Home / Pernikahan / Simpanan Cantik Sang Presdir / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Simpanan Cantik Sang Presdir : Chapter 131 - Chapter 140

196 Chapters

Piknik Keluarga

"Mas, kok kamu ikut ngelibur juga emang mau ngapain kita?" Arini benar-benar bingung dengan suaminya itu ia yang mengajukan libur untuk anak-anaknya lalu mengapa sekarang justru suaminya ikutan tidak bekerja juga. "Bagaimana dengan perusahaanmu jika kamu sering libur seperti ini?" tanya Arini kembali. Dirinya heran mengapa suaminya itu pergi bisa berubah drastis padahal dulu lelaki itu adalah orang yang begitu maniak bekerja tidak bekerja sehari sepertinya lelaki itu tidak bisa hidup saja lalu mengapa sekarang justru dia memilih untuk bersantai-santai di rumah bersama dengan kedua putranya itu."Aku tidak bekerja sehari pun perusahaanku tidak akan hancur Arini, aku tidak bekerja sehari pun aku tetap mendapatkan gaji lantas apa yang kamu khawatirkan lagi pula kita tidak akan jatuh miskin karena aku tidak bekerja Arini. Karena orang-orang yang tidak punya pekerjaan orang-orang yang tengah banyak beban pikiran pasti mereka semua larinya ke mall iya bukan?" Elsyam tersenyum puas dirinya m
Read more

Pak Kurniawan

Ikan hasil tangkapan itu pun langsung saja dibakar di sana karena tadi alasan sudah membawa pemanggang tak lupa juga dirinya selalu membawa rasa di mobil karena ia sudah mempersiapkan semuanya. "Wangi sekali aroma ikan bakarnya," ungkap Abiyan. Kedua anak itu tengah mengipas-ngipasi ikan bakar karena mereka mendapatkan cukup banyak ikan di sini.Hanya menggunakan perlengkapan sederhana ikan bakar pun akhirnya sudah selesai, mereka hanya menaruh di atas kertas nasi yang tadi dibawa saja. "Wah kurang masih hangat ini pasti jika ada nasi hangat sangat cocok," ungkap Tuan Alfon.Bu Widuri hanya menggeleng saja karena sejak tadi suaminya itu sudah makan banyak lalu sekarang masih menanyakan masih hangat benar-benar tidak ada kenyangnya. "Ingat sudah tua itu sangat sulit menurunkan obesitas jadi harus jaga pola makan jangan semuanya dimakan," ungkap Bu Widuri."Mumpung masih hidup lebih baik memakan apa yang mau jika sudah sakit makanan mahal sekalipun di lidah tidak akan enak," sahut Tuan
Read more

Gosip

Pak Kurniawan menatap kepergian dari putrinya itu. Semua penyesalannya serasa sia-sia saja karena apa yang sudah ia lakukan tidak bisa lagi untuk dikembalikan. Namun, dirinya tidak menyangka bisa melihat cucu yang dahulu akan dirinya habisi sekarang sudah tumbuh dan beranjak dengan remaja. Dirinya tidak menuntut banyak kepada Arini karena ia sadar jika apa yang sudah dirinya perbuat itu memang tidak pantas untuk mendapatkan maaf."Ayo."Arini memejamkan matanya, berusaha untuk menjadi pribadi yang kuat pun tetap saja membuat dirinya meneteskan air mata. "Kenapa kamu menangis?" tanya Elsyam. Sebelum masuk ke mobil lelaki itu memilih untuk memeluk istrinya dahulu mengisap bahu dari Arini dan berusaha untuk menenangkannya. "Tidak ada yang perlu kamu tangisi, pak Kurniawan berada di balik jeruji besi itu karena kesalahannya apa yang dirinya perbuat," ungkap Elsyam. Dirinya sangat mengerti pasti sang istri merasa bersalah karena sudah memenjarakan ayahnya
Read more

Salah Kira

"Keluar!" Abraham menarik lengan baju dari lelaki itu. Bahkan dia sudah melepaskan celananya, tetapi dengan marah Abraham berhasil mengusirnya.Orang yang baru saja diusir dari tempat itu pun ingin memberikan pelajaran, tetapi ia melihat jika Abraham bersama dengan beberapa anak buahnya yang bertubuh kekar itu. Abraham segera masuk ia melihat seorang wanita yang tanpa mengenakan apa-apa dalam keadaan mabuk tersebut. Dirinya langsung mengambil selimut dan menutupi tubuh dari wanita tersebut, lalu ia mengambil botol mineral yang ada di meja dan langsung saja menyiramkannya tepat di wajahnya. "Bangun!" seru Abraham sampai tetes terakhir akhirnya sang wanita membuka mata."Kamu siapa?" tanya Santira. Dirinya benar-benar terkejut saat melihat keadaan yang begitu polos di dalam selimut itu. Padahal tadi dirinya tengah party bersama teman-temannya merayakan ulang tahun salah satu teman mereka. "Om, apa yang sudah kamu lakukan kepadaku kenapa kita ada di kam
Read more

Abraham Beraksi

"Tenang saja sekarang aku sudah bisa berenang," ungkap Arini. Wanita itu kembali lagi turun ke kolam renang lalu ia berenang memperlihatkan skillnya sekarang yang sudah pandai berenang tidak seperti dulu dirinya bisa berenang gaya batu lalu sekarang ia bisa berenang gaya apa pun juga. "Lihat sekarang aku bisa bukan," ungkap Arini kembali.Elsyam dirinya benar-benar tidak menyangka ternyata kini sang istri sudah pandai berenang ia kira Arini masih sama seperti dulu yang belum bisa berenang bahkan tadi ia sudah berpikir yang tidak-tidak mengenai Arini. Ia mengusap wajahnya dengan gusar, lalu melepaskan jaket dan juga celana panjangnya ia hanya mengenakan kaos dan juga boxer saja lalu ikut berenang bersama dengan sang istri. "Kamu tahu tidak aku tadi benar-benar sangat takut jika kamu kenapa-kenapa Arini," ungkap Elsyam. Lelaki itu akhirnya memilih untuk memeluk sang istri di tengah-tengah kolam renang ia menyandarkan dagunya tepat di bahu wanita itu. Memang benar apa yan
Read more

Kabar Buruk

Melihat wajah gadis itu yang benar-benar pucat karena terkejut dengan kebenaran yang baru saja dia dengar membuat Abraham merasa sangat senang, ternyata benar seperti perkiraannya jika Santira hanyalah seekor kucing biasa yang ditendang saja sudah lari."Bukankah hari ini itu hanya seorang anak panti asuhan? Jangan mengada-ngada Anda mungkin saja Anda dibayar oleh Elsyam untuk menakut-nakutiku iya?" tanya Santira. Dirinya sangat mengetahui bagaimana kekayaan dari suami Arini itu, karena Elsyam memiliki berbagai jenis usaha bahkan mall yang dirinya bangun di berbagai kota itu adalah semuanya murni miliknya bisa saja ia melakukan itu untuk menakut-nakutinya saja. "Mereka membayarmu berapa untuk mengancamku seperti ini!"Abraham tertawa. "Coba saja pikir dengan logikamu memangnya aku membutuhkan uang sedangkan uangku saja sangat banyak untuk apa aku repot-repot membantu Elsyam hanya karena uang?" Nada lelaki itu begitu tegas dan juga dingin sepertinya Santira jug
Read more

Pak Bambang

"Bagaimana hasilnya jika memang belum berhasil ya bisa dicoba lagi jangan pantang menyerah." Bu Widuuri langsung saja merangkul menantunya itu untuk duduk di sofa kali ini dirinya ingin belajar dari kesalahannya dulu tidak ingin memaksa Arini untuk bisa kembali memiliki anak karena lagi pula mereka sudah memiliki cucu ada atau tidaknya cucu lagi ya tidak masalah. "Jangan terlalu dipikirkan, kalian 'kan sudah memiliki si kembar."Elsyam meminta pelayan membawakan air putih, untuk sang istri karena sejak kepulangan dari rumah sakit itu wajah Arini benar-benar pucat dan sejak tadi pun ia memilih untuk diam saja. "Diminum dulu Sayang." Dirinya memilih untuk duduk di sebelah sang istri sembari tangannya terus saja mengusap bahu dari wanita itu.Melihat tatapan anak serta menantunya sepertinya bu Widuri mengetahui jika harapan mereka memang belum bisa terwujud apalagi wajah Arini terlihat begitu sedih. Ia juga tidak akan memaksa seperti dahulu."Arini hamil, Ma,
Read more

Penculikan Elsyam

Suasana kian memanas saat pak Bambang terus-terusan menghina Elsyam di hadapan semua petinggi perusahaan. "Dia itu hanyalah seorang pengecut dan lelaki yang tidak bertanggung jawab!" seru Pak Bambang. Lelaki itu merasa berada di atas angin karena para wartawan yang tengah meliput acara peresmian tersebut, kini juga ikut merekam apa yang dirinya ucapkan hal tersebut membuat dirinya yakin jika Elsyam akan kehilangan karir serta kepercayaannya di dunia bisnis ini. "Bisa-bisanya dia membuang anakku hanya untuk seorang wanita panti asuhan saja yang sudah meninggalkannya selama 10 tahun lalu datang dengan membawa dua anak kembarnya siapa tahu itu bukanlah darah dagingmu Elsyam!"Sejak tadi Elsyam sudah berusaha untuk menahan amarahnya, ia sebisa mungkin untuk tidak terpancing dari ucapan pak Bambang walaupun dirinya dihina-hina, tetapi tetap saja dirinya berusaha untuk menjaga citranya di depan para petinggi perusahaan. Apalagi hal ini disiarkan secara live di TV T
Read more

Elsyam Melarikan Diri

"Sudah dua hari kita tidak mengetahui kabar dari Elsyam kenapa kalian diam saja!" Arini benar-benar tidak bisa lagi menahan emosinya apalagi sekarang ia tengah berbadan dua bagaimana dirinya yang tidak mampu mengontrol lagi emosinya tersebut ia meluapkan semua kekesalannya kepada kakaknya itu. "Aku ingin mencari Elsyam sendiri," ujar Arini lagi. Karena sejak kemarin mereka tidak mengizinkan dirinya untuk pergi, tetapi dirinya tidak bisa tenang di rumah jika belum mengetahui kabar dari suaminya tersebut.Abraham dan tuan Alfon langsung saja mencegah Arini yang akan berbuat nekat seperti itu. "Kamu jangan bertindak yang tidak tidak ingat kandunganmu bagaimana jika Elsyam mengetahui kita membiarkanmu mencarinya dia pasti akan marah," ungkap Abraham. Dirinya sangat mengetahui bagaimana Elsyam memperlakukan adiknya tersebut tak mungkin dirinya akan membiarkan Arini pergi begitu saja sedangkan Elsyam memperlakukan istrinya bak seorang ratu saja."Kamu jangan egois Nak, p
Read more

Elsyam Kabur

Elsyam berusaha untuk melarikan diri dari kejaran para preman itu. Namun, usahanya berujung sia-sia akhirnya dirinya kembali tertangkap oleh para preman tersebut."Lepaskan aku sebenarnya apa tujuan kalian menculikku!" seru Elsyam. Tenaganya sudah terkuras habis karena sejak tadi ia sudah melawan mereka semua, melarikan diri cukup jauh, tetapi akhirnya tertangkap juga.Para preman itu tidak ada yang menjawab mereka hanya menggeret tubuh Elsyam dengan begitu kasar bahkan saat lelaki itu terjatuh tetap saja dipaksa untuk kembali bangkit lagi dan kembali berjalan. "Sebentar lagi kamu akan tahu siapa orang yang menyuruh kami untuk melakukan ini."Elsyam kembali lagi diikat bahkan mereka semua mengikatnya dengan berlapis-lapis karena takut kejadian seperti tadi terulang kembali hal tersebut bisa membahayakan mereka semua.Para preman itu menghubungi seseorang ia mengatakan jika target sudah sadarkan diri."Suruh gantikan dia dengan baju p
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
20
DMCA.com Protection Status