Home / CEO / Gadis Desa Milik CEO Arogan / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Gadis Desa Milik CEO Arogan: Chapter 51 - Chapter 60

101 Chapters

Bab 51

Tak,,, tak,,, tak.Suara sibuk mengetik. Aoran Fritsch yang super sibuk bekerja dengan serius di dalam ruangannya."Cepat panggilkan Bos kalian, bilang Anasya datang." Membentak para karyawan dengan ekspresi jutek.Lihat aja kalau kak Aoran tidak datang menyambutku. Aku akan terus buat keributan disini, beraninya dia mengabaikanku."Nona bisa kami tahu tujuan nona kesini." Karyawan bertanya dengan sopan tapi belum tahu identitasnya."Nona jangan buat keributan disini, kalau sampai bos Aoran mendengar nona bisa kena marah oleh Bos Aoran." Karyawan lain memperingatkan Anasya."Aku tidak takut suruh dia keluar." Penuh percaya diri.Para karyawan yang tidak dapat mengatasi keributan Anasya, menghubungi sekretaris Aoran dan mengabari bahwa seorang wanita bernama Anasya membuat keributan mencari Bos Aoran.Tok,, tok,,, tok"Mm, masuklah,” ucap Aoran."Ada apa?" Tanyanya kembali masih sibuk mengetik."Bos, ada seorang wanita bernama Anasya mencari bos, dia membuat keributan dengan para karya
Read more

Bab 52

“Ini aku, Ayu.”Ayu naik ke atas Aoran, dan mulai mencium leher Aoran.“Ayu turunlah, aku sangat lelah hari ini.” Ayu tidak mendengarkan dan terus menggoda Aoran.“Awas!” Aoran mendorong Ayu.Ayu menyingkir, lalu berkata. “Mama memintaku agar segera hamil. Tidak peduli kita sudah menikah atau belum, yang penting aku akan hamil anak kamu.”Aoran merasa Ayu bukanlah gadis yang dia cintai, kalau bukan karena kesalahan malam itu, mungkin Aoran tidak akan terjerat oleh rasa bersalah pada Ayu.“Aku tidak akan merugikanmu, kamu masih muda dan bisa mengejar keinginanmu, jangan termakan oleh perkataan Mama.”“Berapa kali aku sudah katakan, bahwa keinginan terbesarku adalah menjadi istrimu, aku tidak butuh apapun. Kamu harus ingat, kalau kesucianku sudah kamu renggut.” Ayu menangis tersedu-sedu.Aoran tidak tega melihat Ayu menangis. Aoran menarik tangan Ayu lalu memeluknya.“Aku ingat itu, maafkan aku kalau aku bicara kasar, tapi tetap aku belum ingin punya anak, jika sudah waktunya tiba, kam
Read more

Bab 53

Malam hari.Ardella sedang duduk, dia menuliskan kegiatan sehari-harinya dalam buku diarynya."Kamu sedang apa dek?” tanya Batara."Lagi duduk saja kk," ucapnya masih memegang buku diarynya.Melihat Ardella yang semakin membaik membuat Batara ingin adiknya kembali melanjutkan sekolahnya."Ada hal yang ingin kakak katakan.""Apa kak.""Kamu ada rencana kuliah gak dek?" tanya Batara."Kuliah." Berpikir sejenak."Mmm, sebentar lagi ada penerimaan mahasiswa di setiap universitas, kenapa gak kamu coba aja dek.""Tapi Ardella sudah lama gak belajar kak.""Sebenarnya kakak sudah membeli beberapa buku untuk bahan kamu belajar." Tangannya yang dari tadi mententeng buku di dalam paper bag.Melihat kakaknya yang begitu serius bicara, Ardella berpikir untuk mencoba apa yang dikatakan kakaknya, belajar juga hal yang menyenangkan bagi Ardella sehingga dia juga ingin melanjutkan sekolahnya."Ardella coba ya kak,” ucap Ardella tidak yakin."Ini bukunya dek." Menyerahkan tasnya yang penuh buku pelajar
Read more

Bab 54

Pukul 12.00 Wib malam hari dikamar Anasya.Hasil ujian akan keluar tepat pergantian jam, Anasya duduk memperhatikan layar laptopnya dengan fokus. Mata yang melihat ke arah layar laptop tanpa berkedip, seketika itu hasil pengumuman keluar.SELAMAT ANDA DITERIMA DI UNIVERSITAS XX DENGAN JURUSAN MANAJEMEN. Tertulis di web pengumuman hasil ujian."Yeeee." Teriak Anasya dari dalam kamar.Tubuhnya melompat diatas kasur sangking bahagianya, lompatan semakin pelan,ada sesuatu dipikirannya.Aku beritahu kak Aoran sekarang ah, eh tapi gak usah deh kak Aoran pasti sudah tidur. Anasya membatin dengan bingung.Karena masih larut malam Anasya menahan diri untuk memberitahukan Aoran tentang kelulusannya. Dia menunggu sampai esok pagi.***Pukul 12.00 Di Kamar Ardella.Beda halnya dengan Anasya yang menunggu sendiri. Dikamar Ardella terlihat penuh oleh Batara, Lisa, Robin, Dila dan tidak lupa bik Ami juga ikut menantikan hasil ujian Ardella.Deg,, hati Ardella yang tak tenang menunggu hasil ujiannya
Read more

Bab 55

Ardella tidak sengaja membaca di sampul buku lamanya, namu Ardella tidak terlalu peduli.Kampus.Menjadi mahasiswa baru adalah hal yang ditunggu, mahasiswa baru mengenakan baju putih hitam, rambut dikepang menandakan identitas mereka sebagai mahasiswa baru.Anasya dan Ardella bertemu di pekarangan kampus, karena sudah saling mengenal mereka bersama menuju lapangan tempat berkumpulnya para mahasiswa baru. Mereka yang berpakaian putih hitam dan rambut dikepang menjadi pusat perhatian para kaum laki-laki.Anasya yang terlihat seperti model, kaki yang panjang serta kulit mulus dan hidung mancungnya membuat dia sangat terlihat cantik, walau memakai baju sederhana kecantikannya masih terpancar, sebelumnya saat berangkat ke kampus Aoran sempat memarahi Anasya karena rok yang dikenakan terlalu pendek, Anasya menipu Aoran dengan berpura-pura memakai rok panjang, setelah dimobil Anasya mengganti rok pendeknya didalam mobil.Ardella yang terlihat polos tak kalah menarik perhatian laki-laki, tub
Read more

Bab 56

“ Boleh, tapi aku izin dulu ya sama orang rumah.”“Ok, sip.”Setelah mengirim kan pesan untuk minta izin menginap dirumah Anasya, ternyata jawaban Batara adalah tidak. Karena itu Ardella tidak jadi menginap***Beberapa bulan telah berlalu. Ardella mulai terbiasa dengan kehidupan di kampus.Menjadi seorang mahasiswa tak seindah di drama sinetron, dimana mahasiswa pergi menonton, belanja, nongkrong-nongkrong, bertemu cowok ganteng keren, tapi kenyataannya menjadi mahasiswa ditumpuk dengan tugas-tugas dari dosen hingga terkadang para mahasiswa jarang tidur dan makan tepat waktu.Di perpustakaan.Ardella yang bersama Nina menunggu teman sekelompoknya untuk mengerjakan tugas makalah yang diberikan dosen.Nina teman satu jurusan Ardella, berpenampilan cupu, bicara terbata-bata dan selalu menjadi bahan ejekan orang.Tak,,, tak,,, tak jari jemari Ardella yang sibuk mengetik."Nin, tolong kabari teman yang lain supaya datang keperpustakaan,” ucap Ardella pada Nina."Iya." Nina terbata-bata.K
Read more

Bab 57

Sore hari mulai terpanjar awan gelap, rumah yang tadinya sepi kini ramai, Lisa kakak ipar Ardella baru datang dari pasar bersama bik Ami, diikuti dengan kedatangan Robin dan Batara.Mendengar langkah kaki yang begitu ramai, Anasya dan Ardella keluar menggendong Edward dan Erwin menyambut kedatangan orang rumah."Udah pulang dek?" tanya Batara duduk membuka kaos kakinya di sofa ruang tengah."Iya kak, hari ini gak banyak jadwal masuk." Menghampiri Batara duduk diruang tengah.Dilihatnya Ardella bersama seorang gadis, Batara merasa tak kenal."Siapa dek? Teman?" Tanya Batara kembali.Anasya orang yang ramah tanpa ragu langsung menyapa kakak Ardella dengan sopan."Hai kak, saya Anasya Fritsch teman Ardella di kampus." Sapa Anasya memberi salam senyum.Anasya yang memberitahukan nama lengkapnya membuat Robin terkejut, wajah mulai berubah, pandangannya melekat pada Anasya, dia yang juga berada di ruang tengah memperhatikan Anasya yang menggendong Edward.Fritsch, namanya terlihat tak asi
Read more

Bab 58

Pagi hari di kampus.Di Ruang kelas terdapat kursi berdekatan, para mahasiswa mulai duduk dan menunggu kedatangan dosen, begitu juga dengan Ardella, duduk diam dengan tenang.Yanti melihat Ardella duduk dikursi deretan baris tiga menghampiri. "Maaf kemarin aku gak bisa datang." Ucap Yanti memasang wajah menyesal."Gak apa kok,” saut Ardella biasa aja.Ardella tidak terlalu mempermasalahkan, pikirnya keadaanlah membuat Yanti tak bisa ikut mengerjakan tugas kelompok. Pelajaran hampir dimulai, Yanti juga bergegas duduk di belakang Ardella. Bimo dan Rima menghampiri Ardella dan meminta maaf bersamaan.Ketika dosen hampir datang, Ardella malah dicemaskan dengan Anasya yang belum juga datang. Sebelum berangkat ke kampus Anasya lah yang membuat cover tugas makalah kelompok Ardella. Yanti yang dari belakang menyentuh Ardella meminta untuk melihat makalah yang telah siap. Ardella mencoba menjelaskan bahwa tugas mereka ada ditangan Anasya.Yanti, Rima dan Bimo punya firasat buruk ketika Ardell
Read more

Bab 59

Desa di kampung halaman Ardella.Uhuk,,,Suara batuk dan tubuh terbaring, dia tak lain adalah ayah Dyra. Kepergiaan Dyra memberikan luka bagi ayahnya hingga mengalami stroke ringan. Dari kamar ayah Dyra memandang keluar lewat jendela sesekali ingatannya kembali pada saat istri pertamanya masih hidup, rasa bersalah yang tertanam dihatinya membuat air matanya terjatuh. Dipanggilnya Niko anaknya bersama Rossy dan menyuruhnya ke rumah Robin untuk mencari kontak Batara dan Dyra.Anak yang kini beranjak remaja berjalan menuju ke rumah orangtua Robin. Dengan polos dia menemui ibu Robin."Tante!" Panggil Niko dengan suara keras.Ibu Robin mendengar Niko keluar dari rumah dan bertanya ada hal apa yang membuatnya datang. Niko menceritakan pesan ayahnya."Nanti tante kabari." Ucap ibu Robin dengan senyum mengelus kepala Niko.Setelah sekian lama ibu Robin tak pernah berpikir untuk menghubungi Robin dan Dyra, tapi melihat ayah Dyra sedang sakit. Ibu Robin memutuskan untuk menghubungi Robin dan
Read more

Bab 60

“Masih di kantor,” saut Anasya.Ayu berencana mengajak Aoran balik ke desa bersamanya, karena itu, ia mendatangi ke kantor Aoran.Setibanya di sana, Ayu langsung menuju ruangan kerja Aoran.“Hai, sayang,” ucap Ayu menghampiri Aoran.“Kenapa kamu bisa ada disini?” tanya Aoran.Ayu tidak memberi kabar kepulangannya agar Aoran terkejut.“Kejutan,” ucap Ayu memeluk Aoran.“Bagaimana dengan Mama, apa dia tidak ikut?” “Tidak, sebenarnya dia yang memintaku untuk mengejar kamu sampai disini,” tersenyum lebar.Aoran hanya memasang wajah datar, lalu kembali bekerja, dia mengambil beberapa dokumen, kemudian membacanya dengan serius..“Aku sibuk, kalau kamu butuh sesuatu, katakan saja pada sekretarisku,” ucap Aoran.“Rencananya aku akan kembali ke desa untuk mengunjungi orang tuaku, apa kamu mau ikut?” Tangan Aoran langsung berhenti membolak-balik dokumen itu, mendengar desa, Aoran langsung teringat tentang gadis yang dia cintai.“Kapan kamu pergi?” tanyanya serius.“Besok.”“Baiklah, aku akan
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status