Tiba di restoran mewah yang mengusung konsep oriental di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Detak jantung Pamela kian berani menggedor-gedor dadanya hingga menimbulkan rasa cemas yang kentara.“Sudah kamu tenang saja, ini hanya makan malam biasa.” bujuk Ace, sudah berkali-kali ia menenangkannya. “Kamu nanti cukup bilang iya, dan tidak menampik jika kamu serius denganku, Mela. Sekarang tenang, tarik napas dalam-dalam dan hembuskan.” Pamela menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. “Benar hanya makan-makan?”Berlian meringis lebar sambil menggeleng mantap. “Papa dari tadi bohong, Mama. Papa itu mau...” Ace membekap mulut Berlian segera. Ia meringis, dan menjadi pengecut manakala kejutan yang ia siapkan hampir gagal. “Lebih baik kamu keluar dan membuktikan sendiri ucapanku benar atau salah.” Pamela hampir tidak mempercayai saran Ace, dan juga tingkah Berlian yang menunjukkan muslihat kecil itu. Kedua orang itu masih sering mengulang kesalahan-kesalahan seperti di bulan pertama mereka
Last Updated : 2024-01-07 Read more