Share

Terusir

Buah tangan yang di bawa Ace dari rumah Pamela menghasilkan kekecewaan yang menggelincir dengan cepat tepat ke ulu hati Berlian.

Berlian merengek-rengek. Pulang ke Jakarta harusnya menjadi jawaban dari perginya calon mama yang sudah ia klaim sepanjang hari. Ace bahkan sudah menyebut-nyebut janjinya untuk dapat membawa Pamela pulang.

Dan sebagaimana mestinya sebuah janji yang sudah terucapkan, penolakan dari Anang Brotoseno resmi membangkitkan kepedihan yang telah lama hilang dari benak putrinya.

Ace terpaksa berlutut dan mengusap air matanya. “Papa sudah ketemu eyang Broto, sayang. Sudah ketemu Tante Pamela. Tapi eyang tidak mengizinkan Tante ikut papa. Tidak boleh katanya.”

“Ke—napa eyang Broto begitu? Kenapa tidak boleh? Eyang lupa sama Berlian?”

“Tidak, eyang tidak lupa!” Ace menggeleng. “Hanya saja... Eyang Broto dan Tante Pamela baru sibuk, belum ada waktu!”

Berlian susah payah menghapus air mata di pipinya dengan jemarinya yang kecil dan halus.

“Aku mau ketemu eyang Broto! Pap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Retno Yanti
Ayo Pak Ace, lebih giat lagi bangun kepompong barunya.
goodnovel comment avatar
Yanyan
pak jendral punya bayi lg.. pamel punya adik bayi.. berlian langsung main sama boneka hidup. papa ace kesel gak di anggep wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status