Semua Bab Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda : Bab 71 - Bab 80

130 Bab

Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda

Pamela tidak menyangka dalam sekali jadi Ace mewujudkan keinginannya yang menggebu-gebu itu dalam waktu dua puluh empat jam setibanya mereka di pulau Nusa Tenggara Timur. Rombongan itu kini berada tak jauh dari pusat kota labuan bajo. Ace menyewa satu resort yang menyajikan pemandangan lepas pantai berpasir putih yang dapat di gunakan untuk snorkeling ketika ombak surut. Kolam renang luar ruangan dan taman yang asri. Rumput menghijau bagai permadani alami di tengah resor yang memiliki bangunan kerucut seperti rumah adat di Wae Rebo. Mbaru Niang. Lebih dari itu, resor di jaga ketat oleh rombongan intel yang dibawa langsung Anang Brotoseno dari Jakarta. Mereka menyebar di seluruh titik-titik yang pas untuk dijadikan pengintai termasuk mengawasi Wiratmaja. Pria itu menutupi ketidaksukaannya di hari pernikahan putranya yang lebih cepat dari jadwal dengan menyibukkan diri dengan bekerja. “Aku yakin kamu bukan Bandung Bondowoso yang mempunyai teman-teman gaib, Ace. Ini mengejutkan tau.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-15
Baca selengkapnya

Bukan Pernikahan Sempurna

Selepas ciuman mereda dan mata yang melekat tak mampu lagi menerima sinar matahari pinggir pantai. Dunia nyata kembali terpampang di sekitarnya. Pamela tak tahan mengomeli ayahnya karena Anang Brotoseno mencibirnya berciuman dengan duda empat puluh tahun. “Papa bilang aja nggak rela aku nikah secepat ini. Terus biarin aja aku jadi muda-muda keladi. Daripada tua-tua keladi, makin tua makin jadi.” Oops, Pamela bersembunyi cepat-cepat di belakang Ace ketika Wiratmaja menoleh dengan cepat. ‘Tua-tua keladi, itu kan nyindir Pak Wira. Aduh... lupa, mertuaku kan keladi.’“Aku bercanda, Ace. Sumpah, aku nggak ada niat nyindir ayahmu. Kamu juga jangan tersinggung ya.” bisik Pamela. Ace yang sedang memeluk kedua bahu Berlian meringis. “Kamu memang pandai bersilat lidah, pantas sekali kamu bekerja sebagai personalia. Cerewet, penyerang... tidak tahu malu.” cibirnya dengan nada riang dan hangat sementara ayahnya melengos pergi menuju meja makan dengan harga diri yang di remas-remas mantu kuran
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-15
Baca selengkapnya

Bulan Madu Biasa

“Sebetulnya, ini lebih mirip piknik keluarga daripada program bulan madu kita.” Ace mencium puncak kepala Pamela sesaat setelah merengkuh tubuh itu di deck kapal phinisi mewah yang kembali berlayar mengarungi lautan menuju pantai pasir merah muda.Berlian tidak sabar mengunjungi pantai itu, semangatnya melampaui suka cita pernikahan ayahnya, terlebih hal itu di dukung adik tiri Pamela yang menjadi kompor meleduk hingga terciptalah pelesiran keluarga yang kompak dan meriah.Dari pulau Komodo untuk menyaksikan hewan purba yang melegenda dan membuat Berlian takjub dan takut, serta ke pulau padar untuk menguji stamina kekuatan kaki para orang tua karena perlu melewati ratusan anak tangga. Agaknya semua lebih tenang mengistirahatkan diri di atas pasir lembut merah muda itu, tetapi Pamela sibuk mengabadikan momen romantis dengan ponselnya tanpa melibatkan Ace.Ponsel itu hanya merekam perbukitan, kapal lain, riak ombak yang dihasilkan kapal dan langit sore yang berawan.Ace mengembuskan nap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-16
Baca selengkapnya

Burung & Jangkrik

Ace menarik-narik sehelai rambut Pamela dengan lembut selagi Berlian sudah terlelap di tengah-tengah ranjang pengantin mereka. “Aku capek, Ace. Badanku remuk.” rengek Pamela seraya menarik selimut abu-abunya sampai ke bawah dagu. “Besok aja.” bujuk Pamela dengan suara yang dilemahkan. “Aku pasti mau tanpa kamu suruh.”Ace menggelengkan kepala, penolakan Pamela tidak ada harganya sekarang selagi hasrat sudah di ujung kepala. Dan pria itu mengerahkan seluruh keahliannya dalam membujuk Pamela dan bertekad membuat malam ini menjadi malam yang menakjubkan. Di atas laut, cuaca cerah dan ombak yang tenang. Pengalaman yang akan terlupakan dan Ace tidak sabar untuk segera melakukan ritual malam pertamanya dengan perawan dua lima tahun.Tubuh seksi, bibir ranum dan bokong yang berisi.Ace menyingkirkan tangan Berlian dengan hati-hati sambil menahan napas. Keahliannya pergi dari pelukan Berlian dengan penuh kehati-hatian kini terjadi kembali, dan Ace menikmati.“Ayo keluar.” Ace menyibak selim
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-17
Baca selengkapnya

Sepasang Kama & Sutra

Pamela merintih saat Ace menemukan ceruk tubuhnya yang terbuka sempurna. Sedang Ace melenguh panjang, merasakan rumah barunya yang lembut, sesak dan hangat sambil menggerakkan tubuhnya, memainkan lingganya yang berhasil memuja bunga perawan dengan lembut berperasaan meski keinginan mempercepat laju sang lingga di liang kenikmatan tak terbendung.Ace menunduk, menyaksikan wajah sang istri yang memejamkan mata, meresapi desakan dan sentuhan yang mulai menggeser kesadaran.Desahan mulai tergantikan oleh erangan lepas yang keluar dari mulut Pamela, sementara tangannya meraba kulit Ace yang berkeringat dan mencengkeram erat pinggangnya, memastikan kendali masih bisa ia atur sedemikian rupa.Ace tersenyum. Dunia yang berjalan begitu-begitu saja kini kembali menggairahkan dengan hadirnya Pamela. Alangkah indah pesona tubuhnya yang resik terawat. Tidak bosan-bosan Ace menelusuri setiap jengkal tubuhnya dengan lidah dan tangan.Payudaranya terasa mengkal. Pantatnya terlihat sintal. Ace mabuk k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-18
Baca selengkapnya

Pulang Ke Rumahku

Hampir satu Minggu Nusa Tenggara Timur menjadi bagian dari kehangatan perkawinan Ace dan Pamela, meski sebelum matahari tenggelam dan air laut perlahan-lahan naik, membanjiri liang-liang bebatuan karang, pelesiran sang pengantin dan keluarga berakhir. Pamela, Wulan, Gatot, Asih, Berlian dan adik tiri Pamela berlompatan dari satu batu karang ke batu karang lainnya sambil tertawa girang.Mereka berlarian ke arah para orang tua yang menunggu mereka selesai berburu harta karun di antara cekungan bebatuan karang yang memerangkap air laut dan hewan penghuninya.Ace menaruh ponselnya ketika Pamela yang basah kuyup dan bertelanjang kaki menaruh ember di depannya, di atas tikar.Pamela menyeringai lebar, dengan iseng ia memercikkan air laut ke wajah Ace sebelum mencium pipinya. Senang Ace memanjakannya dan mengingat arti kata sabar dalam harfiah yang sesungguhnya.“Hm... Asin... Sayang nggak boleh di gigit.” Anang Brotoseno terbatuk-batuk. “Adikmu masih remaja, Pam. Kasih contoh yang baik!”
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-19
Baca selengkapnya

Pura-pura Cemburu?

Ucapan Ace memang terdengar sangar, sampai bergetar dada Pamela mendengar ketegangan dalam suaranya, walau sedetik kemudian ucapannya berbanding dengan kesiapannya menyerang dan memusnahkan Damian. Ace melangkah ke dalam rumah etnik yang dibelinya diam-diam tanpa sepengetahuan Wiratmaja dengan bahu kendur dan langkah gontai.Ace menjatuhkan dirinya di ranjang kamar tanpa menyalakan lampunya. Ruang temaram itu membawanya kembali pada sesuatu yang terasa panas di dadanya. Sesuatu yang pernah juga di rasakan beberapa tahun silam. Matanya terpejam seraya menghela napas dalam-dalam untuk meredakan amuk perasaannya. Sulit rasanya mencari jalan keluar dan mendustai hatinya. Ia sudah terlanjur mencintai Pamela dan menanamkan ratusan bakal calon anggota baru kartu keluarganya, tak mungkin kehadiran Pamela Khandita Kilmer yang membuatnya salah tingkah dan hidup kembali sia-sia. Ace memeluk dirinya sendiri. Tidak sanggup bangkit dari kegagalan yang ia benci seumur hidup. Lagi-lagi.“Bagaimana
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-20
Baca selengkapnya

Penjara Bagimu

“Renggangkan kakimu, sayang.” Ace meminta dengan suara tanpa emosi.Kepalang malu karena itu memang salahnya sendiri. Dengan malu-malu, Pamela merenggangkan jarak kedua kakinya lalu memejamkan mata. ‘Tolong aku, Wulan, Pak Gatot. Selamatkan aku dari mantan duda ini. Nyawaku hampir copot dua kali dari ragaku pagi ini.’Ace mengeringkan tubuhnya dengan handuk sampai menyentuh mata kakinya. Tapi, bencana baru melanda tubuhnya saat Ace membelai permukaan kulitnya—dari tulang kering sampai keningnya—dengan ujung hidung tanpa jeda. Napas hangatnya menjalari hingga membuat dadanya panas.“Gimana? Kamu merasa dicintai?”Sekonyong-konyong Pamela mengigit bibirnya saat bulu-bulu halusnya meremang, sementara kedua tangannya mengepal di sisi tubuh.Pamela tidak serta-merta menjawab, bukan karena tidak mempunyai jawaban yang pas, ia terperangah karena tak pernah ia membayangkan cara Ace mencintai serupa dirinya—setengah jam yang lalu ia melakukan hal yang sama kepadanya. Dan sesuai perkiraannya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-20
Baca selengkapnya

Jadi Ini Rahasianya?

“Ace sudah kembali ke kantor?” Hanung bertanya sambil menyudahi pekerjaannya di layar komputer dan kepada asistennya yang menghampiri ruang kerjanya untuk menyalurkan informasi itu dan menjadi penghubung antar perusahaannya dengan perusahaan Ace Hanung mengernyit dengan “Dia tetap nekat menghentikan dana dukungan untuk anak perusahaan dan menghentikan beberapa pembelian produk?”Satya menggeleng kecil. Terlalu banyak pertanyaan yang digelontorkan Hanung seperti biasa. Pria enam puluh tahun itu cenderung cerewet jika menyangkut Ace dan perusahaan.“Kabar dari divisi pemasaran pusat Pak Ace sudah bekerja kembali setelah cuti panjang. Tapi saya tidak menemukan kabar di mana dia menghabiskan masa cutinya.” ujar Satya, keki.Hanung memperjelas kekesalan di wajahnya dengan mengembuskan napas panjang. Buku-buku jarinya yang kebanyakan lemak mengepal.“Belum ada meeting lanjutan? Direksi-direksi lain yang mengayomi kerabat perusahaan tidak bikin gerakan cepat tanggap?”Satya menggeleng. Tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-21
Baca selengkapnya

Mengintaimu

Penolakan Damian untuk beberapa peminat jasanya berbanding terbalik ketika Satya mengabarkan bahwa Ace sudah meninggalkan kantor.“Aku harus cari orang yang mau jadi penumpangku sekarang... Pak... Bapak...” Sigap Damian memburu pria berjaket lusuh dan memakai sendal jepit yang nyaris putus pengaitnya. Wajahnya mengkerut, menanggung beban sedang di pundaknya menggendong tas ransel yang sama seperti penampilan pemiliknya. Di makan usia dan resleting tasnya yang los ia kaitan dengan peniti besar untuk menahan benda berharganya, kain sarung dan beberapa lembar pakaian.“Pak... tunggu.” Damian mencekal lengannya.Sepasang mata kosong milik Bapak tunawisma itu melebar, terkejut. “Hah... Ada apa... ada apa?” tanyanya gagap. Damian tersenyum manis, senyum andalan yang dapat meluluhkan hati siapapun yang melihat ketulusan palsu demi kepentingan pribadinya.“Bapak mau bantu saya? Hanya nemenin saya jalan-jalan... habis itu nanti saya belikan sembako.” bujuknya sambil memastikan keluar-masuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status