"Pergilah ke Anyer, tangkap Bondan sekarang juga," titah Haris pada Geri, "aku yakin setelah Bondan tertangkap maka Lusi dan Arman tidak lama lagi akan segera ketemu.""Siap, Pak," sahut Geri di telepon."Sering kasih info ya!""Ya, Pak.""Ya, sudah cepat laksanakan!"Haris mematikan ponsel lalu menaruh begitu saja di atas meja."Jadi bagaimana kalian bisa bertemu dengan Bondan ini?" tanya pria itu kemudian.Abrina dan Gavin saling berpandangan. Baru lima belas menit yang lalu mereka menceritakan tentang perjalanannya ke Anyer hingga bisa bertemu dengan Bondan. Namun, Haris sudah menanyakan lagi."Pah, kan tadi aku sudah cerita," sahut Abrina menahan bete.Melihat wajah Haris yang pucat, Gavin langsung mencolek Abrina. "Papah kamu lagi sakit, wajar kalo dia lupa."Abrina meniup anak rambutnya yang menutupi dahi. "Ya udah kalo gitu kamu yang cerita.""Okay." Gavin mengangguk semangat. Saatnya memamerkan kemampuannya pada Haris. "Jadi gini, Om ...."Gavin pun mulai bertutur dimulai dari
Baca selengkapnya