Share

Bab 237 Bertemu Kembali

Hatiku terasa sangat panik, tapi aku berlagak untuk bersikap tenang.

“Maaf, aku nggak tahu ucapan apa yang kamu maksud?” Aku masih tetap bersikap tenang.

“Kamu bisa bertanya apa pun?” Taufan menatapku.

“Nggak ada yang ingin aku tanyakan!” Aku membalas dengan langsung.

“Yakin tidak ada?” Taufan menyenterku dengan tatapan sinis.

“Kalau Pak Taufan memanggilku ke sini karena ingin mempersulitku, lebih baik aku pulang saja!”

Aku tidak punya waktu untuk berbicara omong kosong dengan Taufan. Lebih baik aku pulang untuk menemani keluargaku saja.

Tatapan Taufan semakin muram lagi. “Ternyata kamu ingin sekali terlepas dariku? Kamu tidak ingin menanyakan keraguan di hatimu?”

Ucapan Taufan menyesakkan hatiku. Dia bagai menggunakan teropong saja, bisa melihat jelas isi hatiku.

Aku menunduk dengan gugup. Aku tidak menyangkal sebenarnya aku masih menaruh harapan di hatinya dan hatiku masih berdegup kencang ketika melihatnya. Hanya saja, aku tidak mengizinkan dia menginjak harga diriku.

Di satu sisi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status