Home / Pernikahan / Simpanan Cantik Sang Presdir / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Simpanan Cantik Sang Presdir : Chapter 121 - Chapter 130

196 Chapters

Pulang

"Selamat ulang tahun anak-anakku."Arini mengecup pipi kedua putranya yang sudah genap berusia 10 tahun itu. Tak seperti anak-anak lain yang melakukan perayaan ulang tahun bersama dengan teman-temannya selama ini karena mereka selalu berpindah-pindah negara maka kedua anaknya pun tidak memiliki teman sebaya setiap ulang tahunnya hanya dirayakan oleh ia neneknya pamannya dan juga teman-temannya itu saja. "Sekarang kita ngerayain ini bareng nenek ya," ungkap Arini. Wanita yang kini sudah berkepala tiga itu menggandeng lengan putra-putranya lalu ia melangkah keluar menggunakan baju dan juga kacamata hitam setelah hampir dirinya 10 tahun berada di negara-negara yang berbeda akhirnya ia kembali lagi ke tanah airnya Indonesia dengan penuh perjuangan dia akhirnya kembali di mana tempat dirinya dibesarkan dan juga di lahirkan.Penampilan Arini memang semakin terlihat begitu dewasa tetapi semakin matang usianya semakin menawan parasnya."Sudah siap kita menemu
Read more

Pertemuan Kembali

Arini menceritakan tentang 10 tahun lebih dirinya tidak berada di Indonesia. "Sangat panjang pokoknya, kamu tahu bukan jika kehamilanku dulu sangat rentan keguguran maka aku bolak-balik di rumah sakit sampai beberapa bulan aku berada di sana. Setelah itu aku juga melakukan terapi untuk menghilangkan rasa trauma dan juga bekas luka sayatan yang diberikan oleh Haruni." Tak mudah bagi dirinya untuk melewati masa 10 tahun lebih itu, banyak luka-luka yang harus dirinya sembuhkan maka dari itu dirinya tidak pernah bermain sosial media karena ia ingin fokus kepada dirinya dan luka yang dirinya sembuhkan."Lalu twins di mana sekarang Kak?" tanya Dira lagi. Dirinya sangat penasaran dengan baik kembar dari Arini tersebut."Ini aku baru selesai mendaftarkan twins kamu tahu biaya pendaftaran untuk sekolah dasar saja menghabiskan hampir 100 juta lebih," gumam Arini. Jadinya tidak menyangka dengan sekolah yang dipulihkan oleh kakaknya tersebut bahkan di sana sekolah para anak-an
Read more

Klinik

"Biyan, Biyyu!" Arini melihat anak-anaknya tengah berlarian di jalan ia langsung saja memilih untuk turun dari mobilnya dan menghampiri mereka berdua. Mata wanita itu benar-benar membulat sempurna saat melihat jika Louis berlumuran darah di dalam pelukan Biyyu. "Kalian kenapa berlarian di jalan itu sangat bahaya!" seru Arini. Dirinya memang menyayangi kucing tersebut, tetapi rasa sayangnya kepada sang anak begitu besar ia justru mengkhawatirkan keadaan mereka berdua."Mommy Louis tertabrak mobil," ungkap Abiyyu kembali. Arini menatap mata anaknya itu yang sudah memerah dirinya yakin jika Abiyyu baru saja menangis.Langkah Elsyam am semakin dekat, ia melihat jika anak kembar itu tengah mengobrol dengan seorang wanita semakin dekat dirinya semakin mengenal orang tersebut. Apalagi di sebelahnya ada Rido. "Arini ...."Mendengar namanya disebut membuat Arini segera menoleh dirinya benar-benar terkejut karena alasan sudah berada di dekatnya mengat
Read more

Menikah

Abraham duduk berhadapan dengan Elsyam. Keduanya saling berpandangan satu sama lain seolah menilai penampilan masing-masing.Arini menatap ke arah Elsyam dalam-dalam, lelaki itu semakin tua semakin terlihat begitu matang bahkan tubuhnya pun masih bugar padahal umurnya sudah berkepala empat tetapi terlihat begitu menawan."Ayo, kembar kita keluar sebentar," ujar Rido. Sepertinya Abraham akan membicarakan hal yang serius dan Rido berinisiatif untuk membawa si kembar bermain saja di luar. Abiyyu pun sudah berganti pakaian karena memang baju yang tadi dirinya pakai sudah berlumuran darah. "Om akan mengajari kalian trik sulap penasaran tidak?" tanya Rido.Dirinya memang sangat menyukai anak kecil terlebih lagi Dira setelah pernikahannya menginjak usia 7 tahun barulah mereka dikaruniai anak begitu sulit bahkan wanita itu sudah meminta dirinya untuk mencari istri baru karena ia tidak kunjung dikaruniai anak. Setelah melihat si kembar tertarik ia mengajak mereka berdua keluar."Aku sangat suk
Read more

Pertunangan Batal

"Ayo, Biyan, Biyyu, kita pergi." Arini benar-benar tidak terima, ternyata suaminya itu sudah bertunangan dengan wanita lain bahkan sangat terlihat jelas jika orang bernama santira itu masih muda. Dirinya kembali kecewa mengapa Elsyam tidak menceritakan perihal itu, jika dirinya tahu tidak mungkin ia mau menikah kembali dengannya. Arini merasa bodoh karena dirinya mengira jika lelaki itu benar-benar setia dan menunggunya bahkan ia juga tidak berpikir panjang untuk kembali menikah.Elsyam menahan tangan dari istrinya itu. Ia saya baru pulang, tidak mengetahui jika orang tuanya sudah melakukan pertunangan dengan orang tua dari Santira memang waktu itu ibunya mengatakan jika akan mengenalkan ia dengan seorang gadis, tetapi tidak menjangkau jika orang tuanya sudah bertindak sangat jauh. "Jangan pergi Arini, kita selesaikan salah paham ini dahulu," ungkap Elsyam. Lelaki itu memanggil sang kepala pelayanan Nancy untuk membawa pergi putra kembarnya karena ia ingin berbicara serius."Aku mau s
Read more

Kebahagiaan Elsyam

"Tuan, eh Mas." Arini berdegik ngeri saat melihat tatapan lelaki itu yang begitu tajam karena dirinya salah menyebut. Tak menyangka jika seorang pesona orang yang matang sangatlah menantang. Semakin padi semakin tua semakin berisi begitu juga dengan Elsyam semakin tua lelaki itu terlihat begitu matang dan juga sangat tampan. "Aku masih kepikiran gadis bernama Santira itu sepertinya dia sangat marah aku takut dia seperti Haruni."Elsyam terdiam mengingat Haruni dirinya kembali keringat lagi apakah istrinya itu belum mengetahui perihal Haruni yang sudah tiada. "Oh, iya, apakah Haruni sudah dijebloskan ke dalam penjara karena sama sekali aku tidak pernah mendapatkan kabar apapun dari Abraham," ungkap Arini. Dirinya sekarang bisa membahas perihal Haruni dengan sangat tenang karena perjuangan kakaknya selama ini tidaklah sia-sia untuk kesembuhan mentalnya dan juga fisiknya."Haruni sudah meninggal karena saat aku dan Rido ingin melakukan penangkapan dia lebih
Read more

Berbelanja

"Hendri, aku akan memberikanmu kesempatan kamu boleh tinggal di rumah ini. Namun, jika kamu kembali melakukan sebuah kesalahan aku tidak akan pernah memaafkanmu lagi," ungkap Elsyam dengan tegas walaupun lelaki itu sudah sekarat, tetapi dirinya akan selalu waspada karena bagaimanapun juga Hendrik memiliki tabiat culas terhadap orang. "Kamu akan tinggal di paviliun belakang dan aku akan memberikanmu beberapa orang pelayan agar bisa merawatmu, tetapi kamu tidak boleh mengganggu kenyamanan Arini serta anak-anakku dan penghuni rumah lainnya."Hendri tersenyum senang karena disisa hidupnya ia bisa berada di tengah-tengah keluarga. Tak menyangka jika Elsyam mau menerimanya kembali di rumah besar itu ia kira dirinya akan menjadi tunawisma di jalanan sana karena memang tidak memiliki tempat tinggal seluruh uangnya sudah habis dipakai dirinya berobat dan juga saat sidang untuk membayar para pengacara. "Terima kasih Kak, aku janji tidak akan mengganggu Arini serta yang lainnya terima kasih bany
Read more

Pemberitaan

"Ayo cepat turun ingat kata-kata mommy kalian tidak boleh bertengkar," ujar Arini. Hari ini hari pertama si kembar sekolah untuk pertama kalinya di Indonesia. Diantarkan oleh suaminya sampai ke depan ruang kelas.Para pengantar lain pun begitu excited melihat kedatangan Elsyam, semua orang tahu jika Elsyam adalah crazy rich sesungguhnya yang tidak pernah banyak bicara, teta mmpi memiliki harta di mana-mana.Lelaki itu memakai kacamata hitam, lalu melangkah beriringan dengan istri dan anaknya untuk sampai ke ruang kelas sang putra. Sebelum ke ruangan kelas putranya itu mereka ke kantor terlebih dahulu.Para pengajar sangat terkejut ternyata yang mendaftar sekolah mereka adalah anak dari sang presdir ternama.Elsyam langsung saja menyodorkan tangannya untuk bersalaman. "Abiyan dan Abiyyu adalah putra-putra saya tolong bimbingan belajarnya," ungkap Elsyam kembali."Baik, Pak."Arini langsung saja menatap sang putra yang memberikan p
Read more

Kecelakaan

"Kenapa wajahmu Arini ditekuk seperti itu?" tanya Elsyam yang baru saja tiba. Memang mereka bertiga perjanjian untuk pergi makan siang bersama, tetapi lelaki itu terlambat datang karena jalanan yang sangat macet orang-orang pada keluar untuk mencari makan siang juga. "Ada apa ayo katakan?" tanya Elsyam kembali saat dirinya sudah duduk di kursi yang berada di sebelah sang istri."Ada orang yang memuat perihal pemberitaan yang kurang enak katanya Arini adalah seorang pelakor yang merebut calon tunangan dari seorang salebgram muda, maka dari itu dia sekarang kesal," papar Abraham kembali.Elsyam belum paham dengan apa yang diucapkan oleh kakak iparnya itu, lalu ia memilih untuk mengambil ponsel yang tengah dipegang oleh istrinya tersebut."Sudah aku urus mungkin sebentar lagi akan langsung di take down pemberitaannya," ungkap Abraham kembali. Dirinya tidak mungkin membiarkan adiknya dalam pemberitaan negatif seperti itu.Elsyam memilih untuk mengusap
Read more

Santira

Santira benar-benar merasa takut karena apa yang sudah dirinya perbuat apalagi mobilnya penuh dengan sayuran serta bercak-bercak tomat dan juga telur. Dirinya langsung saja menitipkan mobil tersebut kepada temannya. "Sebenarnya kamu habis melakukan apa, San?" Santira bingung harus menjawab apa jika dirinya berkata jujur pasti temannya tidak akan mau menerima dititipkan mobilnya tersebut tetapi ia tidak mau juga terlibat dengan polisi karena hal ini mengapa tadi dengan bodohnya ia justru hendak menabrak hari ini dan anak-anaknya. "Hanya kecelakaan kecil saja tadi properti untuk buat instastory saja gue males bersihin sih," ungkap Santira kembali.Temannya itu tidak curiga dengan apa yang dikatakan oleh santira lalu ia segera mengajak santira untuk pergi ke klub karena salah satu temannya ada yang merayakan ulang tahun jadi mereka semua harus datang ke sana.***Abraham pun hadir di rumah elsam ia melihat jika keponakan tersayangnya tengah terluka dan bersama dengan adiknya itu menden
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
20
DMCA.com Protection Status