Aku membasuh wajahku dengan air untuk menyembunyikan kedua mata yang semakin memerah.Hana memanggil anggur, lalu memberiku segelas. Setelah menyesapnya, aku merasa lebih tenang saat ini.Aku menggunakan handuk untuk menutupi wajahku, lalu berkata kepada mereka, “Kalian ngobrol dulu. Aku ingin rebahan sebentar!”“Kenapa kerjaanmu hari ini cuma tidur doang sih? Tadi kamu ketiduran di mobil. Sekarang kamu masih ingin tidur lagi?” Fanny menyindirku, “Ada apa sama kamu?”“Belakangan ini terlalu banyak masalah. Aku capek sekali! Kamu ngertiin aku, ya!” Aku menutup wajahku dengan handuk sembari berbicara. Air mata malah menetes, berbaur dengan tetesan air di wajahnya.Fanny juga tidak mempersulitku lagi. Dia melanjutkan obrolannya dengan Hana. Setelah aku berusaha menenangkan diriku, baru menyingkirkan handuk di wajahku.“Nggak tidur lagi?” Fanny meminum alkohol, lalu melihatku dengan tersenyum. “Haish, jujur saja, artis yang aku katakan tadi agak mirip sama kamu! Tapi, kamu lebih cantik dar
Read more