All Chapters of Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda : Chapter 21 - Chapter 30

130 Chapters

My Family

Pamela menjauh dari ruang kerja Ace. Sudut bibirnya terangkat melihat betapa gencar Ace berusaha menyingkirkan jejak-jejak sentuhannya. “Aku cuma sengaja. Tapi aslinya itu duda gampang tergoda. Gayanya aja cinta mati sama Bu Natasha.” Pamela ngedumel. “Padahal, Pak Ace hanya perlu tambahan endorfin biar bahagia!” Pamela melongok ke ruangan yang terletak di sebelah dapur kotor. Asih sedang mengeluarkan pakaian setengah kering dari dalam tabung mesin cuci.“Bibi nggak marah sama aku?” Pamela menghampirinya dengan perasaan khawatir karena mendepak Asih dari pengasuh kesayangan Berlian.Asih menggeleng, malah dia nyengir seakan-akan menunjukkan adanya kebahagiaan yang diterimanya atas sikap berani Pamela. “Aku nggak bisa cuti kalo Bapak nggak tahu isi hatiku, Mbak. Lumayan empat bulan di rumah. Kangen sama Bapak Ibuku terobati. Mereka sudah sepuh!” Asih tersenyum hangat. “Kemungkinan besok pagi aku pulang, Mbak. Bareng Pak Armando dan Mbak Karmen. Udah nggak sabar aku ketemu mereka. Na
last updateLast Updated : 2023-11-06
Read more

Kartu Merah

“Pagi... Tante putri duyung... Aaa... calon mama...,” Berlian membalas sapaan Pamela seraya menghambur ke arahnya untuk menyambut Pamela yang belum selesai menuruni anak tangga.Senyum geli di wajah setengah pengar itu menerima ciuman selamat pagi dari Berlian.“Hai... Nona manis. Maaf... Tante baru bangun...” Pamela memelas sambil mengusap rambutnya yang sudah wangi. Penampilan Berlian juga sudah rapi jali. Bocah itu menggunakan stocking pink untuk melengkapi pakaian santainya yang serupa pakaian balerina. “Berlian tidak marah?” tanya Pamela “Gak masalah...” Berlian meringis lebar. “Hari ini kita mau ke bandara, Tante siap?”“Siap untuk?” Pamela menyipitkan mata. Ia kan tidak boleh keluar villa. Bahaya, nanti ada yang lihat, lalu terjadi hal tak terduga. Ia tidak mau itu terjadi. Lebih dari itu, ia agak curiga dengan gelagat Berlian yang menggandeng tangannya ke arah Ace. Pria berpakaian seperti warna putrinya. Perpaduan antara warna putih dan merah muda.‘Ada apa pemirsa? Apa aku
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more

Contoh buruk

“Kelingking kita berjanji... Jari manis jadi saksi.Bahagia... hingga sang bumi enggan berputar lagi. Yeyy...”Pamela, Berlian, Asih dan Karmen bertepuk tangan ketika mereka berhasil mengakhiri karaoke bersama setibanya di lahan parkir bandara Ngurah Rai Bali. Ace menurunkan kedua tangannya yang spontan menutupi kedua telinganya saat Karmen Fernandes mengajak antek-anteknya bernyanyi sepanjang perjalanan menuju bandara. “Kalian bernyanyi seperti ceret bunyi. Berisik dan tidak enak di dengar!” maki Ace dengan nada sarkasme. Karmen menjentikkan jarinya di kuping Ace. “Kamu sudah lama tidak berkumpul dengan rekan-rekan gilamu rupanya!”“Hentikan!” Ace mendorong pintu mobil. Tatapannya beralih ke Pamela yang tidak merasa bersalah sedikitpun memakai gaun kesayangan Natasha. “Kamu tetap di mobil. Kami hanya sebentar!” Pamela memeluk Asih kemudian, “Pokoknya kami tunggu undangan pernikahan dari bibi. Aku dan Berlian pasti datang!” janjinya dengan sungguh-sungguh.Asih mengelus punggung P
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Lovina

Pamela menyisir rambut Berlian setelah anak asuhnya membersihkan diri dan berpakaian.Pamela tersenyum sambil memandangi wajah mereka di cermin kamar mandi yang bermandikan cahaya. Semerbak aromatherapy dari diffuser reed stick dan debur ombak yang samar-samar menyusup di sana menemani awal kedekatan mereka tanpa adanya Asih.Pamela akan berdamai dengan pekerjaannya walau rangkaian peristiwa yang akan terjadi pasti akan ia tunggangi dengan keluhan dan gerutuan. “Cantiknya anak papa Ace. Boleh kasih Tante senyuman sekarang?” Berlian menguncupkan bibirnya dengan di buat-buat. “Aku lapar, Tante. Kita ke kamar papa yuk. Aku mau makan pizza!” serunya bersemangat.Pamela mengiyakan, tapi ke kamar Ace bukan masalah gampang. Ia ngeri jika Ace hanya berbalut handuk seperti kejadian kemarin. Pamela bergeming di depan pintu berukir, ia yang tak sejalan dengan Berlian membuat bocah itu bertanya kenapa. Pamela mencubit gemas pipinya. “Berlian harus ketuk pintu dulu, terus teriak, papa pakai baj
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Lovina 1

Pamela tersenyum geli sambil mengaduk smoothies stoberi miliknya. “Rupanya aku memang ada dipikiran Bapak. Seneng deh berasa di anggap penting!” Pamela terbatuk-batuk kemudian. Dengan sengaja. Sementara itu Berlian yang melihat ayahnya keki dan membuang muka terkekeh. “Papa kenapa sih sama Tante Pamela ribut terus. Sama mama enggak marah-marah, sama bibi Asih enggak. Papa kenapa?” tanyanya dengan suara yang menyerupai bisikan. “Papa takut jatuh cinta lagi?” Ace nyaris menyemburkan kopi yang baru ia seruput.“Kamu tidak tahu persoalan apa yang terjadi saat jatuh cinta, Berlian. Jadi makanlah! Tidak perlu menanyakan hal itu pada papa.” Berlian menatapnya dengan senyum menyelidik. “Kata om Ar, jatuh cinta bikin papa awet muda dan aku mau papa awet muda terus!”Pamela mulai mengeluarkan suara tawa tertahan yang berubah menjadi tawa lepas saat Ace terlihat kelabakan menjawab permintaan putrinya.“Kepalaku pusing,” ledek Pamela di sela tawanya. “Nggak bisa ini, nggak bisa terus egois beg
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Lovina 2

Pamela memastikan Berlian sudah jatuh dalam mimpi sebelum menyingkirkan lengan Berlian yang memeluk perutnya dengan hati-hati. Dengan kondisi setengah mengangkat tubuhnya dari ranjang, dia melirik Ace yang menutup wajahnya dengan lengan.‘Bagus sekali malam ini. Tidur bersama duda dan putri seperti aku ini seorang istri sesungguhnya. Pantas saja bibi Asih suka ngaku jadi istri bayangan. Begini ceritanya? Ngeri...’Pamela berdiri dengan susah payah seraya menaruh guling sebagai pembatas tempat tidur agar Berlian tak terjatuh.‘Jam bebas. Akhirnya.’ Pamela ingin berseru dengan lepas sambil berjingkrak-jingkrak kalau perlu. Namun dia terlampau cemas dengan apa yang tiba-tiba menghangat di dalam celana dalamnya. ‘Apa jangan-jangan aku datang bulan?’ Pamela memastikan Ace dan Berlian sudah lelap sebelum pergi ke kamarnya dengan langkah seringan mungkin.Pamela menutup setengah pintu kamarnya seraya menyusupkan tangannya ke dalam gaun merah muda yang terasa lengket. Ia menarik turun celana
last updateLast Updated : 2023-11-11
Read more

Lovina 3

Pamela ragu. Sang benak memintanya untuk berbalik arah dan menyudahi pertengkaran mereka dengan beristirahat di kamar masing-masing dan bertemu di pagi yang lebih akur daripada harus menyusuri tepi pantai semalam itu.Pamela ngeri dengan kedatangan begal atau yang lebih parah orang suruhan Damian yang mendeteksi keberadaannya. Namun, seolah tersihir oleh energi yang terpancar dari tubuh Ace. Pamela tidak bisa memerintahkan mulutnya berkata atau memerintahkan kakinya untuk segera melakukan apa yang diperintahkan sang benak. Pamela menghentikan langkahnya ketika Ace berhenti di antara kapal jukung yang berlabuh di bibir pantai.Ace berbalik, menyorot Pamela dengan matanya yang rapuh. “Aku terlalu sering mengalami kehilangan tanpa persiapan. Itu menyakitkan dan membingungkan, Mel.”Pamela kebingungan dalam menjawab curahan hatinya. Namun, selagi Ace tidak peduli ia merespon atau tidak. Pamela menyimpulkan Ace hanya ingin membagi risau yang mendasari kemarahannya sekaligus memberi infor
last updateLast Updated : 2023-11-11
Read more

Lovina 4

Pamela mengurai tangannya yang melingkari leher Ace setelah ia menurunkannya di depan penginapan. Dangan kondisi kelelahan yang luar biasa dan napas pendek-pendek, Ace buru-buru membuka pintu resor sebelum terseok-seok ke sofa dan menjatuhkan diri di sana.Pamela menyunggingkan senyum dengan lepas sembari menutup pintu dan menguncinya. “Bapak nggak papa?” godanya. Nyengir. Ace tidak tahu harus memaki atau semringah setelah mengalami hal yang begitu konyol saat di kejar-kejar anjing di pagi buta dengan Pamela yang berada digendongnya.Ace menyeka peluh yang mengalir di pelipisnya. Suhu tubuhnya memanas dan basah oleh keringat.Ace menatap Pamela dengan tatapan tidak suka. “Kamu pikir berat badanmu seperti Berlian?” tuturnya dengan kondisi tenggorokannya kering. “Kalo kamu ingin berterima kasih. Harusnya kamu sudah mengambil segelas air untukku. Baju gantiku, handuk dan minimal memijat kakiku!”Sesudah Ace meluapkan imbal balik yang perlu Pamela lakukan, dia memejamkan mata sambil m
last updateLast Updated : 2023-11-12
Read more

Lovina 5

Segalanya teramat berarti ketika yang berarti telah pergi. Dan di luar kepedihan yang begitu mendalam, menjalani hari-hari tanpa adanya yang berarti adalah yang terberat.Ace sudah menghabiskan waktu terberatnya di rumah sakit jiwa. Mendatangi psikolog, menjalani terapi dan mengulangi lagi. Walau kesekian kalinya hidup dalam penyangkalan memberinya rasa aman termasuk menanggapi kehadiran Pamela. Karenanya mengacaukan irama kehidupannya yang sudah lama berjalan dengan tenang.-“Papa... Tante... Papa... Tante...” Berlian menggoyangkan bahu Ace dan Pamela bergantian ketika matahari pagi merekah dari balik awan.“Ya ampun, kukuruyukkk... kukuruyukkk... Ayam sudah bangun. Papa, Tante... Bangun dong!” Berlian berkokok berulangkali sampai dia kesal sendiri melihat kedua manusia dewasa tidak kunjung bangkit dari mimpi.Berlian mendekati wajah Ace. Dia menarik hidung mancung ayahnya sampai Ace gelagapan. Tangannya menggapai-gapai udara sebelum mendelik menatap Berlian yang terkekeh kecil. Ac
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more

Apartemen Rahasia

Jakarta. Setelah Karmen mencuri hp, dompet, paspor dan flashdisk dari tas Pamela. Meninggalkan Damian dalam ikatan shibari di tembok apartemennya.-Damian tidak bisa menggerakkan tangannya dan kakinya. Pengelihatannya berkunang-kunang. Kepalanya terasa pening. Mulutnya terlihat kering. Perutnya perih.Damian berusaha membuka matanya yang sukar terbuka sambil menarik-narik tangannya dari sesuatu yang memancing keingintahuannya. Tapi perlahan-lahan dia ingat sesuatu. Terasa masih segar di benaknya walau mabuk kepayang dan mabuk beneran.Muncul kesenangan dan harapan-harapan manis dan panas bersama si seksi, Karmen Fernandes. Damian tersenyum bergairah, kontrol di tubuhnya aus. Dia mencoba memberontak dari ikatan tangan dan kakinya. Meski ia tahu kemungkinan untuk terlepas dari borgol shibari tidak mungkin begitu saja. Damian berteriak. Gerakannya terlalu intensif dan kuat hingga menyakiti pergelangan tangan dan kakinya sendiri. “Karmen...” “Karmen...” Damian memanggilnya dengan ti
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status