Home / Pernikahan / Mencari Selingkuhan Suamiku / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Mencari Selingkuhan Suamiku: Chapter 181 - Chapter 190

299 Chapters

Bab 181 Pemaksaan Mantan Suami

Di saat semua orang menatapku, tiba-tiba Shea berdiri dan merebut gelas yang kupegang. "Bu Maya sedang tidak enak badan, biar aku yang mewakilinya."Kemudian Shea mengangkat gelas tersebut sambil berkata, "Aku mewakili Bu Maya mengajak bapak-bapak sekalian bersulang. Terima kasih atas semua bantuannya."Shea menghabiskan anggur tersebut dalam satu tegukan.Setelah itu Shea menuangkan segelas anggur lagi dan berjalan ke samping Deon. Shea tersenyum sambil membungkukkan badan. "Pak Deon, terima kasih atas bantuan Anda. Aku mewakili Bu Maya mengajak Anda bersulang. Aurous Construction beruntung dapat mengenal Pak Deon. Aku adalah asisten Bu Maya, mungkin kelak akan banyak merepotkan Pak Deon.""Bu Maya sedang tidak enak badan. Seperti yang semuanya tahu, Bu Maya sudah beberapa kali dirawat di rumah sakit. Dokter melarangnya minum terlalu banyak, semoga bapak-bapak semua dapat memahaminya. Tolong berikan aku kesempatan untuk mewakili Bu Maya mengajak Pak Deon bersulang."Aku tidak menyangk
Read more

Bab 182 Siapa Dia?

Aku berhenti, lalu menoleh dan menatap beberapa pria yang duduk di belakang.Harry mengejarku dengan ekspresi yang tidak bersahabat. "Maya, kembali ke sini! Keterlaluan! Kamu pikir siapa dirimu? Beraninya bersikap kurang ajar. Kamu mengira dirimu masih suci? Memangnya kamu pertama kali menemani klien minum? Bukannya dulu kamu hebat banget? Sanggup minum sampai lambung terluka? Kenapa sekarang malah berlagak bermoral? Kamu menganggap dirimu wanita berbudi luhur? Harusnya kamu merasa terhormat ada yang mau ditemani olehmu."Sekujur tubuhku bergetar, apakah Harry sudah gila?Melihat Harry yang mendekat, Shea bergegas mengadang di depanku. "Pak Harry, kamu mau apa? Jangan keterlaluan!""Minggir! Memangnya kamu siapa?" Harry mendorong Shea sampai terjatuh. Kemudian Harry menarik pergelangan tanganku. "Jangan sampai aku pakai cara kekerasan!"Aku berteriak marah, "Lepaskan!"Franko bergegas menghampiriku. "Bu Maya, jangan keras kepala, apa salahnya menemani Pak Deon minum sebentar? Tidak per
Read more

Bab 183 Sosok Misterius

Aku mengantar Shea pulang, lalu baru kembali ke rumah. Jantungku berdebar kencang di sepanjang perjalanan.Aku menggertakkan gigi, Harry terus menantang batas kesabaranku. Kalau tidak menghancurkan hidupnya, arwahku tidak akan tenang.Siapa Pak Arka? Bagaimana dia tahu namaku? Aku yakin tidak pernah bertemu dengannya. Kenapa dia tiba-tiba muncul dan menolongku? Hanya ada satu kemungkinan, seseorang memintanya untuk menyelamatkanku.Orang yang pertama terbesit di dalam benakku adalah Taufan. Tidak ada orang lain lagi.Aku langsung memutar arah dan kembali ke Restoran Gather. Aku memarkir mobilku di tempat yang tersembunyi, tetapi leluasa untuk memantau pintu masuk. Aku mematikan mesin mobil dan menunggu selama beberapa saat.Sekitar 30 menit kemudian, aku melihat sebuah sosok yang kurindukan. Hanya saja aku sangat terkejut, Taufan tidak sendirian. Aku melihat Luna yang merangkul mesra lengan Taufan. Luna bersandar manja di pundak Taufan.Selain Taufan dan Luna, juga ada seorang wanita p
Read more

Bab 184 Bukan Orang Sembarangan

Aku berpikir sebentar, lalu memerintahkan Shea, "Bawa dia masuk."Aku yakin Gilbert datang gara-gara masalah tadi malam. Aku tidak bersalah, aku tidak perlu khawatir.Beberapa saat kemudian pintu ruanganku kembali dibuka. Aku melihat Shea menuntun Gilbert masuk ke dalam ruanganku. Ini adalah pertama kalinya aku bertemu Gilbert. Dia adalah seorang pria yang tinggi dan berkharisma. Kalau Shea tidak memberitahuku, aku tidak akan mengenali Gilbert.Gilbert mengenakan jas berwarna hitam, dia tampak berusia sekitar 37 tahun. Wajahnya tidak terbilang tampan, tetapi sangat berwibawa. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku saat melihatnya.Aku tidak membencinya, tetapi juga tidak antusias bertemu dengannya. Mungkin karena Taufan telah menempati hatiku.Aku mengenal Eternal Real Estate karena mereka adalah saingan Bright Celestial. Sejak awal aku menghindari konflik dengan Eternal Real Estate. Namun sejak kejadian tadi malam, aku tidak akan sungkan-sungkan kalau mereka berani bertindak
Read more

Bab 185 Membuat Onar

Tak lama setelah Gilbert pergi, Harry datang ke kantorku sambil marah-marah.Tampaknya Gilbert sungguh telah memutuskan kerja sama dengan Harry. Jika tidak, Harry tidak mungkin datang dan mengamuk. Aku dapat melihat marah Harry yang membara. Kalau bisa, dia mungkin akan merobek wajahku.Aku tidak menyangka, cinta yang kami rajut selama 10 tahun malah berakhir dengan perselisihan. Aku tidak pernah membayangkan akan berselisih dengan Harry sampai di tahap ini.Harry menunjuk wajahku sambil memarahiku, "Pembawa sial! Kamu belum cukup menghancurkan hidupku?"Aku baru pertama kali melihat Harry begitu murka. Matanya yang tajam menatap lurus ke arahku. Dia berusaha menyerangku, kemarahannya tidak akan mereda sebelum merobek wajahku.Harry sudah gila, tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya.Shea berusaha melindungiku sambil berteriak meminta pertolongan. Pram membawa satpam ke ruanganku.Aku menarik Shea ke samping, lalu menatap Harry sambil menyeringai dingin. "Harry, aku memilih bercerai
Read more

Bab 186 Sandiwara

Ketika melihat Harry berhenti membuat keributan, beberapa pegawai pun turun tangan untuk membersihkan kekacauan yang disebabkan Harry.Di saat Shea mengantarku kembali ke ruangan, tiba-tiba Harry berlari ke arahku. "Maya, apa hubunganmu dan Pak Arka? Kenapa kamu nggak memberitahuku saat kita masih bersama? Ada berapa koneksimu yang nggak aku ketahui? Maya, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini?"Aku berdiri sambil meletakkan kedua tanganku di atas meja, kata-kata Harry terdengar sangat konyol. Kenapa aku harus memberitahunya semua koneksi yang aku miliki?Aku merasa ada yang salah dengan jalan pikiran Harry. Aku menjawab sambil tersenyum, "Banyak banget yang kamu nggak tahu.""Maya, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini?" tanya Harry dengan lemah dan tak berdaya. "Kenapa kamu berubah kayak gini?"Di saat bersamaan ponselku berdering, Taufan yang meneleponku. Aku menata kembali perasaanku dan menjawabnya, "Halo?""Di mana?" tanya Taufan."Kantor.""Tunggu aku." Taufan menutup panggi
Read more

Bab 187 Orang yang Istimewa

Seorang pemuda yang rapi dan berkharisma masuk ke ruanganku. Perawakannya kelihatan cerdas, bijaksana, dan mudah bergaul. Dibanding manajer, dia lebih mirip seorang model."Danny!" Taufan mengenalkannya kepadaku. "Dia mampu memenuhi semua keinginanmu. Tapi ada satu hal yang perlu kamu ingat, kamu adalah milikku! Yang aku maksud keinginanmu adalah tuntunan dalam bidang pekerjaan."Wajahku sontak memerah, apakah Taufan tidak bisa membaca situasi? Dia selalu bersikap lancang dan berbicara seenaknya di hadapan orang lain.Aku bergumam kecil, "Apanya milikmu?"Danny tersenyum canggung sambil menggaruk kepalanya. "Bu Maya!""Apakah kamu bersedia melakukannya kalau aku memintamu untuk menyelidiki data-data atau informasi khusus?"Danny melirik Taufan, lalu menjawab pertanyaanku, "Aku sanggup melakukannya, termasuk menyelidiki kontrak."Waw! Meskipun terkesan sombong, aku menyukai jawabannya.Taufan tidak membiarkan aku dan Danny mengobrol terlalu banyak. Dia langsung memerintahkan Danny, "Bes
Read more

Bab 188 Rumah

Setelah masuk ke dalam mobil, Taufan menghubungi sebuah restoran untuk memesan makan malam. Jantungku berdebar di sepanjang jalan, aku tidak berani menatapnya.Taufan merangkulku. "Hubungi orang tuamu, bilang nanti malam tidak bisa pulang."Nada bicara Taufan seakan sedang memerintahku.Aku tidak memiliki tenaga untuk membantah. Saat ini aku hanya ingin menikmati kehangatan pelukannya.Semua ketakutan dan kekhawatiranku lenyap setiap berada di dalam pelukannya.Kami kembali ke resor. Semua yang ada di sini membuatku merasa nyaman, tenang, dan rileks. Rasanya seperti berada di rumah sendiri.Pertanyaannya masih terngiang-ngiang di kepalaku. "Mau di sini atau di rumah?"Apakah ini adalah rumah kami berdua?Setelah makan malam, Taufan yang sudah tidak sabar pun langsung memeluk dan menciumku. Aku ingin menangis, penantian selama ini membuatku tersiksa, aku sangat merindukannya.Semua kerinduanku berubah menjadi suka cita. Aku tidak berani menatapnya, aku takut menyimpan terlalu banyak ken
Read more

Bab 189 Tampan Dan Memesona

Sesampainya di depan kantor, Taufan berpesan beberapa hal kepadaku. Aku mengingat semuanya, lalu berkata, "Kalau nggak sibuk, hubungi aku."Taufan tersenyum nakal sambil menggigit bibirku. "Ada kemajuan, sudah bisa menuntutku."Wajahku langsung terasa panas, aku membuka pintu mobil dan buru-buru pergi. Namun Taufan malah menarikku ke dalam dekapannya. Setelah puas, Taufan baru melepaskanku.Hari ini Danny bergabung di perusahaanku. Aku menaruh harapan besar kepadanya.Aku memanggil Shea sesaat masuk ke dalam ruangan. "Danny sudah datang?"Shea tersenyum riang. "Sudah. Kak Maya, lain kali kita harus merekrut karyawan seperti Danny. Ganteng banget."Aku tertawa mendengar ucapan Shea. "Kamu menyukainya?"Shea tersipu malu. Semua orang di dunia menyukai hal-hal yang enak dipandang, termasuk manusia.Aku dan Shea sudah akrab. Dia memutar bola mata sambil menjawabku dengan bercanda, "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Bukannya kamu menyukai pria tampan? Aku kan belajar dari Kak May
Read more

Bab 190 Tak Memiliki Hati Nurani

Aku dan Harry sudah bercerai, tetapi kartu keluarga yang baru belum keluar.Untuk mengurus perpindahan sekolah Adele, aku harus menyertakan lampiran kartu keluarga. Setelah mempertimbangkan semuanya, aku terpaksa menghubungi Harry. Akan tetapi, malah Jasmine yang menjawab teleponku.Jasmine menjawab panggilanku dan langsung memakiku, "Kamu nggak tahu malu, ya? Masih berani menghubungi Harry?""Aku mau bicara dengan Harry," jawabku tenang."Bicara sama tembok!" Jasmine langsung menutup panggilannya.Sikap Jasmine membuatku kesal. Jika bukan demi Adele, aku pun tidak sudi menghubungi Harry. Hanya saja aku tidak memiliki pilihan lain, aku kembali meneleponnya.Jasmine menolak semua panggilanku. Akhirnya, aku terpaksa mendatangi perusahaan Harry.Ketika memasuki Gorgia Construction, aku melihat banyak wajah familier yang bekerja di sana. Mereka semua tersenyum canggung saat melihat kedatanganku. Aku tidak tertarik untuk meladeni mereka, lagi pula aku juga tidak pernah berpikir untuk memper
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
30
DMCA.com Protection Status