"Tapi ...." Belum sempat Dania meneruskan ucapannya, Juan sudah membungkam kembali mulutnya dengan ciuman maut. Cukup lama bibir keduanya saling tertaut dan lelaki itu baru berhenti setelah Dania kehabisan nafas. "Lepas! Aku mohon hentikan ini semua, Juan. Ini semua salah, kamu harus pikirkan masa depan anakmu yang kini dikandung oleh Seila. Dan Seila, dia juga perlu dukungan kamu dalam keadaannya yang seperti itu. Sudahlah, Juan, kita akhiri semuanya. Aku akan mengalah." "Apa kebersamaan kita selama ini tidak membuat kamu bisa mempercayaiku, Dania? Apa sedangkal itu pandanganmu terhadap aku? Apa menurutmu, aku sebejat itu hingga aku mau begitu saja menikahimu saat aku telah meninggalkan benih di wanita lain. Tidak Dania, aku bukan lelaki seperti itu. Dan kamu, kenapa kekeh sekali ingin berpisah denganku? Apa kamu tidak mencintaiku? Kamu sengaja ingin berpisah denganku karena kamu ingin kembali pada Devano, begitu kan?!!" bentak Juan merasa frustasi. Wanita itu menggeleng sembari
Baca selengkapnya