Semua Bab Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda : Bab 51 - Bab 60

130 Bab

Belenggu 2

Ace mendorong pintu kamar hotel seraya kembali memapah Pamela menuju ranjang kamar suite yang dipilihnya untuk memulihkan kesadaran Pamela. Ace merebahkan tubuhnya dengan hati-hati seraya berkacak pinggang. Ada gejolak untuk menguyel-uyel pipinya selagi Pamela menyaksikannya sambil tersenyum-senyum kenes. Pamela meringkuk seperti anak kucing yang nyaman di ranjang pemiliknya.“Ace... sini...” Pamela melambaikan jemarinya pelan-pelan. “Sini... Mela kasih tau sesuatu.” serunya manja.Ace menggelengkan kepalanya seraya menggumamkan nama Tuhan. Tingkah Pamela membuat kepalanya nyut-nyutan. Mabuk di sore hari, tersenyum-senyum sendiri lalu meracau tidak jelas dan merayunya supaya tidak seperti Damian. Pamela tidak suka Damian yang pembohong, dan ia tidak boleh menjadi pembohong, tidak boleh selingkuh, tidak boleh memiliki sekertaris nakal. Tapi yang lebih sakti dari berbagai permintaan itu. Ace hanya boleh memiliki hasrat padanya atau sumpah serapah yang di tujukan untuk Damian ikut men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-30
Baca selengkapnya

Bersamamu

Selapis kecemasan tampak menyelimuti wajah Pamela setelah kesadarannya menyeruak dari mimpi panjang yang menenangkan sebelum fajar menyingsing keesokan paginya. Namun, yang pertama-tama ia lakukan hanyalah termenung. Wajah Ace yang dianugerahi kesempurnaan menguasai pandangan matanya. Persinggahan terakhir itu memeluknya dengan erat. Leluasa dan terpejam dengan nyaman di sisinya seakan-akan prasasti yang bernama Natasha sudah raib dan tak mengganggu kemesraan.Pamela mengerjapkan mata. Kesempatan kemarin bersama Ace tidak terasa mengagumkan sebelum cerih-cerih kejadian semalaman mengalir deras di ingatannya.Pamela melempar sorot terima kasih. Ace memberi tempat melampiaskan kegundahannya karena kecemburuannya pada Sassy tanpa memberi nasihat seperti kebiasaannya saat melakukan kesalahan.“Selamat pagi, Ace.” Senyumnya yang ranum mengawali ritual paginya yang setara dengan menyirami tanaman kesayangan Joice.Pamela mengusap hidungnya yang bangir dengan ujung hidungnya sambil merasak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Tetap Misterius

Ace mencondongkan badannya seraya mengecup sekilas dada Pamela Kandhita Kilmer. Ia terus tersenyum saat matanya menangkap gadis itu memejamkan mata. Mencoba untuk memahami raut gamang Pamela, Ace mengakhiri pengamatannya dengan mengecup rahangnya.“Ada bagian-bagian dari dirimu yang ingin aku biarkan tetap misterius! Seperti isi hatimu.”Ace kembali merebahkan diri. Dia belum siap memulai hari dengan kesibukan di luar kamar, dia belum siap membagi Pamela dengan dunia luar. Dia ingin... berlama-lama di sana untuk merenungkan masa depannya. “Aku tahu kita bersama karena satu dua sebab yang mengharuskan adanya jalan tengah, Mel.” Ace menggunakan kedua tangannya untuk bantalan kepala.“Jika aku tidak pernah mengucapkan cinta, bukan berarti aku tidak mencintaimu. Aku menempatkan segala tentangmu di ruang baru di hidupku. Aku membutuhkan pengertian.” Saat Pamela tidak mengatakan apa-apa, Ace merelakannya bergelut dengan isi kepalanya tanpa mendesaknya untuk mematuhinya ucapannya.Tapi mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-02
Baca selengkapnya

Bapak vs Bapak

Mengenakan gaun putih bergaya bell-sleeve dari butik ternama yang di belikan Hamidah untuk lawatan ke restoran untuk acara lamarannya, Pamela menarik napasnya dalam-dalam dan menghentikan langkahnya di ambang pintu.“Aku deg-degan parah, Pa.”Anang Brotoseno heran, putrinya bertingkah aneh setelah pulang dari Bali. Pamela lebih banyak diam, tapi tersenyum-senyum lalu meragu, cemas, dan seperti ini. Keberaniannya pupus, seakan ia tidak mewarisi darah juang darinya. Anang Brotoseno melirik anak tirinya, dua laki-laki remaja yang menjadi pengawal pribadi Pamela malam itu. “Bawa kakak kalian ke dalam, jangan sampai dia kabur. Papa sudah bayar mahal restoran Itali ini hanya untuk panen cucu!”Dimas dan Kenzo sigap meraih lengan Pamela, merengek-rengek lah calon istri Ace itu. Bersama dua adik tirinya yang sudah merasakan bagaimana ayahnya memberi jadwal rutin ke gym untuk latihan fisik sebelum mereka masuk ke sekolah militer, Pamela tetap kalah meski adik tirinya lebih pendek darinya.“Mb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-02
Baca selengkapnya

Panas

Ace melonggarkan dasinya dengan kesal. Bukan gerah karena cuaca Jakarta yang tidak henti-hentinya menebar kehangatan siang malam di musim kemarau. Ia sedang di belakang rumah, di taman keluarga dekat kolam renang untuk menemui Wiratmaja setelah menemani Berlian tidur di kamarnya.“Berhentilah membahas mantan mertuaku, Pa. Mereka bukan prioritas utamaku lagi, dan aku tidak punya kapasitas memberitahu mereka aku akan menikah!” bentak Ace sambil mencampakkan dasinya. Wiratmaja pun ikut melonggarkan dasinya, panas merajah dadanya setelah putranya resmi melamar gadis yang ia puji memiliki banyak kelebihan di beberapa bagian tubuhnya dan personalianya. “Baby strawberry adalah gadis yang panas, Ace.” Ace menggumamkan nama Tuhan dengan bola mata yang membulat. Setega itu ayahnya memuji kecantikan Pamela di depan mukanya langsung. Rasanya seperti dilempar kotoran ayam, walau ia bungkam, tak berniat merevisi ucapan ayahnya. “Akan sangat menyakitkan jika papa sampai membayangkan Pamela untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

Hangat

Usai sarapan, Pamela berpamitan untuk pergi ke halaman rumah. Di sana ia menemukan Ace sudah berdiri di dekat mobil, menantinya sembari membawa buket bunga mawar merah yang merekah sempurna. Pamela mengulum senyum seraya meneruskan langkahnya menyisir halaman rumah untuk menubruk tatapan Ace dari dekat. Dan ia melakukannya dengan dramatis sekaligus praktis.Pamela mengendus kelopak-kelopak bunga yang menguarkan pekatnya aroma ke udara sebelum mengecup pipinya.“Selamat pagi.” tuturnya pada Ace. ”Ganteng banget sih hari ini. Lebih ganteng dari tadi malam. Cie... yang mau ketemu mantan.”Ace sampai memalingkan wajahnya untuk meraih dan menghirup udara segar saat Pamela menatapnya dengan takjub.“Mel, hentikan. Sesak dadaku.” keluh Ace saat Pamela mencuri-curi pandang ke padanya. Ace seakan tidak sanggup menerima kenakalan kekasihnya di pagi itu. Kenakalan yang dapat mengubah perasaannya pagi itu.“Terima kasih.” Pamela meraih buket mawar yang Ace berikan. “Romantis banget sih, pasti ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

Posesif Banget

Pamela menoleh sewaktu pintu ruang kerja Ace berbunyi, menandakan kekasihnya telah kembali dari rapat kerja mingguan bersama para direksi dan komisaris perusahaan. “Bosan?” Ace memeluknya dari belakang, mengistirahatkan dagunya di puncak kepalanya sambil menatap pemandangan gedung-gedung di sekelilingnya dari jendela panjang yang terpatri di beton.“Kondisi seperti ini yang menyebabkan Natasha bosan dan membisu.” Pamela menangkup tangannya yang melingkari pinggangnya dengan lembut. “Natasha bucin banget kali sama kamu, Ace. Jadi dia maunya sama kamu terus.” “Bucin?” Ace menaikkan kedua alisnya. “Sepertimu dengan Damian? Cinta buta? Budak cinta?” godanya sebelum mencium ubun-ubunnya dan terkekeh karena Pamela mencubit kecil punggung tangannya. “Hubungan kita gimana sih? Kenapa kita mudah sekali membahas masa lalu tanpa rasa cemburu!”“Masa lalu yang mempertemukan kita, kenapa harus cemburu? Atau...” Ace memutar tubuhnya, kini ia menatap Pamela. “Kamu diam-diam cemburu?”“Ya kali-ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

Rancu

Lima jam setelah Pamela pamitan dari kantor sambil membawa serta mobil gratis dan pengawal pribadinya. Ace hijrah ke rumah sore harinya menggunakan mobil operasional perusahaan yang tak di kenali dua satpam yang berjaga-jaga di pos satpam. Ace keluar dari kendaraannya, alih-alih kesal tidak mendapatkan sambutan penuh menyelidik, Ace menyulut rokoknya dengan korek api yang di pinjamnya dari petugas yang melototi mobilnya tadi.“Sejak kapan mereka datang?” tanya Ace sambil memandangi mobil Natasha yang ia hadiahkan saat ulang tahunnya ke tiga puluh. Gerbang di buka, petugas kedua mengambil kemudi dan membawa mobil itu parkir di samping mobil Natasha yang kini menjadi milik orang tuanya. “Jam empatan, Pak. Mau ketemu Berlian katanya.” ‘Mau ketemu Berlian atau tanya-tanya soal Pamela?’ Ace memberi senyum kecut selagi mulutnya masih mengapit batang rokok. “Berlian jadi di jemput papa? Pulang jam berapa mereka?”“Sama, jam empatan. Selisih setengah jam paling, Pak. Nggak lama mereka da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

Kelab Hotwings

Pamela meminta Wulan agar tidak membuka pintu mobilnya setelah mereka tiba di pelataran parkir kelab Hotwings di jam yang sudah di sepakati dengan Ace.“Jangan membantah tugasku, nona muda. Ace... sudah membayarku untuk memberi pelayanan terbaik bagimu!” Pamela angkat tangan, Wulan terlalu tegas sebagai perempuan dan ia merasa slalu terintimidasi oleh suaranya yang berat.”Oke... jangan galak-galak, atau aku minta ganti pengawal nanti?” ancamnya sambil mendelik. Wulan mendorong pintu kendaraannya. “Silakan saja melakukan protes, Ace tahu apa yang aku lakukan benar!” Pamela mengumpat panjang pendek seraya bersedekap. Menunggu Wulan menarik pintu kendaraannya. “Silakan keluar, Ace sudah di dalam.” “Dia mau ngapain sih ke sini malam-malam? Emangnya besok gak kerja? Gak capek? Aku aja yang nganggur capek banget.” keluh Pamela seraya mengikuti Wulan melangkah di antara mobil-mobil yang terparkir.”Kenapa juga harus kelab ini? Dengar-dengar setiap jam dua belas malam cewek-cewek bersay
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

Damian & Rapsodi

Dengan jalinan cinta dan gairah yang menggabungkan petualangan, keluarga, persahabatan dan benang merah yang memikat Pamela dan Ace di Jakarta, tercenung wajah Damian menatap jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh kurang lima menit dari sela-sela terali. Pada jam-jam tersebut, ia slalu menanti kedatangan sipir penjara yang ia harap memberitahu kedatangan keluarga, Sassy atau orang lembaga bantuan hukum pengadilan yang membesuknya di penjara. Namun hari itu semuanya nihil, lorong penjara lengang tanpa panggilan namanya. “Lagi ada halangan paling keluargamu, Dam.” hibur Bondan, teman satu penjaranya dengan kasus sama. Penganiayaan berat.“Bukan ada halangan, Dan. Tapi mereka memang nggak ingin ketemu, mereka malu punya anak sepertiku.”Monolog Damian diakhiri dengan senyuman kecut sembari memeluk terali dan menyandarkan kepalanya di sana. “Aku kangen Pamela. Di kantor aku selingkuh, dia kirim makan siang sama surat cinta kecil-kecilan. Sayang banget dia sama aku.” Damian tersenyu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status