All Chapters of Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda : Chapter 41 - Chapter 50

130 Chapters

Kupu-kupu Risau

“Papa, Tante Pamela ke mana sih? Kenapa nggak pulang-pulang. Ini sudah dua hari lo...” rengek Berlian sambil menarik-narik baju ayahnya. “Katanya perginya sebentar, ini lama. Berlian udah kangen banget...”Ace mengeluarkan kedua tangannya dari kantong celana. Wajahnya menggambarkan kekusutan seperti baju yang dikenakannya. Kusut setelah seharian merebahkan diri untuk menarik cerih-cerih Pamela ke dalam ingatan.Ace menyunggingkan senyum lemah sambil mengusap rambutnya. “Tante Pamela lagi sibuk dengan eyang Broto di kantor polisi. Mungkin lusa atau besok pagi Tante pulang.” “Pulang ke sini, Pa?” Kadang-kadang, Ace merasa cemas jika harus membohongi Berlian, ia takut hal-hal yang dia ucapkan tidak terjadi hingga mengecewakannya. Namun jika tidak mengiyakannya, Berlian akan terus menanyakannya seolah sudah ketempelan Pamela. Ace mengangguk. “Kamu yang sabar, Tante pasti pulang ke kita. Tante sudah jadi milik kita.” akunya dengan suara ragu.Asih berdehem-dehem. Berkubang lagi ke dala
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Bukannya Aku Takut

Pamela bergeming di bawah pepohonan yang memayungi halaman rumah. Menyaksikan barang-barang pemberian Damian di angkut penyidik. Dua tas merek ternama dari Paris, satu tas lokal yang mereka beli sewaktu kencan di Yogya. Tiga sepatu hak tinggi, satu sneaker, sebuah kalung emas putih, jam tangan dan beberapa potong pakaian yang diberikan Damian sejak awal berpacaran. Pamela yakin pakaian yang di berikan Damian saat awal pacaran tidak memakai uang gelap itu dan seharusnya ia membohongi penyidik dengan menyimpannya sebagai kenangan manis awal pacaran. Dan kini wajahnya nampak murung.Pamela menyesali keputusan Damian melakukan tindakan bodoh itu demi foya-foya, padahal gajinya sudah cukup besar jika ia hanya memilikinya sebagai satu-satunya kekasih tersayang.“Kami permisi, jenderal!” Anang Brotoseno memberi hormat seraya mengangguk, sorot matanya mengikuti arah perginya kijang hitam yang meninggalkan halaman rumah.Anang Brotoseno merangkul Pamela. “Bapak rasa ada untungnya para orang
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Terusir

Buah tangan yang di bawa Ace dari rumah Pamela menghasilkan kekecewaan yang menggelincir dengan cepat tepat ke ulu hati Berlian.Berlian merengek-rengek. Pulang ke Jakarta harusnya menjadi jawaban dari perginya calon mama yang sudah ia klaim sepanjang hari. Ace bahkan sudah menyebut-nyebut janjinya untuk dapat membawa Pamela pulang.Dan sebagaimana mestinya sebuah janji yang sudah terucapkan, penolakan dari Anang Brotoseno resmi membangkitkan kepedihan yang telah lama hilang dari benak putrinya.Ace terpaksa berlutut dan mengusap air matanya. “Papa sudah ketemu eyang Broto, sayang. Sudah ketemu Tante Pamela. Tapi eyang tidak mengizinkan Tante ikut papa. Tidak boleh katanya.”“Ke—napa eyang Broto begitu? Kenapa tidak boleh? Eyang lupa sama Berlian?” “Tidak, eyang tidak lupa!” Ace menggeleng. “Hanya saja... Eyang Broto dan Tante Pamela baru sibuk, belum ada waktu!” Berlian susah payah menghapus air mata di pipinya dengan jemarinya yang kecil dan halus. “Aku mau ketemu eyang Broto! Pap
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Siap, Wir...

Terhitung sepuluh jam setelah pertemuan terakhir mereka, Pamela mendapati mobil mewah Ace kembali memenuhi halaman rumahnya yang sudah sesak oleh mobil sahabatnya dan ayahnya. Pamela membuang napasnya melalui mulut. “Itu dia ayah dari bocah itu.” Telunjuknya mengarah ke ambang pintu, tempat di aman Ace menyapanya dengan manis seraya pindah ke Berlian yang sudah tidur di depan televisi bersama Hamidah dan adiknya. Clary mendadak mengerjapkan matanya seakan tidak percaya pria itu ayah dari anak berusia delapan tahun yang menganggap rumah Anang Brotoseno lebih nyaman dari istananya yang mewah itu.“Kalo itu beneran Bapaknya, kayak nggak asing. Aku kayak pernah lihat!” Antoni berdehem-dehem. “Cewek sukanya gitu, ngaku-ngaku pernah lihat yang bening-bening biar gampang join.”Clary meringis seraya bergelayut manja di lengan kekasihnya. “Masuk, Om!” serunya.Ace berdehem seraya mendekati Pamela yang duduk di single sofa. “Selamat malam.” Clary dan Antoni mengangguk, sekilas dan yakin me
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Hari Bersamanya

Setelah begitu lama Pamela menunggu kedatangan Ace di teras rumah, akhirnya pria itu datang menggunakan motor gede yang mengeluarkan suara menggelegar. “Sesat!” Pamela menggerutu dan terpukau melihat betapa Ace terlihat keren dan maskulin dalam penampilan preppy bikers. Gaya street style yang memadukan setelan lengkap jas dan celana chino hitam serta mengkombinasikannya dengan sepatu boots dan dasi kupu-kupu. Pamela berdehem dan mengalihkan perhatiannya kembali ke tanaman yang sedang ia siram.“Apa duda itu benar-benar mulai caper ke semua orang rumah?” Ace meletakan helmnya seraya mendekati Pamela. “Berlian belum bangun, Mel?” Ace mencium bahu Pamela, klaim pertama sebagai kekasihnya apapun beban yang berdiri di pundaknya. “Selamat pagi.” Pamela memutar tubuhnya tanpa menanggalkan slang air dari tangannya. Air mancur ke celana Ace dan Pamela tak peduli karenanya. “Selamat pagi, Ace.” Pamela mencampakkan slang airnya dan berkata, “Oh, maaf. Celanamu jadi basah.” Ace tidak memper
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Jangan Buru-buru

“Aku tunggu di kafe sebelah!” Ace meraih tangan Pamela dan menciumnya dengan lembut di depan gedung kantornya.Pamela menyunggingkan senyum geli. Aneh rasanya Ace bisa memujanya secepat kilat hanya karena alasan tanggung jawab seolah Natasha tidak ada lagi dalam hidupnya.Pamela menarik tangannya dengan cepat dan menyembunyikan ke belakang punggung. Bibirnya menguncup. “Ini ruang umum, Ace. Nggak usah gitulah, malu!”Ace menutup kaca helmnya seraya menggeber motor gedenya. Mengabaikan peringatan Pamela yang tidak penting baginya. Dan hanya beberapa meter dari Pamela yang bergeming menatapnya, Ace memarkirkan motornya. Ia melepas helmnya seraya menyunggingkan senyum, membalas tatapan Pamela. ‘Udah dimarahi papa, masih aja berlagak keren tuh duda!’ Pamela menghela napas.Ace mengibaskan tangannya, menyuruh Pamela pergi dan bersama-sama mereka masuk ke dalam gedung yang berbeda dengan perasaan yang berbeda pula. Ace merasa melepas Berlian di sekolah baru adalah cara agar tidak terjadi
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

Rayu

Taksi konvensional yang di tumpangi Pamela berhenti di depan perusahaan yang namanya terpatri begitu mentereng di wajah gedung. Kandjaya Company. Pamela mengucapkan terima kasih sebelum keluar dari taksi. Cukup lama ia berdiam diri karena terbit rasa ragu dalam hatinya. Ace dan seluruh misterinya membuat teka-teki yang ia bawa ke mana pun ia melangkah dan ia tidak mengantisipasi datangnya reaksi yang cukup mengganggunya sekarang.‘Mungkinkah Ace betul-betul menginginkanku karena dia menyukaiku atau semata-mata karena ia hanya butuh pelampiasan hasrat yang sudah lama tidak terlepaskan?’Pamela melepas napasnya dan melangkahkan kakinya dengan lemah menuju ke dalam gedung. Dan, setiap langkahnya, setiap tarikan napasnya, Pamela membayangkan Ace menyambutnya dengan hasrat yang menggebu, menanti bibirnya menyatu dengan bibirnya dan memujanya dengan perhatian yang luwes? Pamela menghentikan langkahnya, manakala dari kejauhan dua orang pria berusia setengah abad dan teramat ramah menyebutka
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

Repot

Satu bulan kemudian.Di antara matahari pagi yang benderang, Pamela memakai kaca mata hitamnya setelah kakinya menapak pulau Bali untuk memenuhi panggilan pertama dari pengadilan. Setumpuk kegelisahan membebani pundaknya. Hari ini, kembali ia harus menghadapi permasalahan yang ia anggap tidak lagi menyita perhatiannya setelah sebulan bersama Ace. Bersamanya semua lebih berharga dan menarik, ada kehangatan yang tak ia rasakan dari Damian. Seluruh perhatian Ace terasa asli tanpa kepura-puraan. Karenanya, serta-merta ada yang berubah. Ada perasaan sayang yang menyelusup di antara hasrat dan pertemuan di antara ruang sepi tanpa ganggu. Pamela menoleh. Ace menyusulnya menuruni anak tangga pesawat sambil mengancingkan jasnya. Ekspresinya terlihat tak acuh. Sementara, di belakangnya mengekor Armando dan Si Pengacara.Ace mengangguk singkat, menyapa Pamela tanpa sebait kata sebelum melangkah dengan kewibawaan yang kentara ke arah mobil buggy yang menanti kedatangannya. Pamela mencebikkan
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

Belenggu

Damian keluar dari mobil tahanan. Tiada baju tahanan dan borgol yang membelenggu tubuhnya yang menyusut kusut. Jerawat muncul di beberapa bagian wajahnya yang dulu ia rawat dengan bantuan-bantuan skin care ternama untuk menunjang penampilannya agar resik dan percaya diri. Senyumnya hilang, kini hanya wajah murung yang terlihat sebagai satu-satunya ekspresi yang tidak luntur dalam waktu singkat. Sebulan mendekam di penjara tak pelak membuat seluruh kharismatik seorang Damian Airlangga pudar. Jiwanya entah pergi ke mana, mendekam dalam kehampaan atau berpasrah pada kenyataan bahwa Pamela, gadis yang dicintainya setengah mati untuk dijadikan pengantin terbaiknya tidak mengindahkan harapannya untuk memaafkan dan melupakan kejadian yang dialaminya.“Boleh menemui Pamela sebentar, Pak?” Izin Damian kepada dua penyidik di belakangnya.“Sebentar saja!” Damian mengusap mata kirinya seraya melambatkan langkah, berlama-lama dia ingin menyaksikan gadis yang dirindukannya di dalam penjara alih-a
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Belenggu 1

Pamela meninggalkan ruang sidang setelah dua jam mengerahkan segala daya upaya untuk menjebloskannya Damian ke penjara. Keseluruhan energinya renggut dari jiwa. Binar matanya buyar, saking lelahnya, ia perlu menyadarkan punggungnya di tembok dan memasrahkan diri saat tungkainya sudah tidak mampu lagi menopang diri.Damian menyusul kemudian. Lelah, mereka berhadap-hadapan, dan bukan perkara mudah bagi keduanya berbicara setelah fakta perselingkuhannya dengan Sassy di bongkar habis-habisan oleh Damian.Pamela memalingkan wajah. “Pergi!” Damian dapat melihat luka di matanya, ketidaksukaannya dan banyaknya alasan yang sudah bisa tertebak. “Urusanmu mungkin selesai di hari ini, Mela. Tapi aku belum. Miranti dan perusahaan menungguku di Jakarta!” tutur Damian, sendu.Pamela memberanikan diri menentang tatapannya. Racun dunia memang itu orang, akal sehatnya tidak kunjung menyentil kepekaannya untuk peduli terhadap perasaannya sekarang. “Aku harap Sassy nemenin kamu seperti waktu kalian b
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status