Semua Bab Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda : Bab 91 - Bab 100

130 Bab

Bertemu Hati Membiru

Hati Pamela rasanya ingin komat-kamit begitu tahu mobil yang dikemudikan Clary perlahan-lahan menyerah dan berhenti di bahu jalan setelah memaksa satu ban kempes tetap jalan menemukan tambal ban.Clary menepuk keningnya seraya memasang wajah menyesal. “Aku gagal bawa kamu pulang jam sembilan tepat, Mel. Kayaknya kamu sewa taksi aja, ya. Tapi tunggu... biar aku yang pesan taksinya.” “Gak... gak usah... Aku bisa sendiri.” Buru-buru Pamela menolaknya. “Ini bukan salahmu, Cla. Aku tinggal kirim barang bukti ban kempesnya dan mereka bakal ngerti.”Clary tersenyum lega sambil menunjukkan ponselnya. Entah foto siapa yang diberikan Damian, Clary hanya perlu menunjukkan isi pesannya. “Udah... udah dapat. Agya merah, kita turun yuk. Aku temani kamu sampai mobilnya sampai.” Clary meletakkan ponselnya di dekat persneling seraya mendorong pintu mobil.Pamela meraih lengannya. ”Kamu emangnya nggak ikut sekalian? Nanti aku minta orang Papa urus mobilmu.” Tampak gagap, Clary menggeleng cepat. “Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bulan Madu Palsu

Damian membopong tubuh Pamela ke dalam villa eksklusif yang terletak di balik rimbunnya pohon pinus dan damar setelah melalui tiga jam perjalanan ke daerah pegunungan nun jauh dari hiruk-pikuk kota Jakarta. Sebelum Damian masuk, lampu-lampu taman dan ruangan sudah menyala setelah seorang pengurus villa membuka unit villa sambil membantunya membawa barang-barangnya. Damian meletakkan tubuh Pamela ke ranjang bulan madu mereka sebelum menutup pintu kamar untuk menghalau masuknya udara dini hari yang berkabut ke dalam ruang kesedihannya.Ya, bukan tanpa alasan Damian membawa Pamela jauh-jauh ke villa yang mereka reservasi bersama untuk menikmati bulan madu di tengah-tengah masa cuti yang tidak seberapa lamanya Di tempat itu, Damian ingin berbicara dari hati ke hati permasalahan dan perasaannya terhadap Pamela dengan bebas tanpa campur tangan orang lain. Damian melepas jaketnya seraya mencuci sapu tangan yang sudah ia beri cairan obat bius di wastafel. Alih-alih segera menyusul Pamela k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-28
Baca selengkapnya

( Pura-pura ) Menikah

“Ini gila.” Pamela memandangi tubuhnya yang berbalut kebaya modern di depan cermin walk in closet villa yang sudah ia pastikan sebagai villa bulan madunya.“Apa aku akan menikah dengan Damian hari ini? Apa Damian tetap nekad kami menikah tanpa orang tua kami? Apa orang tuaku dan Ace tidak segera menyadari kepergianku? Clary... Tuhan... kenapa cobaan ini terlalu berat?” Jantungnya berpacu dengan cepat, bahunya bergetar karenanya, sementara matanya memandangi dirinya sendiri dengan lekat. “Ke mana Ace? Ke mana perginya suamiku? Apa dia tidak tahu aku dalam bahaya, apa dia memang tidak sesayang itu sama aku sampai dia nggak sadar aku kenapa-napa?”Pamela menggigit bibirnya kuat-kuat. Wajahnya terlihat gamang. Tidak ada penjelasan lain raibnya Ace kecuali ia sedang meratapi spermanya yang lelet itu di tempat rahasianya. “Ace mungkin emang nggak peka, tapi dia sayang sama aku. Dia sayang sama aku. Papa... Wulan... Om Burhan... Dengan konsentrasi pecah, marah pada Damian, merasa bersala
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-28
Baca selengkapnya

Bagai Mencium Kaktus

Pamela menyeka sudut bibir Damian dengan sapu tangan bersih meski ia tidak yakin apakah ia sudah melakukan hal yang benar sehubungan dengan Damian. Kamuflase dusta itu tidak membuatnya baik-baik saja, Pamela tetap tidak bisa melupakan Damian dan rasa sakitnya tidak berkurang juga.“Kamu makannya mirip anak kecil, belepotan.”Pamela mendesis selagi Damian terpaku memandangi sikapnya yang tidak menjaga jarak. “Matamu nanti keluar lho melotot terus gitu. Udah.” Pamela menjentikkan jarinya, memancing Damian kembali pada realita dan pria itu mengerjapkan mata sedetik kemudian. Damian menundukkan kepala, tangannya yang memegangi pisau dan garpu kembali bergerak memotong beef steak sebelum melahapnya. Sengaja, ia menyisakan saus jamur di sudut bibirnya. Pamela mendesis, rasa tidak suka menjarah dadanya. Kurang kerjanya banget sih, aku itu cuma akting baik sama kamu, gerutunya dalam hati sebelum menghela napas.“Nggak gitu juga kali, Dam. Kamu cari perhatian aku terus.” keluhnya meski teta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-29
Baca selengkapnya

Ketemu

Meninggalkan dua insan yang menempuh jalur penerimaan dengan saling merangkul kebersamaan dalam penyesalan yang merenggut sejatinya kebahagiaan yang pernah terjalin dengan baik. Pesawat yang ditumpangi Ace mendarat di landasan pacu dengan mulus di tengah guyuran hujan yang melanda Jakarta. Senyumnya mengembang, perjalanan bisnis yang dilakukan di timur tengah untuk mengembangkan usaha perminyakan sekaligus untuk melakukan observasi medis alat reproduksinya berjalan lancar.Hari ini ia akan menemui Pamela, menerima marahnya, manjanya, dan tubuhnya yang betul-betul ia rindukan selama beberapa hari berpisah demi menguji perasaannya dan ia bahagia, seluruh tubuhnya telah mendambanya.“Di rumah mana Pamela saat ini?” tanya Ace kepada Burhan yang bergeming di sebelahnya. “Han...” Ace menoleh.Burhan membatu saat memantau tabletnya dengan serius. “Di mana Pamela?” Ace bertanya dengan suara mendesak. “Apa yang kamu lihat sebenarnya?” Ace meraih tabletnya, menggulirkan layarnya dan menekan k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-29
Baca selengkapnya

Sakit Hati

“Sekarang aku bertanya kepadamu, Ace.” Anang Brotoseno memutari tubuhnya dengan sorot mata menyelidik. “Apa kamu bersedia mengeluarkan uang 600 juta untuk menebus kekasihmu?” Ace belum tahu harus menjawab apa, pasalnya selain ayah mertuanya mengintrogasi di luar gedung, perjalanan bisnis ke timur tengah kemarin sudah mengeluarkan dana pribadi sebesar 10M dan ekspansi bisnis itu masih membutuhkan sokongan dana yang tidak sedikit baik dari uang perusahaan dan pribadi.Ace mendongak. “Bagaimana kalau kita iuran, Pa? 300juta, 300juta.”Anang Brotoseno menabok lengannya dengan muka terhibur. “Jangan mengajariku tawar-menawar!”Ace mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Anang Brotoseno sudah lumayan bersahabat daripada tadi, tapi lihatlah pria itu masih berkuasa. Merasa paling jantan di sana hanya karena senjata apinya di kantong celana kainnya. Andai tidak ada senjata itu kemungkinan besar akan terjadi duel bebas, tapi ia tetap tidak berani melawan orang tua. Nanti jatuhnya durhaka. “A
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-30
Baca selengkapnya

Menemukanmu

Rombongan dari Jakarta itu menginap di villa terdekat dengan villa yang ditinggali oleh Pamela dan Damian saat pagi telah menunjukkan pukul lima. Tapi begitu sampai lokasi, alih-alih segera menyergap lokasi sandera, mereka langsung berkumpul di dapur, membuat kopi dan sebangsanya untuk menghangatkan tubuh dari dinginnya udara khas pegunungan.“Harusnya tadi kita bawa istri, lumayan buat anget-angetan dan bobok di villa selagi target masih tidur manis.”“Minimal kalo nggak ada istri bawa bandrek sachet, lumayan menghangat tubuh dari dalam.” “Daripada beli bandrek, mending beli gorengan. Jauh-jauh nginep di villa mewah nggak ada makanan. Ini menyiksa. Aku tersiksa kedinginan dan kelaparan.”Anang Brotoseno menghela napas setelah mendengar ketiga anak buahnya menggerutu dan berkhayal setinggi-tingginya.“Satu di antara kalian pergi cari sarapan dan makanan daripada asam lambung tinggi.”Ketiga junior Anang Brotoseno itu segera meributkan siapa yang harus pergi mencari sarapan sementara
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-30
Baca selengkapnya

Barter

Empat puluh delapan jam telah berlalu sejak penculik itu, Pamela masih terguncang dengan pengalaman yang luar biasa memabukkan sampai ia mulai bertanya-tanya masihkah ia terlihat waras menghadapi dunia di luar villa?Pamela membiarkan Damian menyisir rambutnya di depan cermin walk in closet villa di hari terakhirnya menikmati sensasi mematikan tinggal bersama psikopat sebelum pindah ke lokasi yang lebih murah. ‘Papa mulai lelet banget cari informasi kayaknya atau si Clary kabur dari Jakarta setelah kejadian kemarin. Lama banget nemuin aku!’ gerutu Pamela dalam hati. Damian memasang pita di rambut Pamela sebelum mencium puncak kepalanya. “Sudah rapi. Aku harus mandi dulu.” Pamela tersenyum sembari mengelus jemari Damian yang hinggap di bahunya. “Makasih.” Namun terima kasih saja tidak cukup membuat Damian puas karena sudah melayaninya, Pamela perlu menambahinya dengan melayaninya juga. Pamela beranjak, ia pergi menyiapkan air hangat dalam bathtub dan selagi airnya terus mengisi ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-31
Baca selengkapnya

600 juta vs Kesayangan

“Kalian tidak bisa mengambil Pamela dariku. Pamela milikku. Dia slalu menjadi milikku. Lepas sialan... Lepaskan aku.” Damian memberontak sekuat tenaga di tengah pegangan tangan dua pengawal Anang Brotoseno yang mengapitnya ke villa.Damian mencondongkan tubuhnya, berusaha menggigit lengan kekar Burhan, akan tetapi keterkejutan Pamela akan penyergapan itu sudah sirna. Damian justru terpancing untuk meneriakinya agar tidak berlari ke arah Anang Brotoseno yang memanggil namanya berulang kali dengan suara baritonnya. “Jangan ke sana, Mela... Jangan pergi atau kamu menyiksaku... Kamu menyakitiku... Mela... Mela...” Damian berteriak dengan suara parau yang menyiksa.Pamela berhenti berlari di tengah undakan taman ia menoleh dengan napas yang tersengal-sengal. Tetapi seulas senyum ia berikan manakala inilah kebahagiaan yang sesungguhnya ia rasakan mengapa sejak tadi ia memilih untuk berbahagia.“Aku harus pulang ke rumahku, Dam. Aku punya rumah sendiri dan aku punya keluarga kecil yang slal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-01
Baca selengkapnya

Maafkan Pamela, Ace.

“Aku berani sumpah pocong kalau apa yang terjadi di malam penculikan itu nggak ada hubungan seksual, Pa.” Pamela menggeram frustasi karena setibanya di rumah, Ace memilih tidur terpisah dengannya. Ace beristirahat di kamar tamu sementara ia masih terjebak menghadapi Anang Brotoseno di ruang keluarga.“Aku sudah jujur, Pa. Cuma ini yang belum aku tau pasti.” Pamela segera menceritakan perkelahiannya dengan Damian di dalam mobil sebelum dirinya dibius. “Aku nggak sadar dari Jakarta ke Bogor, sampai pagi. Tolong yang ini Papa tanya sendiri ke Damian apa yang di lakukan.” Pamela mengurut keningnya sembari menunduk kepala. “Aku harap dia nggak melecehkan aku, Pa. Aku jijik sama diriku sendiri.”Anang Brotoseno mendongak, “Papa harap juga begitu. Tapi kamu lanjut, ceritakan apa saja yang terjadi kemarin kalau tidak ada hubungan seksual?”“Aku datang bulan waktu di culik kemarin, cuma... cuma...” Pamela tampak ragu sesaat sewaktu menatap ayahnya dan ia mendekat untuk berbisik...“Apa Papa m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status