All Chapters of Istri Kesayangan Tuan Presdir Tampan: Chapter 21 - Chapter 30

115 Chapters

Bab 21

Setelah semalam tak bisa tidur karena mendapat pesan dari sang tuan, pagi harinya kembali dibuat jantungan karena mendapatkan hal yang sama seperti tadi malam. Kali ini bahkan lebih parah.[Selamat pagi.]Niana kembali melihat pesan itu, entah apa tujuan Prince sehingga melakukan hal demikian. Untuk apa pula mengucapkan selamat pagi padanya? Seperti orang penting saja.Meskipun merasa heran dan gemetar di saat bersamaan, Niana tetap membalas pesan sang tuan, membalas ucapan selamat pagi itu. Setelahnya, Niana tidak ingin terlena lebih lama. Gadis itu bergegas membersihkan diri untuk memulai harinya yang lebih menyenangkan. Bekerja.Selesai dengan rutinitas pagi, Niana segera mencari Tina untuk meminta pekerjaan pada perempuan itu. Terlebih lagi besok adalah hari dimana dirinya menerima gaji. Bukankah sangat menyenangkan? Belum lagi yang menggajinya adalah Prince langsung, dirinya semakin penasaran tentang nominal yang akan diberikan oleh Prince.Tapi, ia tidak boleh menaruh harapan ya
Read more

Bab 22

Sesuai dengan janjinya kemarin pada para dokter, maka hari ini dirinya sengaja mengosongkan jadwal di perusahaan dan pekerjaan lainnya demi bisa membawa Niana melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.Awalnya ia bingung hendak melakukan cara apa untuk bisa membawa Niana, bingung harus berbasa-basi seperti apa pada gadis itu. Namun, seketika ia teringat dengan nomor ponsel Niana yang sudah ia miliki. Apa salahnya menghubungi melalui ponsel terlebih dahulu.Segera diambilnya benda pipih berwarna dark grey itu, lantas mencari kontak si gadis yang akan ia hubungi. Setelah berhasil ditemukan Prince tanpa membuang waktu lebih banyak lagi segera menghubunginya.Satu panggilan tak terjawab, Prince tampak masih belum menyerah. Mengingat jika waktu pertemuan dan pemeriksaan masih tersisa cukup luang yaitu 4 jam mendatang. Masih banyak waktu untuk bersiap. Salahnya sendiri tidak menghubungi Niana semalam.Niana sendiri kini tengah sibuk merasakan lemas tubuhnya, sungguh sangat menyiksa. Bahkan un
Read more

Bab 23

Hey! Pria mana yang tidak terperangah ketika melihat balutan handuk putih hanya menutupi sebagian dari tubuh indah itu saja? Tentu Prince adalah pria yang normal, melihat hal yang demikian membuat kejantanannya tergugah.Kaki jenjang yang bahkan ia bisa lihat sampai setengah paha ketika biasanya hanya ia lihat betis atau bahkan hanya mata kaki. Belum lagi terlihat pundak mulus bak pantat bayi, dan jangan lupakan dua buah dada yang hampir menyembul keluar karena lilitan handuk itu cukup kencang.Hell!! Sejak kapan dua benda keramat itu terlihat besar? Ia tidak menyangka jika dibalik pakaian Niana yang selalu longgar ada dua benda yang begitu menggoda.Niana hampir membuka handuknya untuk mengenakan pakaian jika tidak mendengar suara dehaman seorang pria yang berhasil membuat jantungnya kembali berdegub kencang. Ia menatap horor pada seorang pria yang sedang menatap datar ke arahnya. Padahal tidak tahu saja dibalik tatapan datar itu tersimpan rasa yang menggelora di hati.“Tuan, sejak k
Read more

Bab 23

"Tuan, tidakkah Tuan tahu dengan jelas aku siapa dan keadaanku bagaimana? Takdir terlalu jahat jika aku menjadi sosok yang Tuan inginkan, tidak adil rasanya jika Tuan yang sempurna hanya mendapat seorang gadis yang jika dorong sedikit saja dia akan mati. Tuan, kesempuarnaanmu tolong jangan dinodai dengan adanya aku. Bohong kalau aku tidak kagum atas sosokmu, bohong kalau aku tidak memiliki perasaan yang sama jika setelah aku pergi dari dunia yang menyakitkan itu hanya Tuan yang menjadi tempatku berpulang. Carilah yang lebih sempurna dariku, Tuan."Prince terdiam mendengar ucapan lembut si gadis yang mengiris hatinya menjadi 1001 bagian. Ia kira Niana akan menerimanya dengan mudah mengingat jika di luar sana ia yang hampir gila dikejar para perempuan yang mengaku cinta padanya. Namun saat ini, Niana justru melakukan penolakan dengan cara yang dengan halus."Apa kamu berpikir aku akan membebaskanmu setelah alasan yang kamu berikan itu? Tidak Niana, seandainya kamu berasal dari kubangan
Read more

Bab 25

Belum genap 24 jam, Tuhan telah mengirimkan ribuan kebahagiaan di hati Niana yang sebelumnya sudah teramat bahagia karena pengakuan dan pengklaiman secara sepihak oleh Prince. Kini, pria itu juga memberikan kabar gembira lainnya mengenai rencana yang sangat mustahil terjadi sebelumnya.“Benarkah?!” tanya Niana penuh tak percaya. Gadis itu bahkan melupakan rasa sakit dan pusing di kepalanya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Prince sebelumnya. Prince mengangguk sebagai jawaban. Sontak hal itu membuat Niana tanpa sadar segera bangkit untuk duduk dan memeluk pinggang Prince dengan sangat erat. Terdengar jika gadis itu mengucapkan terima kasih yang tidak terkira pada kekasihnya. Terasa juga ada anak sungai yang mulai mengalir di kedua matanya.Prince yang merasakan dadanya basah pun segera melepaskan pelukan itu. Meskipun tangisan Niana adalah tangisan bahagia, dirinya tetap tidak rela jika mata indah itu mengeluarkan air mata. Hatinya sudah berjanji tidak akan membuat gadisnya kem
Read more

Bab 26

Benar apa yang dikatakan oleh Prince, kini tubuhnya tengah diperiksa dan dianalisis sebaik mungkin oleh para ahli di bidangnya. Jujur, awalnya ia sempat merasa takut. Namun, Prince benar-benar handal dalam meyakinkannya agar tidak takut lagi. Dirinya sangat bersyukur memiliki pangeran tampan bernama Prince itu.Selagi dalam masa pemeriksaan pun Niana benar-benar tidak melepaskan genggaman tangannya pada Prince. Dan ini adalah pertama kali dalam hidupnya bergenggaman tangan dalam durasi yang cukup lama bersama pria tercintanya.Kurang lebih membutuhkan waktu 1 jam lamanya Niana diurus oleh para dokter. Dan kini saatnya gadis itu kembali diizinkan istirahat sambil menunggu hasil dari pemeriksaan. Prince menatap dalam pada seorang gadis yang tengah tertidur sambil memegang telapak tangannya. Terasa sekali jika genggaman itu tak se-erat sebelumnya menandakan sang empu mulai terlelap dengan baik.Perlahan Prince bangkit, kini tubuhnya menjulang tinggi di hadapan si gadis yang baru saja te
Read more

Bab 27

Sore harinya ketika Prince pulang bekerja, Niana seperti biasa akan menunggu di depan pintu utama tempat paling awal yang akan Prince lewati sebelum masuk rumah. Seperti saat ini, pria itu baru saja masuk setelah dibukakan pintu oleh salah satu asistennya.Prince segera merentangkan tangannya seolah menyambut langkah kecil Niana yang perlahan mendekat ke arahnya. Pria itu dengan penuh rasa gemas memeluk erat tubuh gadisnya dan menciumi puncak kepala Niana. Bahkan Niana sendiri dibuat berjinjit ketika Prince ingin mencium pipinya.“Ayo duduk, nanti aku buatkan kopi,” ujar Niana sambil menarik lengan Prince untuk duduk di sofa yang ada pada ruang keluarga alih-alih ruang tamu yang dilewati keduanya.Prince sendiri hanya diam mengikuti apa yang diperintah oleh kekasihnya. Ia dengan senang hati akan menerima perlakuan apa saja yang dilakukan oleh Niana. Tak lama setelah itu, Niana kembali tiba dengan membawa secangkir kopi khusus untuk orang yang paling dicintainya. Gadis itu segera mel
Read more

Bab 28

Niana dan Prince tampak tengah menikmati waktu malam yang gerimis di balkon kamar si pria. Awalnya Niana hanya ingin meminta tolong pada Prince karena ponselnya tidak bisa hidup, namun pria itu tampaknya mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk mengajaknya berpelukan di balkon kamar sambil menikmati cuaca malam yang dingin.Keduanya duduk di satu kursi yang sama dengan Niana duduk tepat di depan kekasihnya sehingga si kekasih bisa memeluknya dari belakang. Beruntung Prince membawa selimut sehingga ia tidak terlalu merasakan dingin."Sayang, ponselku bagaimana?" tanya Niana ketika kembali mengingat nasib ponselnya yang justru tidak disentuh sama sekali. Ia terlalu terlena dengan ajakan Prince untuk bersantai di balkon kamar sambil menunggu kantuk menyerang. "Besok aku belikan yang baru saja, aku tidak bisa membenarkan ponsel yang mati," jawab Prince santai. Niana kembali diam setelah mendapatkan jawaban dari kekasih. Toh menolak pun tidak akan bisa ia lakukan, Prince itu keras kepa
Read more

Bab 29

Setelah suasana menegangkan pagi tadi, kini Prince sudah tiba di gedung tempat perusahaan pusatnya beroperasi dan ia sudah siap untuk memulai hari bekerja lebih semangat lagi demi Niana. Yup, tujuan hidupnya adalah Niana.Jordan juga tampak merasa heran ketika sudah lebih dari satu minggu aura yang dikeluarkan oleh sahabatnya itu adalah aura yang belum pernah dirasakannya sama sekali dalam dirinya hidup di dunia ini. Ada apa dengan Prince sebelumnya?“Bos, kau tidak ingin bercerita sesuatu padaku?” tanya Prince di tengah-tengah langkahnya mengikuti kaki Prince melangkah. “Sesuatu? Apakah aku terlihat menyembunyikan sesuatu?” Dan Prince justru bertanya balik membuat Jordan berdecak sebal ulah bos sekaligus sahabatnya ini. “Tentu saja, selama satu minggu lebih kau selalu menunjukkan aura yang sangat-sangat positif. Ada apa sebenarnya? Apakah ayahmu sudah insaf?” tanya Jordan tanpa memedulikan delikan tajam dari Prince ketika orang yang tidak ia sukai disebut.“Hm, tidak ada yang lebih
Read more

Bab 30

Prince, pria itu baru saja selesai bertemu dengan beberapa klient penting serta melakukan beberapa rapat seperti biasa. Kini, dirinya kembali untuk menyelesaikan beberapa dokumen yang harus lolos analisanya serta ditandatangani hari ini juga.Namun, sebelum itu ia memilih untuk memeriksa ponselnya terlebih dahulu yang sedari pagi sudah ia aktifkan mode silent. Sehingga, suara pesan maupun telepon serta notifikasi lainnya tidak dapat mengganggu.Banyaknya pesan dari Niana serta panggilan tak terjawab dari gadis itu membuatnya menautkan alis merasa bingung. Tidak biasanya Niana seperti ini. Dengan cepat Prince membuka pesan-pesan yang dikirim gadisnya, sontak suasana hatinya yang sedang baik-baik menjadi buruk seketika.Pria itu segera bangkit dari kursi kekuasaannya dan keluar dari ruangan itu sambil menyuruh Leo untuk menyiapkan mobil. Kali ini dirinya akan pergi sendiri.“Kau hendak ke mana, Bos?” tanya Jordan ketika melihat Prince jalan tergesa-gesa sambil menempelkan ponsel di teli
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status