasana sekitar.Keputusan akhir adalah Sekar kembali ke kantor, karena menung
Read more

Berhadapan

Happy reading.Fitri menajamkan penglihatannya pada sebuah benda yang tergeletak di dekat pintu. "Eeh. Lipstik siapa itu?" tangan Fitri bergerak mengambil benda tersebut.Fitri bengong dan menatap curiga pada benda itu. "Jangan-jangan ... ini!" Fitri kemudian keluar dari kamar mandi mendatangi kembali suami dan mertua nya.Setelah berada di dekat ranjang pasien. Fitri menatap pada Zulfan yang sedang bengong. "Mas, ini punya siapa? kok ada di kamar mandi, dan itu air gak ada masalah kok."Zulfan terkejut melihat benda itu yang dia yakini itu milik Lulu dan itu pasti terjatuh. "Em, tadi Mas ke toilet gak ada air nya." Elak Zulfan dengan jelas."Ada kok," Fitri menatap tajam. Dia tidak percaya dengan perkataan Zulfan, suaminya. Lalu Fitri menoleh pada ibu mertuanya yang sedang duduk terdiam di sofa."Bu ... Mas Zulfan pasti menyembunyikan wanitanya di sini. Mana dia Mas? aku ingin bertemu, seperti apa sih wanita yang ingin merebut suami ku!" Fitri mengalihkan pandangan dari ibu mertua k
Read more

Tersiksa

Happy reading.Di ambang pintu, berdiri seorang wanita yang berambut panjang. Dia menatap ke arah dalam di mana Zulfan sedang berkumpul dengan yang lain. Tatapannya yang nanar dan penuh kemarahan tertuju pada Zulfan yang tampak kaget, namun sikap yang kaget ia tunjukkan. Sesaat saja dan langsung berubah dengan wajah yang tenang.Dengan langkah yang sedikit lebar, wanita itu menghampiri mereka. "Oh ... ini yang mau jadi istri kamu Mas, wanita yang tidak tahu malu! yang mau merebut suami orang?" Telunjuk Fitri mengarah pada wajahnya Lulu yang langsung tampak pucat."Memangnya kenapa, kalau memang dia calon istri saya? kamu pun harus ngaca ... karena kamu juga yang yang menggoda saya, sehingga saya tergoda dan menghancurkan rumah tangga saya bersama Sekar, seharusnya kamu nyadar ... apa yang sekarang terjadi mungkin itu karma bagi kamu, bagi kita berdua!" suara Zulfan dengan tenang."Mas, kamu itu suami aku. Mas, kalau memang kamu mau menikahi wanita ini ceraikan dulu saya, Mas. Mas saya
Read more

Yang tahu

Happy reading.Selesai makan. Sekar dan Sanjaya keluar dari restoran tersebut. Di tengah perjalanan. Mobil mulai oleng dan hampir saja menyeruduk mobil lain membuat semua yang berada di dalam mobil panik sepanik-panik nya."Awas, kamu kenapa sih?" Sekar sangat shock dan meminta Sanjaya untuk menghentikan mobilnya dan mengambil alih setirnya."Aku sedikit pusing!" Sanjaya menepikan mobil sambil memijit pelipisnya."Papa sakit lagi. Jangan nyetir, Papa ... bahaya!" suara Ridho, Shasa pun tampak cemas."Makanya pindah, biar aku saja yang nyetir!" Sekar keluar dari mobil. Blugh. Sekar mengitari setengah moncong mobil untuk menjangkau badan setir.Sanjaya menggeser tubuhnya ke tempat Sekar semula dan membiarkan Sekar yang menyetir. Mual pun tak ayal menyerang perut Sanjaya, oo. Oo ....Sekar semakin resah. Mengingat gak bawa obat. Sehingga dia membawa mobil dengan kecepatan lebih tinggi. Dan sebagai penggantinya memberikan Sanjaya air mineral."Shasa takut, Abang." Shasa pucat wajahnya."T
Read more

Tidak tahu diri

Happy reading.Pandangan Sekar setuju pada berkas yang terjatuh dari meja kerja Sanjaya, sehingga dia dengan cepat mengambil dan merapikannya.Senjaya sadar kalau berkas-berkas itu suatu berkas yang sangat penting dan pribadi, sehingga dia langsung mengambil dari tangan Sekar. Sementara Sekar sempat melihat ada sebuah nama dokter Mulyadi yang tercantum di atas berkas tersebut."Berkas apa itu? Sepertinya ada nama dokter Mulyadi, dokter yang menangani mu, kan?" tatap Sekar penuh curiga."Iya, tapi bukan apa-apa cuman berkas biasa!" Jawab Sanjaya setenang mungkin, lalu menyimpannya di dalam laci. "Oh ya, kamu datang bawa makan siang bukan? ayo aku sudah lapar nih!""Oh iya tentu, aku membawa makan siang!" Sekar menganggukkan kepalanya pelan, kemudian kembali ke tempat dia tadi duduk dan mengambil makan siang yang sudah disiapkan, sesekali melirik ke arah laci yang dijadikan tempat Sanjaya menyimpan berkas-berkas.Sekar menjadi penasaran berkas apa itu? ingin tahu dan membaca isinya. San
Read more

Nanggung

Happy reading.Suara ayah begitu lantang dan tidak suka, yang sebenarnya dia memprotes keputusan putri bungsunya untuk menikah dengan Zulfan yang notebine nya mantan sang kakak."Tapi setidaknya ... waktu itu si Zulfan tidak terikat pada seseorang. Lah ini dia punya istri, Papa ... masih mending Sekar ketimbang sekarang." Timpal sang istri."Saya tidak. Mengerti dengan pikiran itu anak. Bikin pusing." Papa menggelengkan kepalanya."Ya sudahlah, sekarang sudah terjadi! tinggal menjalani saja, ya udah ... nanti terlalu malam aku mau pamit pulang saja," ucap Sekar dengan lirih lalu mencium tangan mamanya mencium pipi kanan dan kiri setelah itu baru ke papanya."Kenapa tidak menginap saja? nggak sering-sering juga ke sini nya!" ucap sang mamah pada Sekar sambil memeluk Sekar."Tidak Mah, lain kali aja! ya udah Assalamu'alaikum ..." Sekar berlalu sembari menyinggung tas nya.Dia berjalan menghampiri suami dan anak-anaknya yang sedang berkumpul dengan Lulu juga Zulfan."Yank, pulang yuk? su
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status