Home / Pernikahan / Simpanan Cantik Sang Presdir / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Simpanan Cantik Sang Presdir : Chapter 141 - Chapter 150

196 Chapters

Perdebatan Santira

"Awas, perutku sakit sekali rasanya." Arini mengerang kesakitan ia memegang perutnya rasanya benar-benar begitu sakit wanita itu berusaha untuk tetap berdiri dan dokumen ia melirik ke kiri dan kanan tidak ada siapapun juga. Arini sudah tidak tahan lagi untuk berdiri ya akhirnya luruh di lantai sembari terus mengarang kesakitan. "Rasanya begitu sakit ada apa ini," ungkap Arini. Dirinya benar-benar mengkhawatirkan tentang kondisi janinnya tersebut, karena selama kehamilan tidak pernah ia merasakan sakit seperti ini.Nency yang melihat Arini tengah mengerang kesakitan pun ia berusaha untuk langsung membantunya mengambil beberapa orang pelayan. "Nyonya, kenapa?"Beberapa pelayan pun langsung datang dan membantu Arini mereka semua memapah Arini untuk berjalan menuju sofa di ruang tamu bu Widuri tuan Alfon pun segera menghampiri menantunya yang tengah mengarang kesakitan itu. "Apa yang terjadi hari ini kenapa kamu kesakitan seperti ini?" tanya Bu Widuri. Dirinya benar-benar panik melihat kea
Read more

Berkumpul Kembali

Abraham dan Rido pun yang mengikuti Hendri dari belakang akhirnya ia bisa menemukan Elsyam tak menyangka melihat lelaki itu sudah berlumuran darah mereka langsung saja menghajar para preman suruhan tersebut dengan kekuatan yang seimbang akhirnya mereka semua dapat menumbangkan para preman itu Abraham langsung saja mengambil sebuah tali ia mengikat para preman tersebut di sebuah pohon besar."Cepat kamu bawa mereka berdua ke rumah sakit Do biar aku yang menangani mereka," ungkap Abraham kembali.Rido mengangguk dirinya memapah Elsyam terlebih dahulu menuju mobil, lalu setelah itu Hendri berusaha dirinya gendong karena tubuh lelaki itu begitu kurus saat ini dan tidak segagah dulu lagi.Abraham menatap sengit kelima preman tersebut, ia juga sudah menghubungi anak buahnya untuk segera menuju lokasi yang dirinya syar itu untuk membantu dirinya mengurus para penjahat ini."Cepat katakan siapa yang menyuruh kalian!" seru Abraham. Wajah lelaki itu terliha
Read more

Berkumpul

Acara pemakaman baru saja usai, tidak menyangka jika Hendri kini sudah tiada di saat-saat terakhirnya lelaki itu meninggalkan kesan baik untuk dirinya. Dia menjadi penyelamat nyawanya seandainya saja dirinya saat itu yang terkena tusukan bertubi-tubi mungkin saja nasibnya akan sama dengan Hendri.Elsyam memakai kembali kacamata hitamnya itu lalu dirinya melangkah beriringan dengan orang tuanya. Arini tidak bisa ikut ke pemakaman karena wanita itu belum diizinkan untuk turun dari ranjang."Ayo El kita pulang," ungkap Bu Widuri.Elsyam lelaki itu memilih untuk bangkit, ia melihat gundukan tanah merah tersebut. Dirinya masih teringat jelas bagaimana dulu masa kecilnya bersama Hendri walaupun tidak pernah mendapatkan keadilan, tetapi mereka melewati masa kecil itu bersama-sama. Hingga dewasa pun dirinya menjadi pelindung dari adiknya itu, walaupun dirinya sempat kesal karena ulah dari sang adik. Namun, bagaimanapun juga dirinya masih saudara dan masih memiliki
Read more

Abraham

Arini menatap wajah sang suami yang sejak tadi tidak tertidur, ia tahu apa yang dipikirkan oleh suaminya itu pasti suaminya sedikit kehilangan tentang kematian dari adiknya Hendri mau bagaimanapun juga mereka adalah tetap bersaudara. "Kenapa belum tertidur?" tanya Arini pelan.Elsyam menoleh, walaupun dirinya berusaha untuk melupakan Hendri dan ia juga sudah memaafkan ke semua kesalahan dari adiknya itu. Namun, ia juga hanyalah seorang manusia biasa yang tetap saja merasa kehilangan. "Munafik sekali jika aku mengatakan aku tidak bersedih atas kematian dari Hendri. Bohong jika aku mengatakan jika aku sudah melupakannya, tetapi demi Allah aku sudah memaafkan semua kesalahan yang sudah dia perbuat," ungkap Elsyam lagi. Memang dalam hatinya iya sedikit menyesal sudah melakukan hal itu kepada sang adik dirinya hanya ingin membuat Hendri berubah menjadi orang yang baik memasukkannya ke penjara. Menurutnya sakit parah yang didera oleh adiknya itu sudah cukup untuk membua
Read more

Elsyam Sang Pemimpin

Elsyam memasuki ruangan meeting dengan langkah yang begitu tegap, aura mendominasi pun begitu terasa karena kedatangannya orang-orang yang melihat kedatangannya pun langsung berdiri untuk menyambutnya.Sekretaris serta beberapa asistennya pun langsung menyiapkan tempat serta keperluan dari lelaki itu.Elsyam seperti biasa lelaki itu memasang wajah kakunya jika berhadapan dengan rekan kerja serta investor lainnya. Namanya pun sudah melambung tinggi dan bahkan siapa yang tidak mengenalnya jika ia adalah seorang pembisnis muda yang begitu sukses dan melanglang buana. Tak pernah terkena gosip bahkan lelaki itu pun menutup rapat tentang informasi-informasi mengenai keluarganya karena ia tidak ingin perihal bisnis di ikut campurkan dengan urusan keluarga."Pak Yordan sedang dalam perjalanan, tadi di jalan dia mengalami sedikit insiden." Rido memberitahukan hal itu karena dirinya baru saja menerima panggilan telepon dari asisten calon rekan kerja yang baru bosnya
Read more

Abraham Kesepian

"Aku sudah berusaha untuk menemukan Santira dan juga keluarganya, tetapi mereka seperti hilang ditelan bumi aku curiga jika mereka memiliki baking orang yang memiliki kekuasaan kuat juga." Abraham kali ini mau tidak mau dirinya menjelaskan kepada sang adik ipar tentang kondisi yang sebenarnya mengenai penjahat yang ingin mencelakainya waktu itu dirinya hanya ingin jika adik iparnya itu selalu berhati-hati kemanapun juga dan dirinya menginginkan jika Elsyam semakin memperketat pengamanan untuk keluarganya Karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Namun, aku yakin Santira juga tidak akan bertindak macam-macam karena aku masih memiliki kelemahannya."Elsyam mengangguk memang dirinya juga sudah membuat ekstra pengamanan untuk keluarganya terutama si kembar yang berada di luar rumah ia juga sudah meminta beberapa pengawal untuk selalu memantau keadaan sekolah dari anak-anaknya itu dan juga di rumah serta ia pun memberikan pengawalan khusus untuk istrinya karena di
Read more

Pesta

Arini memasang wajah kesalnya karena ia mendengar jika suaminya meminta izin untuk menemani Abraham padahal lelaki itu sudah seharian bekerja lalu malam harusnya beristirahat malah tetap ada kegiatan."Kamu tahu siang kerja sampai sore lalu malah bukannya istirahat malah ingin mabuk-mabukan benar-benar menyebalkan," ungkap Arini kesal. Dirinya memang sekarang lebih posesif kepada sang suami apalagi perihal sosial media dan ponsel setiap hari ia selalu mengeceknya karena dirinya tahu perselingkuhan itu ada karena kelalaian maka dari itu untuk mencegah segala macam perselingkuhan diantara mereka berdua ia lebih suka untuk mengecek aktivitas sang suami sendirian jika ada klien wanita yang berlebihan menchat suaminya ataupun karyawan lainnya maka hari ini bisa langsung bertindak. Wajah wanita itu benar-benar ditekuk karena sangat kesal dengan sang suami. "Kenapa nggak biarin kak Abraham sendirian saja sih, pasti alasannya saja kan Kamu juga ingin mabuk-mabukan juga," ungkap Arini.Elsyam
Read more

Arini Marah

Elsyam dan Rido hanya bisa saling memandang satu sama lain saja sembari mereka sesekali mengecek ponselnya. Wajah kedua lelaki itu sama-sama suram karena mereka pun sama mendapatkan ancaman dari istrinya."Arini bete, aku yakin pasti sampai besok dia tetap mendiamkanku." Elsyam menceritakan tentang sang istri kepada asistennya itu karena dia sangat yakin pasti Arini akan mendiamkannya perihal hal ini apalagi jika sampai sang istri mengetahui jika ternyata Abraham membawa teman-temannya yang lain jika sang istri akan begitu saja melupakan hal ini. "Aku padahal sudah menjelaskan jika ini adalah permintaan dari Abraham, tetapi dia tetap saja tidak mau mengerti."Melihat wajah pasrah dari sang bos, membuat Rido juga menghela napas gusar. Karena dirinya juga sama merasakan hal tersebut, apalagi sejak kepergiannya tadi Dira tidak mau membalas satupun pesan yang dirinya kirimkan ia yakin jika wanita itu pasti tengah merajuk dan bisa-bisa pulang-pulang ia akan mendapat omelan yang lebih pedas
Read more

Sindiran Arini

Arini keluar kamar dirinya sudah bersiap dengan pakaian terbaiknya karena semalam dia juga sudah janjian dengan Dira, jika hari ini dirinya akan pergi jalan-jalan berdua bersama wanita itu membiarkan anak-anaknya bersama sang suami agar mereka merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang ibu rumah tangga.Elsyam terkejut melihat istrinya yang sudah tampil begitu mempesona sedangkan dirinya mandi saja belum karena sejak tadi. "Sudah cantik seperti ini kamu mau ke mana Arini?" tanya Elsyam."Hari ini aku ingin berjalan-jalan bersama Dira," jawab Arini. Dirinya juga sengaja tidak mengajak si kembar agar suaminya saja yang menemani karena dirinya ingin juga jika sang suami merasakan hal yang sama bagaimana bosannya di rumah dan bagaimana pusingnya harus mengurusi si kembar yang terkadang mereka selalu bertengkar. "Aku titip si kembar ya," ujar Arini kembali."Aku bisa mengantarmu hari ini," ujar Elsyam. Hari ini dirinya juga memang tidak memiliki rencana apa-ap
Read more

Elsyam Raja Gombal

Arini benar-benar merasa kesal kepada suaminya itu padahal ia sudah mengatakan agar sang suami tidak perlu mengikutinya dan menguntit seperti ini lagi. Lagi pula dirinya pun tidak sering pergi keluar sendirian dan ia pergi-pergi keluar pun setelah mengetahui jika kini dirinya sudah diperbolehkan untuk pergi-pergian. Kehamilannya yang sekarang benar-benar membuat dirinya harus terus-terusan di rumah dan juga tidak boleh ketinggalan vitamin serta kebutuhan lainnya.Dira juga merasa kesal karena suaminya mengikutinya dari belakang padahal semalaman ia juga sama menguji sang suami di luar dirinya hanya ingin membelikan pelajaran saja kepada Rido jika dia tidak bisa berlaku seperti itu. Karena menurutnya jika sudah di luar kantor lelaki itu bebas menolak perintah yang diberikan Elsyam bukan bukan justru ikut saja. "Apa kedua lelaki itu tidak lelah yang mengikuti kita terus-terusan?" tanya Dira.Arini hanya mengangkat bahunya dirinya juga tidak meminta mereka untuk mengikuti lagi pula ia be
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
20
DMCA.com Protection Status