Share

Aku Salah Apa?

Ace mengeringkan rambutnya yang basah sembari memandangi Pamela pergi menggunakan mobilnya dari jendela kamar yang terbuka sedikit. Ia hanya mengintip karena merasa masih terlalu malas harus menghadapi Pamela dan sejuta ceritanya dengan Damian.

“Dia benar-benar akan melakukannya?” Ace mengalungkan handuknya ke leher seraya memegangi kedua ujungnya. “Tujuh sumur sakral? Aku rasa besok dia baru selesai mandi.”

Ace perlahan-lahan menyunggingkan senyum geli saat membayangkan bagaimana Pamela perlu mendatangi satu persatu sumur keramat yang tidak hanya di wilayah Jakarta.

“Apapun kelakuanmu slalu saja bisa membuatku tersenyum, Mel. Bahkan ketika aku merasa semua sedang tidak sesuai keinginanku.”

Ace pergi keluar kamar, gegas ia menemui Anang Brotoseno di ruang kerjanya di lantai dua.

“Apa yang Pampam katakan, Pa?”

Anang Brotoseno menyerahkan tabletnya. “Kamu baca saja catatannya, Papa ngantuk.” Ia pura-pura menguap dan memejamkan mata.

Ace memperhatikan catatan Anang Brotoseno yang ser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status