Semua Bab Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan: Bab 41 - Bab 50

115 Bab

Bab 41

Pipi chubby Niana terasa habis kala mulut besar kekasihnya tak mau diam, entah itu mencium atau menggigit kecil, yang pasti pipinya terasa habis sekarang."Prince, kamu bukan kanibal kan? Jangan makan Niana," ujar Ayunda seraya menggeleng kecil melihat tingkah anaknya. Sedari tadi ada saja yang dilakukan oleh Prince pada Niana."Ibu, kenapa kekasihku cantik sekali?" tanya Prince tak tahu malu, tatapan pria itu terlihat sangat bangga memiliki kekasih seperti Niana. Sedangkan gadisnya sendiri mati-matian menahan malu."Yang jelek itu kamu."Balasan dari Ayunda cukup menohok, tanpa sadar jawaban itu berhasil membuat Niana tertawa. Ini adalah kali pertama kekasihnya mendapat sebuah ejekan. Wajah Prince sendiri spontan masam.Pria itu turun dari ranjang kekasihnya, menghampiri sang ibunda yang sedang duduk santai pada sofa panjang yang ada di sana. Dengan cepat Prince menciumi wajah ibunya dengan brutal. Keributan antara ibu dan anak itu pun semakin gaduh, sedangkan Niana sendiri sudah tak
Baca selengkapnya

Bab 42

Sudah 3 bulan sejak kejadian menakutkan itu, kini Niana benar-benar merasakan limpahan kasih sayang dari orang-orang yang ia sayangi juga. Terutama Prince dan Ayunda, jangan lupakan Lyly serta pelayan seisi mansion mewah ini. Semuanya sangat menyayangi Niana. Mungkin ada pengeculian. Tuan besar Gionino. Pria itu sangat acuh pada siapapun, terutama Niana. Namun, Niana tidak ingin ambil pusing. Ia akan selalu mengingat ucapan sang kekasih beberapa minggu yang lalu.“Sekarang kamu hanya punyaku, dan begitupun sebaliknya. Jangan pernah terkecoh ataupun percaya dengan ucapan orang lain karena hanya aku yang harus kamu percayai. Sekalipun itu ayahku, pria tua itu juga sebentar lagi mati, kita tidak perlu memikirkannya terlalu jauh.”Agak kurang ajar memang, namun Prince sendiri yang mengatakan demikian. Jadi ya ... bagaimana lagi?“My Bunny, apa masih lapar?” tanya Prince ketika melihat kekasihnya semakin semangat melahap semua makanan yang tersedia di atas meja makan. Niana mengangguk tan
Baca selengkapnya

Bab 43

“AHH!”Niana berteriak cukup kencang ketika ia mencapai pelepasan yang ke sekian kalinya. Berbagai macam posisi dan gaya telah ia dan Prince lakukan guna menghilangkan pengaruh obat sialan itu. “Ohh Babyhh,” racau Prince tanpa mengendurkan pompaannya barang sedetik pun. Sejak 2 jam yang lalu tubuhnya berpacu bagai kuda yang tidak memiliki kata lelah, menggempur Niana habis-habisan. Jangan tanyakan keadaan Niana, gadis yang sudah tak gadis lagi itu hanya bisa pasrah di bawah kendali Prince.Posisi yang sebelumnya saling berhadapan dengan Niana yang ada di bawah kekasihnya, kini berbalik, Niana berada di atas pangkuan Prince. “Ah, sayang. Tunggu, ah!”“Shtt, nikmat sekali shh ahh.”Niana kelabakan, rasanya sangat tidak nyaman ketika benda panjang nan besar itu masuk dengan sempurna ke dalam miliknya. “Sayang, ini terlalu dalam, ah! A-aku mual ahh!!” Teriakan Niana sama sekali tidak terdengar oleh telinga Prince, pria itu terlalu sibuk memuaskan nafsunya yang sangat meningkat pesat u
Baca selengkapnya

Bab 44

Prince gusar ketika mendapat laporan dari asisten rumah tangganya tentang keadaan Niana. Gadis itu tak hentinya menangis dan mengurung diri di dalam kamar. Tentu saja hal itu mengundang kepanikan Prince, padahal sebelum berangkat ia memastikan sendiri keadaan gadisnya baik-baik saja. Sesampainya di mansion, Prince berlari secepat mungkin untuk bisa sampai ke kamarnya. Tempat di mana si kesayangan mengurung diri."My Bunny, ada apa Sayang?" tanya Prince sesampainya di depan pintu kamarnya. Nahas, pintu terkunci dari dalam dan ia lupa membawa kunci cadangan.Prince tak menyerah, pria itu terus mengetuk dan memanggil nama Niana. Bahkan ia sudah meminta beberapa pekerjanya agar merombak pintu agar bisa dibuka."Sayang, tolong jangan buat aku takut!"Pintu masih belum terbuka, seseorang masih berusaha keras mencongkel pintu itu. Belum sempat pintu terbuka secara paksa, seseorang dari dalam lebih dulu membukanya dengan mudah menggunakan kunci. Prince lega pintu itu terbuka dan kini menamp
Baca selengkapnya

Bab 45

Prince tampak berpikir keras sambil mengemudi ketika mendapati keterdiamaan Niana. Gadis itu memang tidak mengabaikan segala ucapannya, namun ia tentu sadar jika Niana lebih diam dari biasanya.Sesampainya di depan gedung puluhan lantai itu, Prince segera mempersilahkan kekasihnya untuk keluar, merangkul pinggang si kekasih dengan begitu mesra seolah memamerkan pada seluruh dunia jika gadis cantik di sampingnya sudah ia miliki.Sayang sekali, ketika hendak memasuki lift khusus pimpinan, lift itu sedang diperbaiki karena adanya konslet. Mau tidak mau Niana dan Prince memasuki lift yang sama dengan para pegawainya.Di dalam lift itu sendiri terdiri dari 5 orang, 3 pegawai dan 2 laginya adalah Niana dan Prince. Pasangan itu membuat beberapa orang lain di dalamnya merasa segan. Belum lagi mata mereka terasa pedih ketika melihat pimpinan mereka yang terkenal angkuh dan garang tampak manis dengan terus memeluk kekasihnya dari belakang serta tanpa hentinya mengecup singkat puncak kepala gadi
Baca selengkapnya

Bab 46

"M—melakukan apa, Sayang?" tanya Prince sambil tergagap. Ia bisa melihat jika tatapan kekasihnya sudah mulai sayu, persis seseorang menginginkan sesuatu."Aku penasaran, kenapa kamu tidak pernah menyentuhku selain kejadian itu saja? Apa aku terlalu buruk rupa? Padahal, di luar sana sepasang kekasih yang saling mencintai akan sering melakukannya. Bahkan, aku sudah hamil pun kamu seperti tidak mau dan jijik," keluh Niana membuat Prince terbelalak tak percaya. Sungguh kekasihnya mengatakan hal yang demikian? Astaga ...Pria itu menarik napas dalam-dalam, kedua tangannya terulur untuk menangkup kedua sisi wajah sang kekasih agar bisa terfokus padanya saja. "Dengarkan ya ... aku harap setelah ini tidak ada kesalahpahaman lagi."Niana mengangguk, ia memasang telinganya baik-baik meskipun sedikit sulit karena ia tengah menahan sesuatu. Sungguh, ia ingin menerkam Prince saat ini juga."Aku tidak menyentuhmu kecuali karena insiden itu, bukan karena aku jijik atau sebagainya seperti yang sayan
Baca selengkapnya

Bab 47

Tidak perlu menunggu waktu lebih lama lagi untuk melakukan tindakan pada Niana, 3 hari ke depan adalah hari di mana Niana kehilangan bayi mereka. Sungguh, ia seperti ditusuk ribuan kali ketika membayangkan makhluk kecil yang ia cintai harus dipaksa mati.Di atas ranjang besar ini, tak hentinya Prince mencumbui bibir candu istrinya, sebisa mungkin ia mengalihkan perhatian Niana agar tidak terlalu memikirkan anak mereka. Jangan berpikir bahwa ia tak sedih akan kehilangan calon anaknya, justru ia berulang kali menangis dalam diam agar tidak diketahui Niana. Namun, apa boleh buat, sudah seperti ini takdirnya. Ia yakin, suatu saat nanti Tuhan akan kembali memberikannya kepercayaan untuk memiliki keturunan.“Apakah istriku sedang menginginkan sesuatu?” tanya Prince setelah merasa puas membuat bibir Niana kebas. Pria ini memang seperti orang gila jika sudah disuguhkan dengan bibir istrinya.Niana tampak berpikir, yang ia inginkan saat ini hanyalah bermanja pada suaminya, menikmati apapun ya
Baca selengkapnya

Bab 48

Pagi harinya, Niana, Prince dan Ayunda tengah bersiap untuk pergi dan bahkan menginap beberapa hari di rumah sakit yang sudah Prince booking. Yup, kini Niana benar-benar akan melakukan proses di mana ia akan kehilangan bayinya.Di dalam perjalanan, Niana bisa merasakan keterdiaman Prince yang begitu dalam. Bahkan ketika ia bangun tadi pagi, mata suaminya itu sudah sangat sembab. Dan sampai saat ini pun kesembapannya sama sekali belum luntur. “Sayang,” panggil Niana membuat Prince yang sedang merangkulnya menoleh ke samping tempatnta berada.“Ya, cinta?” tanya dengan senyum yang jelas sekali dipaksakan.“Tolong katakan apa yang kamu rasakan sekarang, dari awal aku bangun kamu sudah nampak berbeda,” jawab Niana yang lagi-lagi membuat senyuman paksa itu muncul.“Tidak ada apa-apa,” balasnya.“Bohong.”Prince tak lagi menjawab, pria itu kembali melamun dengan pikiran menerawang. Besok adalah hari yang paling ia benci, dan rasanya ia tidak sanggup hidup di hari itu. Sungguh, ia benci pad
Baca selengkapnya

Bab 49

Hari ini, resmi Prince dan Niana kehilangan calon bayi mereka. Ikhlas tidak ikhlas, harus tetap ikhlas. Prince, Ayunda, Lyly, dan bahkan Tina, ikut menunggu operasi Niana sampai selesai. Keempat manusia itu tampak fokus dalam berdoa, bagaimanapun nyawa Niana sedang dipertaruhkan saat ini.Prince berjongkok dengan punggung bersandar pada tembok. Kepalanya menengadah dengan kedua mata terpejam, sedangkan kedua tangannya bertaut untuk mengirim doa pada yang maha kuasa.Dan untuk para keluarga besar Prince sendiri sedang dalam perjalanan untuk bisa menjenguk bagian mereka yang sedang memiliki masalah. Beruntung sekali sebagian besar dari mereka memang menyukai Niana. Meskipun, ada saja di antara mereka yang tidak menyukai kehadiran sosok Niana. Prince maupun Niana tidak terlalu mempermasalahkannya.Berbeda dengan sang anak atau pun istri yang sedang khusyuk berdoa, ada seorang pria kepala keluarga yang sangat asyik dengan keluarga lain impiannya. “Honey, kenapa kamu tidak ikut menemani
Baca selengkapnya

Bab 50

Niana baru saja ia hampir terlelap ke alam mimpi, namun tangan seseorang yang menggerayangi tubuhnya membuat ia mengurungkan niat untuk tidur. Siapa lagi jika bukan Prince?"Ada apa, Sayang?" tanya Niana dengan mata setengah terpejam. Prince yang terciduk pun hanya bisa menyengir kuda dan kembali menarik tangannya. Awalnya, ia memang ingin melepas kemeja piyama sang istri.Niana terus menatapnya dengan tatapan menyelidik, ia sadar ada yang tidak beres dengan suaminya.Prince masih tak menjawab, ia cukup malu karena aksinya gagal. "Kenapa kancing piyamaku hampir terbuka setengahnya?" heran Niana yang baru saja menyadari piyama bagian atasnya sudah setengah terbuka. Beberapa saat kemudian, ia tahu apa yang diinginkan oleh Prince.Niana terkikik kecil dibuatnya."Kemarilah, Sayangku. Aku tahu apa yang kamu inginkan," ujar Niana seraya menarik Prince untuk lebih dekat dengannya. Pria itu pun hanya manut, kini posisi tubuhnya berbaring dan tidak sejajar lagi dengan wajah istrinya. Bahkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status