Home / Pernikahan / Simpanan Cantik Sang Presdir / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Simpanan Cantik Sang Presdir : Chapter 111 - Chapter 120

196 Chapters

Pak Kurniawan Ternyata ...

"Tuan Elsyam, bagaimana dengan pendapat Anda mengenai infrastruktur yang akan saya bangun ini apakah Anda keberatan?"Elsyam, terkejut karena selama meeting dirinya tidak pernah memperhatikan apa yang diucapkan oleh salah satu rekan kerjanya itu. Dirinya ingin menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan ternama karena menurutnya kesempatan emas tidak akan datang kedua kalinya. "Ya, saya setuju dengan rencana Anda, tetapi saya masih belum memahami bagaimana benefit yang akan saya terima jika saya setuju kita menjalin kerjasama Pak Abraham," ujar Elsyam. Ia bisa menanyakan hal tersebut kepada sekretarisnya.Abraham tersenyum, kini dirinya dihadapkan dengan suami sang adik, tidak menyangka sebelumnya jika orang yang akan menjalin kerjasama dengan dirinya adalah suami dari adiknya Arini tak pernah terpikirkan jika adiknya akan menikah dengan Elsyam pengusaha muda. Lelaki itu melirik ke arah jam di tangannya. "Sudah waktunya makan siang, lebih baik kita makan siang bersama dan meeting kita
Read more

Kejahatan Haruni

Rido menatap ke arah ponselnya memang ia sudah beberapa hari ini tidak mengaktifkan ponselnya. Dirinya mendapatkan kabar yang kurang mengenakkan yaitu pertama perihal kematian dari putra Haruni dari Nency. Ada hal yang membuatnya lebih terkejut yaitu beberapa panggilan tak terjawab dari tuannya. "Ada apa ya tuan Elsyam menelponku seperti ini," ungkap Rido. Lelaki itu ingin menelpon kembali dirinya mengurungkan niat lagi. Dirinya tengah mencari bukti-bukti tentang dugaannya jika anak yang dikandung Haruni waktu itu bukanlah anak dari tuannya dirinya tidak ingin dianggap sebagai penghianat maka dari itu ia harus mencari bukti-bukti yang menguatkan."Do, sedang sibuk tidak?" tanya Arini dari balik pintu, wanita itu hanya mengintip dari celah-celah pintu saja. "Boleh aku masuk?" tanya Arini kembali. Setelah mendapatkan persetujuan dari Rido akhirnya dia memutuskan untuk masuk."Ada apa Nyonya Muda?" tanya Rido. Jadinya membiarkan Arini untuk duduk di ranjang sedan
Read more

Arini Penasaran

"Arini bagaimana jika perusahaan itu kita kelola bersama saja, lagi pula itu memang sudah menjadi hakmu bukan," ungkap Abraham. Hari ini dirinya yang biasa tidak pernah memiliki waktu sedikitpun untuk beristirahat memilih untuk meluangkan waktunya quality time dengan sang adik. "Aku juga ingin merubah perihal perusahaan itu menjadi milik kita berdua jadi kamu tidak perlu repot-repot untuk bekerja lagi sendiri," papar Abraham.Arini menoleh mungkin beginilah rasanya saat memiliki seorang kakak. "Aku senang dengan kehidupanku yang sekarang, terima kasih karena kakak sudah begitu peduli dengan keadaanku. Namun, aku tidak bisa mengelola perusahaan apalagi aku hanya lulusan SMA," ungkap Arini. Lagi pulang menurutnya dia tidak memiliki basic untuk bekerja di perusahaan.Keduanya memilih untuk duduk di salah satu kursi pengunjung outletnya. "Lalu kamu menginginkan apa? Pindah ke rumah kita saja kamu tidak mau lalu aku tawari perusahaan pun tidak mau, aku bingung dengan maunya perempuan itu a
Read more

Terbongkar

Elsyam menatap kertas yang kini tengah dirinya baca, tangan kirinya mengepal dan urat-urat yang berada di dahinya pun menegang. Dirinya benar-benar tidak menyangka ternyata lagi dan lagi menjadinya masuk ke dalam rencana jahat dari Haruni. Hasil tes DNA itu sudah keluar dan menunjukkan jika dirinya memang bukan ayah biologis dari Elea. "Kurang ajar kamu berani-beraninya menipuku," ungkap Elsyam kembali. Akhirnya ia memilih untuk pulang, dirinya memang benar sangat menyesali apa yang telah terjadi."Arini di mana kamu?" Elsyam sangat merindukan istrinya itu, seandainya saat itu dirinya tidak gegabah mengusir Arini mungkin ia tidak akan sembahyang saat ini. Ia terus-terusan mereduki kebodohan yaitu yang bisa-bisanya mempercayai Haruni.Lelaki itu sudah sampai di rumah, iya segera memasuki rumah besar itu dengan langkah tegap dan aura yang begitu mendominasi. "Bereskan semua barang Haruni jangan sampai ada satupun yang tertinggal," ungkap Elsyam memberikan titah
Read more

Penculikan Arini

"El, Mama sudah sangat bersalah kepada Arini." Bu Widuri benar-benar sangat menyesal apa yang sudah dirinya lakukan kepada Arini begitu banyak kesalahan. Semua perkataannya pasti sangat menyakiti hati menantunya itu padahal dulu Arini rela mempertaruhkan nyawanya hanya untuk dirinya, tetapi ia benar-benar tidak tahu diri karena sudah mengusir Arini. "El, kamu harus cari hal ini Mama ingin meminta maaf," ungkap Bu Widuri.Elsyam bingung karena selama ini juga dirinya sudah berusaha untuk mencari tahu keberadaan sang istri di mana, tetapi istrinya itu seperti hilang ditelan bumi tidak ada salah satu info pun tentang dirinya. "Aku selama ini sudah berusaha untuk mencari keberadaannya tetapi aku tidak mengetahuinya," ungkap Elsyam. Lelaki itu menatap ke arah Nency yang tengah berjalan. Ia juga mengetahui hari ini tengah mengandung dari wanita itu pasti nanti sedikit mengetahui informasi tentang keberadaan Rido dan juga Arini. "Nency, kemari."Nency yang dipanggil itu p
Read more

Kekejaman Haruni

"Arini setelah kamu masuk ke dalam kehidupanku, semuanya berantakan! Kamu itu hanyalah seorang anak pembawa sial yang dibuang oleh orang tuanya dan kamu juga adalah wanita pembawa sial dalam kehidupanku!" Arini menggelengkan ke rumah dia memejamkan mata saat pisau itu terus saja menari-nari di hadapannya. Memang benar Haruni sepertinya memiliki kelainan jiwa karena wanita itu benar-benar sangat tega bahkan menurutnya membunuh ataupun menghilangkan nyawa seseorang bukanlah hal yang besar. "Kamu membunuhku sekalipun, Elsyam tidak akan pernah bisa mencintaimu!"Haruni semakin geram dengan jawaban yang diberikan oleh Arini, wanita itu bahkan sudah menggoreskan luka di tangan Arini ia tertawa saat melihat darah keluar dari tangan wanita itu. "Sakit bukan itulah yang aku rasakan Arini saat kamu merebut tempat yang seharusnya untukku," ungkap Haruni. Arini duduk di sebuah ruangan yang begitu pengap, tak ada apapun di ruangan itu. "Apalagi sekarang kamu tengah mengan
Read more

Penculikan 2

Pintu itu terbuka memperlihatkan Haruni dan juga ibunya baru saja datang, wanita itu langsung mendekati Arini. Satu tendangan dilayangkan oleh Haruni tepat ke arah perut Arini membuat wanita itu meringis kesakitan. "Kamu tidak boleh memiliki anak Arini!" seru Haruni kembali.Arini berusaha melindungi perutnya itu dengan kedua tangan ia tidak mau jika sampai Haruni melukainya. Jika tendangan pertama itu bisa mengenai perutnya, maka saat Haruni akan melakukan tendangan yang kedua tangan Arini dengan sigap mencekal kaki Haruni membuat wanita itu tersungkur."Sialan kau!" Arini berusaha mengerahkan segala tenaganya untuk bisa keluar dari tempat itu ia mendorong bu Sofi dan juga pak Kurniawan. Walaupun dengan langkah tertatih dirinya berusaha keluar dari tempat itu ia merasakan sakit yang teramat dalam di perutnya. Dirinya hanya bisa berharap jika bayi yang ada di perutnya itu selamat.Pak Kurniawan mengejar Arini, iya sudah sampai di luar Arini bingung dirinya harus lari ke mana lagi dia
Read more

Haruni Mati

Rido dan Elsyam pun telah sampai di tempat itu, kedua lelaki itu melihat Abraham yang tengah berlari sembari menggendong Arini mereka pun langsung saja mengikuti langkah besar Abraham yang tengah berlari tersebut seperti dikejar-kejar seseorang."Arini!" Elsyam berseru, dirinya juga terus berlari mengikuti langkah Abraham. "Arini maafkan aku," ujar Elsyam berteriak sangat lantang. Sudah lama lelaki itu tidak melihat Arini dan sekarang dia melihat istrinya tersebut merasa begitu senang karena rindu di dalam hatinya sedikit terobati walaupun keadaan seperti ini."Kak, Tuan Elsyam," ujar Arini pelan. Wanita itu menoleh ke belakang melihat suaminya tengah mengejarnya, dirinya mendengar apa yang diucapkan oleh Elsyam jika lelaki itu meminta maaf. "Kak, tunggu sebentar," ujar Arini membuat Abraham menghentikan langkahnya.Elsyam dan Rido pun dengan cepat berada di titik Abraham berhenti.Elsyam menyentuh tangan sang istri matanya berkaca-kaca, ia benar-
Read more

Hendri Bertaubat

"Apakah Abraham memang sengaja ingin menjauhkanku dari Arini?" tanya Elsyam. Hari ini setelah dua minggu dirinya mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit dan dokumen akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Selama di rumah sakit dirinya tidak bisa melakukan apapun bahkan ia hanya menyuruh ridho untuk mencari keberadaan Arini dan ternyata Arini dan juga keluarganya sangat sulit dilacak keberadaannya. "Apa kamu sudah mencari tahu di mana tempat tinggalnya dan juga dari orang-orang yang berada di dekat mereka?" tanya Elsyam.Rido menggeleng, dirinya kembali lagi bertugas dengan alasan setelah kesalahpahaman itu ia kembali bekerja lagi. Dirinya sudah berusaha untuk mendapatkan informasi mengenai Abraham, tetapi sepertinya Abraham jauh lebih pintar karena keberadaannya pun sangat sulit untuk dilacak. "Aku sudah ke rumah Bu Hapsari, tetapi para pelayan pun tidak mengatakan apa-apa ya yang mereka tahu jika bu Hapsari dan keluarganya pergi ke luar negeri," ungkap Rido. Dirinya juga sudah men
Read more

Kesabaran

"Apakah aku tidak bisa menghubungi Elsyam ataupun Rido? Aku sangat mengkhawatirkan keadaan Elsyam," ungkap Arini tiba-tiba membuat Abraham yang tengah fokus di meja kerjanya menoleh menatap sang adik.Abraham memilih untuk melangkah menuju ranjang Arini memang selama dua bulan ini sang adik dirawat di intensif di rumah sakit bekas sayatan luka di wajahnya memang belum pulih karena begitu dalam dan pulih pun akan meninggalkan bekas."Aku hanya ingin menghilangkan rasa trauma mu selama ini Arini. Suatu saat nanti aku yang akan mengantarkan bertemu dengan Elsyam kembali, tetapi untuk sekarang kamu harus fokus dengan kesehatanmu dan juga bayimu proses kita di sini masih panjang," ungkap Abraham. Dirinya hanya tidak ingin jika Arini tidak fokus dengan kesehatannya karena sayatan luka di wajahnya itu meninggalkan bekas yang tak mungkin bisa ditutupi oleh make up maka dirinya sudah memiliki rencana ingin melakukan operasi plastik agar kulit Arini kembali semula seperti dahulu serta kandungan
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status