Semua Bab Mencari Selingkuhan Suamiku: Bab 221 - Bab 230

299 Bab

Bab 221 Mengikuti Langkahnya

Berhubung Luna datang dengan motif tersembunyi, aku terpaksa mengikuti arus, melihat apa yang hendak dilakukannya, lalu mencari petunjuk.Aku mengangguk. “Nona Luna memang baik hati!”“Nggak, gimanapun ini adalah simpul hatinya, nggak ada yang bisa membuka simpul ini.” Seusai berbicara, Luna pun melihatku dengan tatapan menantang.Aku tahu siapa orang yang dimaksud Luna, orang itu adalah aku.Pada acara malam ulang tahun itu, Taufan merasa sangat emosi. Aku yakin Luna pasti mengetahui hasil ini.“Sebenarnya Kak Taufan seharusnya tahu apa yang dia inginkan. Bright Celestial didirikan oleh ayahnya, Johan Celes.” Nada bicara Luna sangatlah yakin. Tidak dipungkiri, Luna memang berhak untuk bersuara soal Keluarga Celes.“Bukankah seharusnya Keluarga Celes sudah memiliki bisnis keluarga?” Aku merasa sangat tertarik, tidak mungkin mereka tidak memiliki apa-apa.“Awalnya memang ada, selama ini selalu dikelola oleh Tuan Besar Celes hingga dia berusia 60 tahun, baru dia menyerahkannya ke tangan
Baca selengkapnya

Bab 222 Hadiah Tahun Baru

Aku samar-samar mengerti. Sepertinya kematian Alina tidak sesederhana itu.Luna segera merevisi ucapannya, “Maksudku adalah Kak Taufan nggak boleh memegang kendali. Meskipun Alina nggak tergantikan di hatinya, hubungan mereka juga nggak akan membuahkan hasil apa pun. Meskipun dia nggak mati, mereka juga nggak akan bisa bersama!”“Kalau Alina nggak tergantikan di hati Pak Taufan, sepertinya Nona Luna akan merasa sangat sengsara, ya!” Aku sengaja menyindirnya, “Gimanapun, masalah ini berdampak langsung sama kamu.”Raut wajah Luna langsung terkaku. Dia segera melengkungkan ujung bibirnya ke atas. “Aku nggak peduli dengan masalah ini. Meskipun ada seribu Alina di hadapanku, dia hanya boleh menjadi milikku,” Luna berkata dengan sangat percaya diri.Aku mengangguk tanda mengaguminya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan ucapan Luna, ada Grup Celes yang menyokongnya.“Gimana ceritanya Alina bisa meninggal?” Tiba-tiba aku bertanya. Sebelumnya saat Luna mengungkit masalah orang itu kepadaku,
Baca selengkapnya

Bab 223 Tak Berhenti Menekan

Saat aku membaca data Danny, aku sudah mengetahui kemampuannya. Dia pernah mengikuti pelatihan khusus, hanya saja waktu itu Taufan berpesan kepadaku untuk tidak boleh membocorkan identitasnya kepada siapa pun.Sekarang semua orang di luar mengira Danny hanyalah seorang anak semata wayang yang merupakan mahasiswa unggul di universitas terkenal saja.Aku merasa berhubung Danny direkomendasi oleh Taufan, sepertinya tidaklah bagus dan aman untuk memanfaatkannya dalam menyelidiki masalah Keluarga Celes.Biasanya sebelum Tahun Baru, mayoritas perusahaan sudah menyusun rencana perusahaan untuk tahun berikutnya. Namun, Bright Celestial malah membuatku kewalahan.Mereka meminta untuk segera memulai pekerjaan, dengan catatan ingin memperpendek masa pekerjaan. Alasannya karena semua rumah telah terjual. Penghuni sudah tidak sabar ingin menetap.Namun pada saat ini, proyek Eternal Real Estate masih berjalan dan tidak mungkin dihentikan.Aku menelepon Taufan, tetapi dia sedang di luar negeri. Aku p
Baca selengkapnya

Bab 224 Cobaan Bertubi-tubi

Hubungan aku dengan Gilbert tidak tergolong dekat. Kenapa dia malah bersedia memberi bantuan yang begitu besar? Sepertinya ada udang di balik batu?Namun, aku tidak kepikiran apa tujuannya? Lagi pula, aku hanya memiliki sebuah perusahaan kecil, apa gunanya dia memanfaatkannya? Aku sungguh kehabisan akal.Gilbert menatapku beberapa saat. Tetiba dia tersenyum padaku. “Apa kamu tidak yakin? Jangan berpikir kebanyakan. Anggap saja ini balasan karena kamu telah membantuku waktu itu! Aku tidak suka berutang budi, apalagi utang budi terhadap wanita!”“Pak Gilbert, saat lagi kerja, jangan anggap aku itu wanita!” ucap aku dengan nada setengah bercanda.“Kamu? Bukan wanita?” Senyuman di wajah Gilbert semakin lebar lagi. “Siapa yang bisa tidak menganggapmu sebagai wanita?”Seusai tersenyum, Gilbert melanjutkan, “Jangan berpikir kebanyakan! Masalah sepele ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan bantuanmu. Lagi pula, kamu tetap harus membayar upah pekerja. Semua ini terdengar agak memalukan, tap
Baca selengkapnya

Bab 225 Kesalahan Data Denah

Aku berjalan ke dalam ruang rapat, lalu bertemu dengan Taufan yang sudah tidak aku temui selama setengah bulan. Aku saja tidak tahu sejak kapan dia kembali ke Kota Reva. Sementara itu, tampak ada Cynthia berwajah serius sedang duduk di sampingnya.Aku diam-diam berpikir, sepertinya masalah hari ini tidaklah gampang untuk dilalui. Jika mereka salah paham kepadaku, tidak ada gunanya juga aku menjelaskan.Cynthia melirik orang-orang yang sedang melakukan analisis. Pada akhirnya tatapannya tertuju pada wajahku, dia menatapku dengan tatapan menghina.“Bu Maya, silakan jelaskan apa yang terjadi kepada kami!” Nada bicara Cynthia tergolong sangat tenang, tapi aku tahu. Semakin dia bersikap seperti ini, semakin besar cobaan yang akan datang.Aku berdeham, lalu menjelaskan kronologis masalah. Kemudian, aku menyuruh Shea untuk menyerahkan denah ke tangan Cynthia.Setiap peserta rapat juga mendapat denah dengan data yang salah. Aku sudah mempersiapkannya dengan matang. Aku juga mengatakan tidak ad
Baca selengkapnya

Bab 226 Saling Menyalahkan

Tatapanku langsung tertuju pada diri Fara. Dia yang ditatap olehku merasa tidak leluasa. Dia pun membelalakiku dengan kesal, lalu menunduk kembali menatap denah.“Aku memang nggak bisa menjamin denah ini sudah tersebar ke luar atau nggak. Karena aku bukan hanya memberikan denah itu ke Departemen Proyek kalian saja ….” Aku membalas pertanyaan Taufan, “Semua ini … memang adalah kelalaianku!”“Permisi, Bu Maya, jadi siapa lagi yang pernah menyentuh denah itu?” tanya Taufan dengan ketus.Ketika mendengar pertanyaan Taufan, hatiku terasa sangat hangat. Jelas sekali, Taufan sedang menyemangatiku untuk melanjutkan omonganku. Ponselku tiba-tiba berdering.“Aku pernah menyerahkan laporan uji, petunjuk, denah, dan sertifikat ke Departemen Perencanaan kalian!”Semua orang di Departemen Perencanaan Bright Celestial sangatlah arogan. Tentu saja, mereka memang berhak untuk bersikap arogan. Sebab, ada banyak bangunan simbolis terkenal adalah hasil desain mereka.Jadi, mana mungkin mereka mengizinkan
Baca selengkapnya

Bab 227 Semuanya Berusaha Melindungi Diri

Gerakan ini mengejutkan semua orang. Sebenarnya pesan ini baru saja dikirim oleh Mario kepadaku. Ketika melihat isi pesan ini, aku tahu pasti ada petunjuk baru. Tentu saja aku tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengungkapkannya.“Jadi, aku nggak usah merepotkan Bright Celestial lagi.” Aku menyimpan ponselku. “Setelah aku mencari tahu apa yang terjadi setelah paket itu dikirim, aku pasti akan beri penjelasan kepada kalian semua.”Aku mengangkat-angkat alisku sembari melihat ke sisi Taufan.“Mengenai pekerjaan selanjutnya, mohon bantuan teknisi Departemen Proyek Bright Celestial untuk memastikan denah final. Aku akan mengutus orang untuk mengantarnya ke Sandy.”Nada bicaranya menjadi lembut. Cynthia juga tidak bisa berkata lain lagi.Namun, aku merasa ada yang harus diperjelas, “Tentu saja, mengenai siapa yang harus bertanggung jawab atas kerugian kali ini, kalau semua ini tanggung jawab Aurous Construction, aku pasti nggak akan berkata lain. Semuanya, permisi, aku pamit dulu!”Seusa
Baca selengkapnya

Bab 228 Lingkungan yang Familier

Aku kembali ke perusahaan, langsung pergi mencari Danny untuk memberinya tugas.Kebetulan dia juga memberiku laporan pemeriksaan.Aku sungguh terkejut dengan laporan itu. Cepat sekali! Tidak dipungkiri, efektivitas kerja Danny memang nomor satu.Danny malah berkata padaku dengan sangat serius, “Kak Maya, kamu jangan gembira terlalu cepat. Ini hanyalah informasi yang tidak ditemukan masalahnya sama sekali. Hanya saja, firasatku mengatakan ada yang aneh.”Kami sedang menyelidiki Luna. Semua latar belakang Luna tertera lengkap di atas laporan. Dimulai dari tanggal lahir, tanggal kematian orang tua, tanggal diadopsi, tanggal mulai bersekolah ….”“Iya, di sini ….” Danny menunjuk memperlihatkannya kepadaku. “Jelas-jelas semuanya sudah tertera dengan jelas sewaktu SD dulu, dia bersekolah di sekolah ternama di Negara Baustrilia. Tapi tidak ditemukan satu pun fotonya pada masa itu.” Danny mengungkapkan kecurigaannya.“Aku baru menemukan selembar fotonya di saat SMP! Di dalam kolom hobinya tertu
Baca selengkapnya

Bab 229 Tukang Ngeluh

“Kapan kamu pulangnya? Kenapa aku nggak tahu?” Aku kegirangan hingga langsung bertanya.“Sudah masalah dua hari lalu!” Nada bicara Taufan terdengar sangat datar. Aku pun merasa agak kecewa. Sepertinya aku memang tidak penting. Aku tidak perlu tahu keberadaannya.Seketika suasana hatiku menjadi semakin kecewa lagi. Tanpa perlu bertanya, dia langsung berkata padaku, “Kamu tidak perlu ikut campur dalam masalah itu. Kamu hanya perlu urus kerjaanmu saja.”“Apa maksudmu?” Aku agak tidak gembira.“Apa kamu kurang kerjaan?” Taufan tidak menjawab pertanyaanku, melainkan kembali bertanya. Nada bicaranya sangatlah ketus. Sepertinya suasana hatinya tidak begitu bagus.Aku tidak berbicara lagi, langsung mengakhiri panggilannya. Biar dia tahu bagaimana rasanya panggilan ditutup.Setelah menunggu beberapa saat, dia malah tidak meneleponku lagi. Aku pun merasa agak kecewa.Sepatah kata, satu gerakan, maupun satu tatapan, semuanya dapat berpengaruh. Contohnya seperti sekarang, suasana hatiku seketika m
Baca selengkapnya

Bab 230 Tidak Sengaja Memergoki

Di jendela luar, sebuah mobil Maybach hitam sedang berhenti di depan pintu clubhouse. Sesosok bayangan tubuh yang tinggi muncul di depan mataku. Lelaki itu memiliki postur yang gagah dan menarik, dengan penampilan yang memikat. Celana panjang hitam membaluti kaki panjang dan lurus. Dua kancing terbuka di bagian leher kemeja hitam, menampakkan kulit indahnya.Rambut hitam lelaki itu disisir dengan rapi. Wajahnya terhalang kacamata hitam yang menonjolkan ciri-ciri wajah yang tajam. Dia melepaskan kacamata hitamnya, menampakkan wajah yang tampan dan anggun. Tidak ada yang bisa menandingi kesempurnaan lelaki ini.Keberadaan bagai dewa saja, yang menarik perhatian banyak orang.Si lelaki membukakan pintu, lalu menggandeng tangan seorang wanita yang berpakaian agak lebai. Dikatakan berlebihan karena dia mengenakan kacamata hitam, syal, dan juga masker.Hanya saja, tubuhnya sangatlah seksi. Wanita ini pasti bukanlah Luna.Si wanita menuruni mobil dengan lenggak-lenggok. Dia merangkul lengan s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
30
DMCA.com Protection Status