Share

Bab 229 Tukang Ngeluh

“Kapan kamu pulangnya? Kenapa aku nggak tahu?” Aku kegirangan hingga langsung bertanya.

“Sudah masalah dua hari lalu!” Nada bicara Taufan terdengar sangat datar. Aku pun merasa agak kecewa. Sepertinya aku memang tidak penting. Aku tidak perlu tahu keberadaannya.

Seketika suasana hatiku menjadi semakin kecewa lagi. Tanpa perlu bertanya, dia langsung berkata padaku, “Kamu tidak perlu ikut campur dalam masalah itu. Kamu hanya perlu urus kerjaanmu saja.”

“Apa maksudmu?” Aku agak tidak gembira.

“Apa kamu kurang kerjaan?” Taufan tidak menjawab pertanyaanku, melainkan kembali bertanya. Nada bicaranya sangatlah ketus. Sepertinya suasana hatinya tidak begitu bagus.

Aku tidak berbicara lagi, langsung mengakhiri panggilannya. Biar dia tahu bagaimana rasanya panggilan ditutup.

Setelah menunggu beberapa saat, dia malah tidak meneleponku lagi. Aku pun merasa agak kecewa.

Sepatah kata, satu gerakan, maupun satu tatapan, semuanya dapat berpengaruh. Contohnya seperti sekarang, suasana hatiku seketika m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status