All Chapters of Terperangkap Gairah Dokter Tampan: Chapter 121 - Chapter 130

375 Chapters

121. Di Bawah Godaan Richard

Jeany bertanya dengan badan gemetar halus, bukan gemetar karena takut, melainkan secara aneh saat ini dia malah bersemangat atas pertanyaan suaminya."Kamu tidak tahu maksudnya apa?" Richard bertanya sembari dengan gerakan ringan mengambil handuk di tangan istrinya, lalu pria itu mengulurkan tangannya dan menyentuh bibir sang istri dengan ujung jempol. "Aku bilang jangan memancingku. Memancing untuk memakanmu."Richard mengatakan itu dengan nada rendah. Ucapannya itu membuat Jeany reflek tersenyum kaku sambil menelan ludah kering. "Tapi aku ... aku bukan makanan," jawab Jeany, dengan jantung yang rasanya mau meledak padahal Richard bhanya membelai bibir bawah Jeany, dengan ujung jemarinya. "Hm, kamu memang bukan makanan," sahut Richard, menggerakkan jari telunjuknya ke dagu Jeany, gerakannya sangat lembut tapi gilanya, Jeany merasa tubuh bagian bawahnya justru berdenyut. Richard menyeringai dengan ekspresi yang membuat wajahnya menjadi semakin tampan, menggerakkan jari telunjukn
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

122. Mencapai Puncak Bersama

"Kenapa?" tanya Richard dengan nada menggoda. "Aku ... aku malu kamu menjilati bagian pribadiku," jawab Jeany seraya menutup mukanya dengan kedua tangan, meski dia sangat suka diperlakukan seperti itu, dia tak bisa menutupi rasa malunya. Richard hanya tertawa melihat ekspresi Jeany dan kini bersiap untuk memasuki tubuh Jeany segera setelah membuat bagian bawah wanita yang dicintainya itu basah kuyup."H-hey!"Mata Jeany membelalak kaget saat melihat Richard yang melepas pakaiannya dan melihat celana dalam pria itu. Karena fisiknya sangat sempurna. Otot-ototnya seimbang. Bahu lebar, lengan berotot, dan pandangan ke bawah yang mantap di pangkalan….Pusaka milik Richard yang besar dan terangkat dengan kuat menarik perhatian Jeany dan seketika membuat wajah wanita itu merah padam karena malu. Tanpa disadari, Jeany menelan ludah saat melihat ukuran Richard. Itu... sangat besar. "Jeany-ku.... "Richard tersenyum dengan begitu menawan kepada Jeany saat memanggil namanya dan meminta iz
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

123. Pembicaraan Tertunda

"Haaaa."Setelah mengeluarkan cairannya di dalam diri Jeany, , tubuh Richard kini jatuh ke sisi sebelah istrinya yang berbaring telentang. Sebelum ini, mereka telah bernafsu terhadap tubuh satu sama lain, tetapi mereka tidak dapat memiliki kepuasan yang memuaskan saat saling berpelukan di tempat tidur bersebelahan. Rasanya mencapai puncak satu kali masih terasa sangat kurang. Keduanya saling berpelukan dengan tubuh basah oleh keringat, Richard dengan lembut mencium kening Jeany yang basah, dan membisikkan kata terima kasih. Jeany yang baru merasa malu saat mereka kini berpelukan tanpa mengenakan sehelai benang pun, membenamkan wajahnya di dada Richard yang hangat, untuk menutupi wajahnya yang memerah. Richard tertawa rendah melihat ekspresi malu-malu Jeany, membenahi anak rambut Jeany yang menyentuh pipi sang istri dan berbisik dengan suara lembut dan menggoda. "Jeany, lanjut ronde kedua, yuk? Aku belum puas, nih."Mendengar itu, mata Jeany seketika terbelalak lebar. "H-hah? Tun
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

124. Menggoda Richard

"Aduh, lelahnya."Jeany menggeliat di atas tempat tidurnya. Hari ini dia merasa lelah sekali. Apalagi tadi malam, Richard mengajaknya 'lembur' lagi, seperti membalas waktu tiga bulan yang mereka lewatkan. "Dia bahkan lebih beringas dibandingkan saat pengantin baru. Bagaimana dia memiliki tenaga sebanyak itu," gumam Jeany, keheranan dengan kekuatan yang fisik yang dimiliki Richard suaminya. Itu karena malam hari dia akan menghabiskan waktu bertempur dengan Jeany, tapi pagi harinya langsung berangkat bekerja. Benar-benar luar biasa."Apakah aku harus mulai olahraga dari sekarang? Untuk mengimbangi Richard?"Jeany bergumam lagi. "Haaa, tapi aku harus segera membicarakan masalah amnesia ini. Richard sepertinya sudah tidak mempermasalahkan apakah aku amnesia atau tidak, tapi... jika aku dibawa ke rumah sakit lagi...."Jeany takut jika dia akan mempermalukan diri jika tidak segera berkata dengan jujur kepada Richard, apalagi samar-samar tadi malam dia mendengar jika Richard akan membawa
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

125. Istirahatlah!

Bukannya mengangguk, Jeany malah menggeleng. "Tidak mau."Jeany dengan sengaja menjauhkan wajahnya dari Richard, menghindari dijilat pria itu karena dia sedang ingin menggoda suaminya yang memiliki nafsu luar biasa. "Jeany, hm. Sekarang begini ya ke suami sendiri."Richard mengajukan protes, memandang Jeany dengan cemberut, yang membuat Jeany tertawa gemas dalam hati tapi di luar dia pura-pura memasang tampang sok polos. "Begini bagaimana, aku hanya menyentuhmu saja, tidak bermaksud melakukan hal lain. Kamu tidak mau aku sentuh? Tidak suka?" balas Jeany tanpa rasa bersalah, menangkupkan kedua tangannya di wajah Richard, lalu memainkan hidung mancung suaminya yang sangat tampan dan sedang cemberut tersebut. Jeany tertawa saat melihat bibir merah muda Richard yang cemberut, lalu mencubitnya lembut.Sebelum kemudian kedua tangannya turun ke leher Richard dan bermain-main dengan jakun Richard yang sangat macho. Richard yang akhirnya sadar bahwa saat ini Jeany sedang menggodanya, lang
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

126. Pengakuan Jeany

Richard mengatakan hal itu dengan nada tak bisa dibantah, meski dia mengucapkannya dengan nada santai. Jeany memandang suaminya, bertanya. "Benar-benar cuma satu kali, kan?" Jeany yang kedua tangannya terangkat ke atas dan berada di cengkeraman Richard, mengeluarkan pertanyaan seperti itu untuk memastikan. Itu karena Jeany bertekad akan membicarakan tentang kebohongannya hari ini, Jeany ingin memastikan Richard benar-benar hanya akan bercinta dengan dirinya satu kali saja. "Kenapa memangnya?"Richard yang tak pernah bisa merasa puas hanya dengan satu kali permainan, bertanya sambil menciumi leher mulus Jeany, yang penuh bekas kissmark darinya di sana. "Satu jam lagi ada drama Korea yang mau aku tonton," kilah Jeany, membuat Richard segera menghentikan ciumannya dan mendongak menatap sang istri. "Drama Korea?"Richard bertanya dengan mengerutkan kening. Terbayang wajah-wajah pria tampan di drama-drama seperti itu yang akan dilihat Jeany, yang langsung membuat dirinya cemburu s
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

127. Kejutan Untuk Richard

"Jujur? Jujur tentang apa, Jeany?"Richard bertanya dengan ekspresi lebih khawatir. "Apa perlu kubawa ke rumah sakit sekarang? Apakah amnesiamu semakin memburuk? Kamu... kamu mulai kehilangan banyak ingatan secara tak terduga?" berondong Richard sembari memegang kedua pundak Jeany, tampak sangat cemas. "T-tidak, Rich. Bukan begitu, tapi...!""Ayo ke rumah sakit sekarang! Sudah kusiapkan ruangan VVIP untukmu, Sayang. Jangan khawatir, aku akan menyembuhkanmu!" seru Richard, yang tampak panik mengambil ponselnya. "Hey, Rich. Bukan begitu! Kamu salah paham, sebenarnya aku.... "Belum selesai Jeany bicara, Richard yang sudah terlalu tenggelam dalam kesalahpahaman, menarik lembut lengan Jeany untuk mengajaknya pergi. Richard bahkan sudah mengambil jaket untuk istrinya, secepat itu dia bergerak. "Ayo berangkat sekarang sebelum penyakitmu semakin serius!" ucap Richard dengan gelisah, mengajak istrinya keluar kamar. "Richard, tunggu! Bukan, aku tidak sedang kesakitan atau apa pun. Dengar
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

127. Game Liar

"Jeany, benarkah aku bau?"Richard bertanya dengan cemas, kembali mencium tubuhnya sendiri untuk memastikan sudah tak ada bau darah di sana. Jeany bukannya menjawab, malah mendorong tubuh suaminya semakin mendekati kamar mandi dan memaksa sang suami mandi dulu. "Pokoknya mandi dulu," tegas Jeany. "Ada parfum baru yang aku belikan buat kamu juga, aku yakin aromanya pasti cocok sekali jika kamu pakai, makanya aku mau kamu mandi dulu," lanjutnya. Tak mau berdebat dengan sang istri, Richard akhirnya pasrah menuruti perintah Jeany untuk pergi mandi. Setelah memastikan suaminya masuk kamar mandi, Jeany tersenyum sendiri dan mengambil sebuah paper bab di almari yang berisi lingerie seksi yang dulu pernah dibelikan Richard untuknya. "Aduh, ini benar terbuka. Aku tidak sanggup memakainya, tapi aku harus melakukan ini untuk menyenangkan Richard karena dia telah menerima kebohonganku," ujar Jeany, meringis saat memandang lingerie yang benar-benar sangat menonjolkan bagian bagian sensitif d
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

128. Tidak Selesai Dalam Semalam

"Bermain? Bermain apa, Rich?"Jeany mengangkat bulu matanya dan menatap Richard dengan rasa ingin tahu pada suara sang suami yang terdengar begitu manis dan menggoda.Richard hanya tersenyum dengan sangat tampan, lalu tiba-tiba menarik ujung lingerie Jeany. Buah dada yang tumbuh begitu indah dan segar yang tadinya sedikit tersembunyi oleh lingerie, kini melompat keluar dengan kekuatan tangan suaminya. "R-Richard!"Jeany menjerit sedikit melengking dan mencoba menutupi dadanya dengan tangan karena malu melihat bagaimana gundukan besar itu kini terpampang begitu jelas tanpa pengaman.Dia berusaha menutupinya dengan kedua tangan, tapi tangan Richard tentu saja lebih cepat. Dia meraih pergelangan tangan sang istri dengan satu tangan dan memegangnya di atas kepala Jeany. Karena kedua lengannya yang tiba-tiba terangkat, menyebabkan dadanya yang bengkak bergerak ke atas dan ke bawah. Jeany pun memejamkan mata erat-erat tak sanggup melihat bagaimana penampilannya saat ini. Berbeda den
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

130. Kutukan Keluarga Dante Richardo

Seminggu berlalu setelah pengakuan Jeany bahwa dia tak pernah mengalami amnesia. Dalam seminggu ini, baik Richard dan Jeany melewati hari dengan banyak pengalaman yang menyenangkan, di mana sebagian besar pengalaman itu tentu saja mereka lakukan di atas ranjang. Setelah satu minggu bergelut dengan Jeany di atas ranjang di malam hari sementara siangnya dia pergi ke kantor seperti biasa, Richard masih merasa belum puas sehingga dia selalu merasa waktu kerja di kantor berjalan sangat lambat. Dia masih haus dengan tubuh istrinya, ingin berlama-lama menghabiskan waktu berdua dengannya, tapi hari ini, Richard terpaksa harus melakukan perjalanan bisnis selama 3 hari ke luar negeri. "3 hari akan terasa sangat cepat, Tuan. Anda jangan terlalu gelisah, ayo kita selesaikan pekerjaan dan pulang dengan cepat setelah itu," hibur Kyle yang sangat memahami perasaan Richard, yang bertemu lagi dengan istrinya dan bertingkah layaknya pengantin baru. Richard hanya tersenyum tipis mendengar itu dan
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status