Setibanya di rumah. Anak-anak menyambut kepulangan mamanya yang sendu dan berusaha tersenyum, memeluk mereka berdua yang tidak terasa air mata kembali bercucuran. Walau dengan sekuat tenaga ia berusaha untuk tidak menangis, namun tetap saja pada kenyataannya air mata terus meluncur. Membasahi pipi menghiasi mata yang sudah sembab."Mama jangan nangis terus, nanti Mama sakit! Ridho nggak mau Mama sakit, sudah cukup Papa saja yang kini sudah tiada." Ridho menggeleng sembari mengusap wajah Sekar yang terus banjir dengan air mata."Hooh Mama itu nggak boleh nangis terus, nanti mama sakit terus meninggalkan kita gimana? kita sama siapa!" ocehan anak-anak begitu polos menatap wajah sang mama."Mama tidak menangis terus kok, ini cuman kelilipan saja!" Sekar merasa wajahnya yang basah dengan air mata."Nggak nangis, kok bercucuran air mata. Mama bohong ya! Shasa juga kangen sama Papa, papa sekarang sedang apa ya Mah?" Shasa menatap kosong teringat papa San."Jangan lupa, Abang dan adik doain
Baca selengkapnya