Dengan emosi yang meluap-luap, Lana tidak bisa menahan amarahnya lebih lama lagi. Dia menghadap Raka, dan tanpa berkata sepatah kata pun, tangannya bergerak dengan cepat, memukul dada Raka berkali-kali dengan penuh kemarahan. Setiap pukulan membawa rasa sakit yang membingungkan dalam dirinya, tetapi dia tidak peduli. Semua kekecewaan, ketidakpercayaan, dan kemarahan yang telah menumpuk dalam dirinya akhirnya meledak.Raka, terkejut dengan serangan tiba-tiba dari istrinya, mencoba menahan tangan Lana untuk menghentikan pukulannya, tetapi Lana terlalu kuat, terlalu terpaku pada kemarahannya. Dia terus memukul, hingga kekuatannya mulai memudar, digantikan oleh rasa lelah yang menghampiri tubuhnya.Sementara itu, Raka, yang merasakan setiap pukulan itu dengan hati yang hancur, mencoba untuk menjelaskan pada Lana, mencari kata-kata yang tepat yang bisa meredakan amarahnya. Namun, setiap upayanya sia-sia, terdengar terhenti oleh suara-suara kegelisahan yang muncul dari kedalaman hatinya.La
Read more