Share

102. Kedatangan Gibran

Waktu terus bergerak. Kian malam pengunjung kafe justru bertambah ramai. Kebanyakan dari mereka sengaja menikmati indahnya langit pantai sembari duduk-duduk manis dengan pasangan atau teman.

Beberapa kali Gavin melihat beberapa sepasang muda-mudi yang tampak romantis. Ada yang saling bercanda satu sama lain, bergurau dan menggoda. Bahkan ada yang berani memamerkan kemesraan di kafe tersebut seperti saling menempel seperti perangko.

Melihat pemandangan yang ada Gavin ingin merasakan juga. Sayangnya Abrina tidak bisa diajak kerja sama. Bahkan tidak peka. Beberapa kali Gavin berbuat manis padanya gadis itu sibuk sendiri dengan ponselnya.

"Bisa gak sih naruh hape lu di meja dulu?" protes Gavin bete melihat Abrina fokus pada layar ponselnya.

"Kenapa emang?" sahut Abrina tanpa rasa berdosa. Matanya masih fokus gadget.

"Ck!" Gavin berdecak, "Bi, ini tuh malem minggu."

"So what?"

Mata Abrina membulat dengan lucunya. Ingin rasanya Gavin mencium manik indah tersebut. Sayangnya itu semua s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status