Home / Pernikahan / Mencari Selingkuhan Suamiku / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Mencari Selingkuhan Suamiku: Chapter 251 - Chapter 260

299 Chapters

Bab 251 – Penjahat Sukses

Danny segera muncul di kantor dan aku memintanya untuk segera memeriksanya.Dua puluh menit kemudian, Danny membalasku dengan berita yang mengatakan bahwa Sena memberikan kontrak itu pada Gorgia, dengan kata lain, Harry.Benar saja, tidak banyak orang yang bisa melakukan hal seperti itu dan Harry adalah orang pertama yang melakukannya."Tapi, itu bukan salah Harry, ada campur tangan Manuela!" kata Danny."Manuela?" Aku sangat terkejut. Bagaimana Manuela bisa terlibat dalam hal ini?Danny berkata, "Awalnya, Sena tidak ingin bekerja sama lagi dengan Gorgia dan Harry tidak terlibat dalam proyek Sena kali ini.Dalam proses kerja samanya, mereka mengalami beberapa pengalaman yang tidak menyenangkan. Ketika Harry sedang mengerjakan proyek tersebut, dia menggunakan batu bata sampel Sena sebagai batu bata inferior dan mendirikan pabrik kecil untuk memproduksinya. Mereka melakukan perubahan kecil dan mengganti batu bata asli Sena.Jadi, Sena sama sekali tidak mempertimbangkan Gorgia, tetapi kal
Read more

Bab 252 – Kebetulan Bertemu

Aku merasa lega ketika sudah memahami segalanya, sepertinya Sena juga telah tertipu.Aku lega setelah mendengar situasi Harry. Dia selalu ingin menonjol dan menginjak-injakku, tapi kali ini dia tidak punya pilihan selain berharap dan meminta berkah.Harry itu seperti rubah, tapi dia belum pernah bermain dengan kedua rubah betina itu.Dari sudut pandang ini, lebih baik aku tidak ikut campur. Aku sebenarnya tidak ingin bersaing dengan mereka. Aku hanya ingin menghasilkan uang dengan nyaman dan tenang.Setelah makan siang, aku meminta Kak Chai dan Shea untuk menemaniku ke pasar bahan bangunan, aku sudah lama tidak ke sana.Di sinilah kami memulai bisnis. Kami mencari pelanggan satu per satu untuk membeli beberapa jenis bahan. Sungguh sebuah pencapaian jika memikirkannya kembali. Pasar saat itu tidak besar, tetapi sekarang apa yang kami bangun telah menjadi koleksi bahan bangunan terbesar di negara ini.Produk di sini mencakup segalanya, mau itu konstruksi ataupun dekorasi, tersedia juga b
Read more

Bab 253 – Tidak Perlu Berdamai

Dia mengangkat sudut mulutnya dan tersenyum menawan."Aku pikir Bu Maya benar-benar bersih, aku nggak menyangka bahwa itu hanya untuk menutup-nutupi sesuatu. Kamu hanya memikirkan hal-hal besar dan meremehkan hal-hal kecil, benar bukan?" ujarnya dengan nada menghina."Bu Gilbert, kenapa kamu mengatakan ini? Apa aku menyinggung perasaanmu? Apa itu sebabnya Bu Gilbert bersikap kasar?" Aku berpura-pura bodoh, tetapi karena dia sudah menjelaskannya, aku tidak perlu mengelak."Eh? Apakah ini bisa disebut kasar?" Dia mendengus dan berkata dengan licik, "Lakukan saja yang kamu bisa, jangan cari pendukung ke mana-mana. Kamu masih saja berpura-pura mulia, padahal kamu harus menyanjung penguasa.""Oh?" Aku menatap Manuela dan tidak mau mundur begitu saja. Lagi pula aku telah menyinggung perasaannya dan aku tidak bisa mengatasinya, jadi aku tidak perlu berdamai dengannya."Kalau begitu, Bu Gilbert bisa menginterogasi Pak Gilbert, bagaimana aku menyanjungnya?" Aku tahu yang Manuela maksud pasti ad
Read more

Bab 254 – Aktivitas Mal

Aku duduk di dalam mobil untuk waktu yang lama, melihat ke arah Zagros dan tersenyum pada diri sendiri.Baru setelah jam sibuk aku memutar mobil dan pulang ke rumah. Aku agak pusing, mungkin karena aku terlalu lama duduk di dalam mobil atau terlalu lelah.Untungnya, tidak banyak mobil di jalan saat ini dan aku bisa cepat sampai di rumah.Setelah memarkir mobil, aku melihat putriku bermain di halaman. Ketika aku berjalan mendekat, Adele melompat ke pelukanku. "Ibu sudah pulang!"Setelah mengatakan itu, dia mengambil tasku dan berlari ke dalam rumah, lalu dia berlari kembali dan mengajakku bermain di luar.Awalnya aku ingin pulang dan berbaring sebentar, tetapi ketika melihat betapa bersemangatnya dia, aku benar-benar tidak tega menolaknya.Aku bermain dengannya di halaman, menyiram rumput sebentar, dan menanam bunga. Kami bermain sampai lampu halaman menyala. Ibuku memanggil kami untuk makan, lalu kami masuk rumah sambil bergandengan tangan. Anehnya, rasa lelahku telah hilang.Setelah m
Read more

Bab 255 – Kerumunan

Penonton di belakangku masih berdesakan maju dan aku terdorong menuju panggung kecil.Aku benar-benar tidak memahami orang-orang ini, apa yang membuat mereka begitu bersemangat? Semua orang melompat dan berteriak, mau tak mau aku melihat ke arah panggung.Pada akhirnya, aku melihat Taufan yang tampan. Dia mengenakan setelan jas hitam, kemeja hitam, dan dasi perak. Dia melangkah ke atas panggung dengan senyuman yang memikat semua orang. Sosoknya yang tampan bersinar seperti bintang.Jantungku berdebar kencang. Ini pertama kalinya aku melihatnya sejak aku meninggalkan rumah sakit hari itu. Dia tampak lebih tegap dan memancarkan aura yang dominan.Pantas saja para penonton wanita begitu menggila. Hanya saja, jaraknya terlalu jauh. Kalau dekat, mereka tidak akan bisa bertahan menghadapi auranya itu.Aku juga tidak menyangka bahwa Mal Levale dan GY Jewelry yang diincar banyak orang akan menjadi milik Taufan. Aku kira Bright Celestial hanya bergerak di bidang konstruksi, tetapi ternyata juga
Read more

Bab 256 – Tidak Bisa Hidup Sendiri

"Oke! Kamu di mana?" jawabku."Masih di kelab yang waktu itu, aku akan segera kirimkan lokasinya padamu!""Oke!" Aku menutup telepon, lalu Gilbert mengirimkan lokasinya.Aku melihat lokasinya dan mencari tahu arahnya, lalu langsung menuju kelab.Gilbert sudah menungguku di sana."Pak Gilbert!" Aku melangkah masuk dan dia langsung menuangkan secangkir teh untukku."Maya, ada yang ingin kutanyakan padamu!" Dia berkata langsung ke intinya.Sejujurnya, kesanku terhadap pria ini sangat baik, tidak bertele-tele, tidak pura-pura, dan tidak ada maksud lain."Katakan saja!" Aku juga tidak sungkan.Dia sangat bersemangat saat melihatku. Dia berbalik dan mengeluarkan sesuatu dari tas kerjanya, lalu menyerahkannya padaku. "Lihat ini dulu!"Aku mengambilnya dengan sedikit ragu-ragu. Ini adalah kontrak, sebuah kontrak proyek, tetapi judulnya bukan milik Eternal.Setelah memeriksanya dengan saksama, ternyata kawasan pengembangannya tidak kecil dan sudah direncanakan dengan baik.Namun, aku tidak meng
Read more

Bab 257 – Pro dan Kontra

Ketika aku kembali ke perusahaan, semua orang sudah pulang kerja. Oscar sedang menungguku di ruangannya. Aku kebetulan bertemu Danny di koridor yang hendak pulang, lalu aku memanggilnya ke ruangan Oscar.Aku memberi tahu mereka berdua secara rinci apa yang Gilbert katakan padaku dan menyerahkan kontrak itu kepada Oscar.Setelah Oscar membacanya, dia menyerahkannya kepada Danny.Danny juga mengatakan bahwa kontrak ini tidak sederhana dan pasti ada rahasia tersembunyi di baliknya."Kalau begitu, sebaiknya kita lebih berhati-hati. Aku akan menolaknya dengan sopan!" Aku menatap mereka berdua dan berkata, "Kita baru saja mulai berkembang, jadi kita nggak bisa mengambil risiko!"Oscar berkata, "Menurutku, kita bisa saja menerimanya. Gilbert juga bilang kita bisa mengajukan syaratnya! Menurutku, ini adalah kesempatan!"Dia bersandar di kursi dan berpikir sejenak, lalu dia melanjutkan, "Kalau kamu merasa nggak enak, biar aku yang bicara dengannya!""Kamu ingin pembagian yang merata?" Danny men
Read more

Bab 258 – Ulang Tahun Putriku

Pikiran ini membuatku terkejut. Apa mungkin Taufan ingin mengalihkan perhatian Cynthia?Tanganku tiba-tiba gemetar, jantungku tiba-tiba terangkat. Aku teringat akan pertanyaannya kepadaku, dia bertanya kenapa aku tidak mengerti maksudnya.Suasana hatiku saat ini benar-benar terbolak-balik. Jika tidak ada orang di ruangan itu, aku akan bergegas keluar dan mencarinya untuk memastikan. Jika memang demikian, itu artinya aku benar-benar bodoh dan mengacaukan niat baiknya.Aku menahan emosiku agar hal ini tidak mengacaukan pikiranku. Lagi pula, aku masih belum terbiasa dengan sikapnya yang dingin. Lebih baik aku tidak membuat alasan untuk diriku sendiri. Aku akan terus berjalan tanpa memedulikan apa pun situasinya. Berjalan bersamanya tidak akan mudah.Setelah makan malam, aku berdiskusi dengan Oscar dan Danny tentang detail pertemuan dengan Gilbert besok. Aku khawatir jika kami melakukan ini, rasanya seperti memanfaatkan orang lain.Oscar menggelengkan kepalanya, bisnis adalah bisnis. Makin
Read more

Bab 259 – Paman Sangat Hebat

Aku merasa ada yang aneh pada Adele dan menatapnya. Dia melepaskan tanganku dan berlari sambil berteriak, "Paman ...."Aku melihat ke arah gerbang, ke arah mana Adele berlari. Tiba-tiba aku terdiam di tempat dan merasa sangat bingung.Mungkin putriku terlalu bersemangat saat hendak meraih pria itu. Adele tersandung di bawah kaki pria itu dan jatuh. Hal ini membuatku berteriak kaget.Namun pada saat itu, pria itu segera mengulurkan tangan dan berjongkok untuk menangkap Adele yang terjatuh hingga membuatnya berlutut di tanah.Aku berlari mendekat dan melihat mereka berdua terkikik. Lengan kecil Adele memeluk erat leher Taufan. "Paman, kamu hebat sekali!"Kata-kata ini membuatku tidak bisa menahan diri dan mulai tersenyum. Senyuman hangat menghiasi wajahnya yang tampan dan matanya penuh dengan tatapan kasih sayang.Aku tidak percaya Taufan yang dikagumi dan ditakuti banyak orang itu akan menyayangi seorang gadis kecil."Bangunlah, apa kamu terjatuh?" tanyaku dengan takut-takut.Taufan han
Read more

Bab 260 – Tidak Punya Hati

Ayahku segera menyapa, "Pak Taufan! Sudah lama nggak berjumpa!"Sapaan hangatnya itu memecahkan keheningan.Taufan juga tersenyum dan berkata dengan hangat, "Paman, sudah lama tak bertemu. Akhir-akhir ini aku sibuk dan nggak sempat menemui Paman! Bagaimana kondisi Paman?""Kakek, Paman memberiku hadiah yang luar biasa dan dia juga akan merayakan ulang tahun Adele!" Adele sangat senang, tetapi aku terlihat sangat malu. Dasar anak nakal!"Benarkah?" Ayahku tersenyum tulus. Aku benar-benar terkejut, sejak kapan dia jago akting?"Ya!" Adele tertawa dan bertanya pada Taufan, "Ya kan, Paman?""Ya! Paman janji sudah pada Adele, Paman nggak akan mengingkari!" Taufan banyak berbicara hari ini.Aku segera menarik Adele dan berkata, "Kalau begitu, cepat turun dan ganti baju bersama ibu!"Adele takut Taufan akan melarikan diri, jadi dia melingkarkan lengannya di leher Taufan dan berkata, "Aku mau Paman yang membantuku ganti baju!"Aku benar-benar tidak bisa mengatakan apa pun. Sejak kapan kedua or
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
30
DMCA.com Protection Status